Film Tentang Danau Toba dan Raja Ampat Berjaya di ITFF Bulgaria

Dua film pariwisata Indonesia yang menggambarkan ragam pesona keindahan alam dan budaya Danau Toba di Sumatera Utara dan Raja Ampat di Papua Barat berhasil meraih penghargaan pada International Tourism Film Festival (ITFF) 2020 di Bulgaria.

Di ajang festival film yang diikuti 119 negara sejak 2014 itu, film pendek produksi Kemenparekraf yang berjaya di kategori Region Promotional Film adalah  "Danau Toba – The Biggest Caldera Lake in the World".

Film pendek berdurasi sekitar 3 menit itu intinya memandu wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke danau kawah raksasa yang berada di ketingian 900 meter di atas permukaan laut ini.

Pemeran utamanya tentu saja gadis bule cantik berambut blonde atau pirang panjang sebagai wisman.

Setibanya di destinasi pariwisata super prioritas ini, dia melakukan beragam aktivitas wisata. Dimulai dengan mengunjungi salah satu kampung adat Batak.

Di sana dia diajarkan bagaimana menenun Ulos, terus melihat bagiam dalam rumah adat Batak, lalu ikut menari Tor-Tor.

Tak cuma itu dia juga berkinjung ke sentra aneka kerajinan tangan khas masyarakat Danau Toba, lalu menikmati kopi, berwisata kuliner, dan menyambangi The Kaldera Nomadic Escape yang terletak di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir untuk  merasakan sensasi tinggal di glamping alias glamour camping.

Dia pun menyempatkan waktu  bermain kayak di perairan Danau Toba.

Gadis itu terlihat terpesona melihat pemandangan air terjun yang tumpahan airnya langsung mengalir ke Danau Toba.

Dia pun terkagum-kagum menikmati suguhan lenskep bak sepenggal surga di Danau Toba dari atas batu dan perbukitan berselimut hamparan ilalang berwarna hijau.

Satu lagi film pendek berlabel Wonderful Indonesia yang berjaya di ITFF 2020 untuk kategori Eco-tourism Promotional Clip adalah  film berjudul "Raja Ampat – The King of the Ocean".

Di film itu, pemeran utamanya juga perempuan tapi sepertinya seorang wisatawan nusantara (wisnus) yang cinta mati dengan wisata bahari. Karena itu dia memilih liburan ke Raja Ampat.

Ternyata di sana, bukan cuma puas ber-snorkeling, scuba diving, dan night diving, dia juga surprise disambut dengan suguhan tarian selamat datang yang dibawakan oleh anak-anak setempat.

Film tentang pariwisata Raja Ampat satu ini memang lebih menonjolkan sisi aktivitas wisata kebahariannya, terutama pesona keindahan bawah laut dengan aneka terumbu karang di sejumlah dive spot-nya yang sudah mendunia terutama di kalangan penyelam.

Buat yang tak bisa atau tak suka menyelam, tenang saja, di film ini juga menawarkan wisata pemandangan lenskep di spot-spot yang sudah instragramable banget, antara lain di Wayag, Misool, dan Waigeo.

ITFF boleh dibilang menjadi wadah sejumlah negara dalam mempromosikan produksi film pariwisatanya.

Festival film satu ini memang bertujuan merangsang agar film pariwisata semakin berkembang seiring tren perfilman dunia. 

Indonesia sendiri sudah mengikuti festival ini sejak 2015 dan pernah mendapatkan penghargaan Grand Prix Award untuk film bertajuk “Indonesia, Wonderful World” dan  penghargaan Nature and Ecotourism pada sub-kategori Advertising Film untuk film “Wonderful Indonesia, a Visual Journey Through Wakatobi” pada ITFF 2017 lalu.

Tahun ini, di ITFF ke-16 pada 4 Mei 2020, Indonesia meriah 2  penghargaan lagi.

Kabar gembira itu disampaikan langsung Duta Besar RI untuk Bulgaria Sri Astari Rasjid ke Kemenparekraf.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. film "Danau Toba – The Biggest Caldera Lake in the World" 

Captions:
1. Menikmati lenskep bak sepenggal surga khas Danau Toba dalam film Danau Toba – The Biggest Caldera Lake in the World".
2. Inilah beberapa adegan dalam film tentang pariwisata Danau Toba yang meraih penghargaan ITFF 2020 di Bulgaria.
3. Kalau ini sederet adegan dalam film "Raja Ampat – The King of the Ocean".
4. Dominan mengekspos pesona bawah laut Raja Ampat.