. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 18 April 2020

Kiat Meraup Wisman Eropa dan Amerika Usai Badai Covid-19 Reda

Untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) berkualitas, menyasar pasar Amerika dan Eropa adalah pilihan yang cukup tepat.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah  kunjungan wisman asal Eropa pada Januari--September 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebanyak 0,11%. Dari 1.566.900 wisman pada 2018 menjadi 1.565.200 wisman pada 2019.

Sementara kunjungan wisman Amerika pada Januari--September 2019 sebanyak 482.500 orang, mengalami kenaikan sebanyak 12,93% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018 yaitu sebanyak 427.200 orang.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy dalam sebuah kesempatan mengatakan untuk meningkatkan kunjungan wisman dari Eropa dan Amerika tahun ini tak ada cara lain selain dengan strategi promosi yang baik.

Sekurangnya ada 4 hal yang harus diperhatikan/disiapkan yaitu konsep produk wisatanya harus bermutu, tour operatornya ber-skill mumpuni, dan servisnya pun berkualitas.

Selain itu, tidak semua destinasi wisata di Indonesia bisa dipromosikan untuk wisman premium tersebut.

Harus ada destinasi pilihan, antara lain Pulau Komodo, Bali, Yogyakarta, dan Raja Ampat.

Destinasi wisata yang kental akan budaya dan baharinya itu harus lebih dikembangkan.

"Kalau perlu ada paket small/medium cruise ship yang bisa untuk keliling Indonesia. Itu potensial sekali untuk menarik spending para wisman. Satu kapal untuk satu hari saja US$500, bayangkan kalau 4 atau 5 hari," terang Didien.

Eka Chandra Winata dari Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Prancis dalam acara diskusi virtual NGOPI Sore di Zoom Meeting,  Kamis (16/4/2020) mengatakan untuk meraup wisatawan mancanegara (wisman) Eropa, seperti Perancis, maka Indonesia sebagai destinasi wisata harus mempromosikan dan menyampaikan berita baik terkait  destinasi impian kepada pasar Prancis.

Di acara Kamisan kali kedua yang mengusung topik "READINES TOURISM STAKE HOLDERS after COVID-19, what whe should do ?" ini, Eka menjelaskan kiat  mempromosikan dan menyampaikan berita baik terkait destinasi unggulan Indonesia itu antara lain dengan aktif berpromosi di media sosial dan menyapa rekan bisnisnya melalui WA, email, dll.

Beberapa negara Asia, Afrika, dan  Amerika Selatan, lanjutnya sampai saat ini saja masih terus aktif me-reminding destinasinya.

Kata Eka, Pemerintah Prancis dan beberapa pemimpin negara Eropa, masih akan menutup perbatasan negaranya.

"Kemungkinan baru akan dibuka setelah semua permasalahan pandemic selesai. Dan mulai tanggap 12 Mei 2020 warga negara Prancis akan diperbolehkan kembali bepergian," ungkap Eka seraya menambahkan kalau Pemerintah Perancis sudah menyadari kerinduan warganya untuk bisa bepergian dan traveling keluar negaranya tetapi baru akan dibuka bertahap mulai Agustus- September dan akhir tahun baru bisa keluar benua Eropa.

Untuk Inbound Indonesia recovery,  Eka menyarankan wisata pasar domestik sebaiknya digarap lebih dulu, baru kemudian negara tetangga sekitar (ASEAN), mengingat semua negara akan mengalami depresi ekonomi dan strategi kebijakan nasional masing-masing akibat Covid-19 ini.

Diskusi virtual NGOPI Sore kali kedua yang diadakan oleh TA & TO Inbound Indonesia serta diikuti  beberapa wartawan antara lain TravelPlus Indonesia yang tergabung dalam WAG Para Pejuang Devisa ini menampilkan sejumlah nara sumber lain seperti Perwakilan Dadam Hotel group, Santika Hotel Group, dan Pramana Villa Bali Group.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Diskusi virtual NGOPI Sore di Zoom Meeting,  Kamis (16/4/2020).
2. Eka Chandra Winata dari Visit Indonesia Tourism Office (VITO) Prancis
3. TravelPlus Indonesia ikut hadir dalam Diskusi virtual NGOPI Sore

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP