. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 08 April 2020

Ini 9 Poin dari Aktivis Pariwisata, Terkait Percepatan Penanganan Dampak Covid-19

Terkait percepatan penanganan dampak buruk pandemi Corona Virus Deasese 2019 (Covid-19) terhadap sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Menparekraf Wishnutama semestinya menetapkan PerMenparekraf terkait Mitigasi Pariwisata yang wajib dipatuhi di seluruh destinasi pariwisata di Indonesia.

Itulah poin ke-4 dari 9 poin yang lontarkan Taufan Rahmadi, tourism activist sekaligus Founder Komunitas Temannya Wisatawan (TW) usai membaca tulisan di laman TravelPlus Indonesia yang berjudul: "Sembilan Poin Wishnutama Ini Terlontar di Distal 3 Unsur Pentahelix" yang tayang kemarin, Selasa (7/4/2020). 

Taufan mengatakan seandainya poin satu Wishnutama itu berisi: "Semua perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata mulai mendapatkan keringanan: pajak , bayar listrik , bebas bayar hutang dll mulai tanggal ...... .......".

Lalu poin keduanya: "Pekerja pariwisata mendapatkan subsidi gaji sebesar ........ mulai tanggal ....". 

Berikutnya: "Desa-desa yang masuk dalam katagori desa wisata akan mendapat bantuan berupa masker, desinfektan, apd, dan sembako untuk warga ODP mulai tanggal ...". 

Selanjutnya, poin ke-5: "Fokus utama pembangunan pariwisata Indonesia hingga satu tahun mendatang adalah menitikberatkan pada Mitigasi Pariwisata dan Pembenahan destinasi".

Kemudian poin keenam: "Mahasiswa yang menuntut ilmu di Poltekpar seluruh Indonesia akan dibebaskan biaya selama 6 bulan".

Poin ketujuh: "Menjadikan pokdarwis adalah unit kerja yang membantu Kemenparekraf untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dan wisatawan terkait mitigasi pariwisata dan keunggulan destinasi".

Lalu poin ke-8: "Menciptakan destinasi alternatif sebagai persiapan tahapan pemulihan pariwisata, destinasi yang sehat dan memenuhi syarat-syarat kemitigasian".

Poin terakhirnya atau ke-9 itu memuat pernyataan: "Menjadikan Tema Pariwisata Sehat dan Wisatawan yang bertanggung jawab sebagai program awal tahap pemulihan pariwisata Indonesia yang siap dilakukan disaat Corona mereda".

Kata Taufan, saat ini yang kita tidak tahu adalah kapan krisis Corona akan berakhir. Tapi yang pasti kita tahu adalah dampak Corona ini menyebabkan jutaan orang menganggur, hotel-hotel tutup, agen perjalanan, dan jutaan UMKM gulung tikar.

"Karena itu pemerintah harus segera merealisasikan kebijakan-kebijakan yang telah dijanjikannya demi mengatasi dampak ini," tambahnya. 

Kita juga tahu bahwa sektor pariwisata membutuhkan dukungan yang kuat terkait kebijakan fiskal dan keuangan yang mampu untuk membuat sektor ini bertahan. 

"Bertahan untuk tidak mem-PHK karyawan ataupun bertahan untuk tidak menutup perusahaan," tambahnya.

Kata Taufan, sektor pariwisata membutuhkan cara yang cepat dan tepat di dalam pemulihannya.

Kita juga tahu, kalau pariwisata adalah sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, dan sudah terbukti mampu cepat bangkit dari banyak krisis yang pernah terjadi di dunia ini.

"Oleh karena itu kekuatan dari rencana mitigasi dan pemulihan pariwisata sangatlah penting untuk dikoordinasikan secara menyeluruh dan segera diimplementasikan untuk bisa membangkitkan kembali pariwisata di Indonesia," pungkas Taufan seraya menambahkan kalau 99 deswita (desa wisata) se-NTB yang dicanangkan Gubernur tutup semua.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Taufan Rahmadi, tourism activist sekaligus Founder Komunitas Temannya Wisatawan (TW) di Sasak Village Ende dekat dengan Desa Sade.
3. Kunjungan Taufan ke Deswita di KLU.



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP