. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 21 Mei 2020

Ini Lima Pemicu TravelPlus Tak Sekadar Dukung FORWAN Peduli Wartawan

"Mas, mau jadi Panpel FORWAN Peduli Wartawan nggak?" begitu isi pesan WA Sutrisno Buyil Ketua Umum (Ketum) Forum Wartawan Hiburan alias FORWAN Indonesia yang dikirim ke saya awal Mei tepatnya tanggal 8 Mei 2020.

"Mau aja Mas Broh tapi saya (TravelPlus & FORGI BUDPAREKRAF_red) lagi agak sibuk galang donasi masker kain nusantara dan dana untuk tahap ketiga nih. Oiya bentuk FORWAN Peduli Wartawan seperti apa?" balas saya. 

"Kita cari donasi baik sembako maupun dana kas. Nanti dibagikan khusus buat anggota FORWAN pemegang Kartu Tanda Anggota," terang Buyil seraya menambahkan kalau gerakan ini SENYAP alias tidak boleh diramaikan dulu di WAG dan medsos.

"Setelah donasi terkumpul dan dibagikan ke wartawan FORWAN yang terdampak Covid-19, baru kita sebarluaskan release-nya. Nanti malam ikut rapat Panpel secara daring via Zoom ya," tambah Buyil. 

"Insya Allah nanti malam ikut meeting," balas saya sekaligus mengartikan kalau saya bersedia menjadi Panpel FORWAN Peduli Wartawan atau disingkat FPW 2020. 

Pemicunya, bukan semata karena saya anggota FORWAN, pun melihat momen dan misi bagus dan baik dari kegiatan tersebut.

Ini bulan mulia, lebih istimewa daripada bulan-bulan lainnya, ditambah ada misi sosial yakni membantu meringankan beban terutama wartawan anggota Forwan pemilik Kartu Tanda Anggota (KTA) yang terdampak pendemi Covid-19 termasuk saya sendiri.

Itulah pemicu utamanya. Mengingat di Bulan Suci ini pahala dilipatgandakan, jadi ini kesempatan bagus sebagai ladang pahala buat insvesti kini dan kelak. 

Ajakan dari Buyil selaku Ketum lewat pesan WA secara japri (terasa lebih personal), itu membuktikan keseriusan sekaligus keinginan besarnya mengajak saya untuk bergabung. Itu jadi pemicu kedua. 

Pemicu ketiga, kegiatan ini menjadi ajang menambah pertemanan bahkan persaudaraan baru yang lebih bermanfaat.

Pemicu berikutnya atau keempat, menjadi wadah buat saya berbagi pengetahuan sebagai wartawan, blogger, dan fotografer cukup lawas.

Ditambah pengalaman sebagai relawan dan keorganisasian antara lain sebagai mantan ketua forum wartawan kebudayaan dan pariwisata era Menbudpar Jero Wacik, anggota serta pendiri beberapa organisasi dan forum antara lain Phinisi-OAC, Tropis, Kembara Tropis, dan FORGI BUDPAREKRAF (Forum Sinergi Kebudayaan, Pariwisata & Ekonomi Kreatif). 

Kelima atau pemicu terakhir, saya juga berkesempatan berdonasi masker kain nusantara dan masker merah putih untuk pengurus inti Forwan dengan tujuan membudayakan penggunaan masker dimasa pandemi sekaligus mempromosikan masker batik donasi dari BT Batik Trusmi Cirebon dan Centhil Berkisah Solo serta masker merah putih dari Ambo Syarif (Arif) dari Tanah Datar, Sumbar.

Kelima pemicu itu menjadi penyemangat saya untuk sebisa mungkin bukan hanya menuntaskan semua tugas di kepanitiaan kegiatan ini, melainkan memberi sesuatu yang lebih dari itu.

Mulai dari tiga kali meeting online via zoom, rapat tatap muka perdana sekaligus pengepakan paket FPW 2020 di Setiabudi, pendataan penerima paket sesuai soft copy anggota FORWAN dari ketum, acara pembukaan sekaligus pengambilan paket FPW 2020 di Jakarta, lalu acara pengambilan di Depok hingga pendistribusian paket di Tangerang, saya ikuti, kecuali di Bekasi (saya absen).

Begitupun tugas lain saya sebagai pembuat release (mewawancarai/merekam pernyataan sejumlah narsum, memotret lalu mengemasnya menjadi release bukan cuma 1 melainkan saya bombardir dengan 6 release).

Tak lupa membuat dokumen acara dalam bentuk kolase lalu menyebarluaskan foto, video, dan link tulisan 6 release tersebut ke medsos IG @adjitropis serta membuat hashtags #forwanpeduliwartawan, #forwanpeduliwartawan2020, dan #forwannews dengan tujuan agar kegiatan ini semakin tersiar luas. 

Ketika sejumlah foto dan 6 release itu saya muat di TravelPlus dan link-linknya saya unggah di @adjitropis termasuk foto dan video, ternyata beberapa pembaca ada yang bertanya, apakah saya sudah beralih dari wartawan, blogger & fotografer pariwisata, budaya dan petualangan menjadi wartawan hiburan?

Flashback
Akhirnya lewat tulisan ini sekalian saya jelaskan, bahwa sebenarnya liputan bidang hiburan (musik, film, seni-budaya, gaya hidup, artis dan public figure lainnya) sudah saya lakoni sejak jadul. Begitupun dengan tulisan petualangan dan pariwisata. 

Saya merintis karier di dunia jurnalistik dari penulis lepas (freelance writer) jelang akhir era 80-an, lalu menjadi reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan pimpinan redaksi.

Tulisan bidang hiburan yang saya angkat bukan di ranah gosip melainkan kegiatan positif dan inspiratif seperti produksi film-film Indonesia berkualitas, konser musik penyanyi/band papan atas (Iwan Fals, GodBless, Chrisye, Kla-Project, Krisdayanti, Slank, Soneta, Padi, Dewa, Java Jazz, dll), pementasan seni-budaya (teater, tari, wayang, seni pertunjukan tradisional, local wisdom, dll) serta aktivitas wisata/hobi/kisah sukses karier para artis/public figure.

Tentu saya punya alasan dan tujuan tersendiri kenapa saya memilih tulisan dunia hiburan seperti itu (bukan gosip) selain tentunya tulisan sektor Budparekraf sebagai tulisan utama.

Sejumlah tulisan saya pernah dimuat antara lain di koran Media Indonesia, koran The Djakarta Post, Majalah Matra (foto), Tabloid Mutiara, dan majalah Travel Club.

Pernah juga saya menjadi bagian redaksi (wartawan tetap) di Majalah Travel Club (pariwisata & kebudayaan hingga menjabat sebagai Pimred), Krakatau (majalah petualangan), Selebriti (majalah hiburan dan gaya hidup), Dwiwarna (tabloid politik), dan Harian Waspada serta membuat weblog TravelPlus (sejak 2000 namun mulai aktif 2008) sampai kini.

Sederet media itu pernah menjadi bagian sejarah hidup saya, dan sampai kini saya tetap loyal menjadi wartawan, blogger, dan forografer sektor Budparekraf (kebudayaan, pariwisata (petualangan, dll), dan ekonomi kreatif (kuliner, termasuk dunia hiburan di dalamnya), bahkan bidang lain seperti lingkungan hidup, ekonomi makro, dan lainnya.

Memang selama ini porsi saya menulis bidang petualangan, pariwisata, dan budaya lebih besar dibanding hiburan dan lainnya sehingga wajar kalau banyak pihak mengidentikan saya sebagai wartawan, blogger, dan fotografer petualangan, pariwisata, dan budaya.

Nah, kembali ke soal kegiatan pembagian paket FPW 2020, saya berterima kasih bisa ikut terlibat dan sekaligus berbagi hingga akhirnya mengenal sederet teman bahkan saudara baru dengan berbagai skill dan karakter yang berbeda satu sama lain.

Insya Allah ke depan saya bisa berkontribusi lagi dalam kegiatan FORWAN bahkan dari forum lainnya yang positif (bermanfaat) dan lebih profesional, tentunya sesuai skill, pengetahuan, dan pengalaman saya. 

Oiya, satu lagi. Buat Anda yang ingin ikut berdonasi dalam bentuk dana maupun masker kain nusantara (batik, lurik, tenun, atau kombinasi), baik mengatasnamakan perorangan/pribadi maupun perusahaan/instansi, bisa menghubungi saya (Adji) via WA only 0857-1183-1768, karena penggalangan donasi tersebut untuk tahap ketiga kembali saya lanjutkan dengan melibatkan FORGI BUDPAREKRAF.

Sebelumnya, penggalangan sekaligus pendistribusian masker kain nusantara dan merah putih yang diinisiasi dan digelar TravelPlus untuk tahap pertama dan kedua sudah berjalan lancar. Terima kasih. 

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP