. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 09 April 2020

Covid-19 Bencana Terburuk Bagi Pariwisata dalam 40 Tahun Terakhir, Ini Solusi dan Harapannya

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali mencatat sampai per tanggal 7 April 2020 kondisi Pariwisata sangat drop atau berada di titik nadir. 

Anggotanya yang berjumlah 401 perusahaan, hampir 100% merumahkan karyawannya (sekitar 4.350 orang) hanya dari sektor tour & travel di Provinsi Bali. Dan sebanyak 80 karyawan telah di PHK dari 54 perusahaan yang melaporkan ke ASITA Bali.

Itulah beberapa catatan mengenaskan yang dilontarkan I Ketut Ardana dari Bali Sunshine Tour & Travel, Denpasar, dalam acara bertajuk "Kamisan" yang digelar oleh para pelaku usaha Tour & Travel Inbound yang tergabung dalam WAG: Para Pejuang Devisa, secara virtual di aplikasi Zoom, Kamis (9/4/2020).

Berdasarkan hasil monitoring ASITA Bali ke Bandara Ngurah Rai, perbandingan jumlah kedatangan tanggal 7 April 2019 dengan 7 April 2020, jumlah wisatawan nusantara (wisnus) -90% arrival (minus), sedangkan wisatawan mancanegara (wisman)-nya -98,5% arrival (juga minus).

"Jadi kesimpulannya Covid-19 adalah kejadian terburuk dalam 40 tahun terakhir," ungkap Ardana yang tak lain Ketua DPD ASITA Bali.

Di acara Kamisan perdana bertopik "INBOUND Menghadapi Covid-19" yang diikuti para Tour & Travel Inbound dan segelintir wartawan/blogger pariwisata antara lain dari TravelPlus Indonesia, ungkapan senada juga diutarakan Yulhendry Sulhatris dari Ravelino Wisata Tour & Travel, Medan. 

Kata Yulhendry, parahnya walaupun bisnis sudah posisi Rp 0 transaksi tetapi operasional kantor tetap harus berjalan untuk merespon email cancelations dan prosedur refund-nya, lantaran beberapa jadwal kedatangan tamu yang berimbas akhirnya harus cancel.

"Merumahkan semua karyawan adalah pilihan karena sudah tidak ada aktivitas bisnis, tetapi beban bulanan seperti listrik, internet, telepon, dan lainnya terutama perbankan dan leasing harus terus dibayarkan," bebernya.

Yulhendry sangat berharap kehadiran pemerintah yang pro UKM industri tour & travel.

Kondisi serupa juga disampaikan  Monas Tjahjono dari Monas Tours, Surabaya.

Sharing dua kantor operasionalnya di Jakarta dan Surabaya akhirnya satu-satu harus berguguran, sejak matinya pasar Outbound lalu disusul Inbound

"Setelah beberapa pekan bisa survive, lalu reschedulle, dan sekarang cancelations adalah kegiatan sehari-hari aktivitas kantornya. Akhirnya berupaya memberikan jalan berbagi bisnis, antara lain karyawan sebagai reseler produk kesehatan untuk sekadar menyambung hidup karyawan, karena sdh diperkirakan pembayaran gaji tidak akan berjalan lancar," urainya.

Monas menyarankan supaya menghidupkan pasar domestik berbajet murah seperti Opentrip yang dilakukan amatir traveler, untuk menstimulan transportasi/ armada yang telah dimiliki oleh perusahaan travel, mengingat rata-rata perusahaan Inbound sudah memiliki armada Bus Pariwisata sendiri.


Harapan dan Solusi
Summary atau rangkuman hasil  "Kamisan" perdana yang ditulis Daniel G Nugraha, wakil ketua 1 (SDM & Litbang) Asita Jabar dari Exoticjavatrails Bandung selaku moderator acara, sekurangnya mencatat tiga harapan dan solusi. 

Pertama, bekerjasama lintas provinsi untuk selalu sharing sucses story supaya bisa diaplikasikan di masing-masing daerah.

Kedua, pertemuan "Kamisan" yang akan datang diupayakan mengundang Hotelier untuk bisa berbagi sharing pengalaman supaya bisa menemukan solusi terbaik lintas sektor.

Ketiga, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) diminta supaya bisa lebih realistis menghadapi Pandemic ini dan bisa komunikasi lebih baik dengan industri.

"Alangkah lebih baik apabila  Menparekraf mempunyai jurubicara/staf ahli dari industri pariwisata supaya statement dan komunikasinya lebih tepat sasaran dan tidak blunder dikarenakan posisi menteri dan wakil menteri pariwisata yang minim pengalaman dari bidang Pariwisata khususnya Pasar Inbound," begitu bunyi tulisan di akhir resume itu.

Insentif dari Pemerintah
Pada hari yang sama namun di tempat dan acara yang berbeda, Menparekraf Wishnutama Kusubandio dalam pernyataannya di Jakarta menjelaskan Kemenparekraf telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian BUMN untuk menindaklanjuti kebijakan insentif dari pemerintah kepada sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).

“Kami terus mengawal, agar para pelaku Parekraf bisa menerima insentif sehingga dapat meringankan beban dan biaya operasional para pelaku usaha sektor Parekraf, dan arahnya kemudian dapat mengurangi kemungkinan PHK karyawan di sektor tersebut,” ujarnya.

Insentif tersebut berupa pajak hingga kebijakan sektor keuangan oleh Industri Keuangan Bank (IKB) dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) bagi para debitur industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kemudian ada juga, relaksasi kebijakan pemerintah daerah untuk wajib pajak di sektor pariwisata, relaksasi tarif listrik, dan penghapusan iuran BPJS Tenaga Kerja hingga 3 bulan setelah masa tanggap darurat dicabut.

“Termasuk insentif ekonomi. Saat ini, surat-surat tersebut sedang terus kami tindaklanjuti dan kami kawal,” jelasnya.

Mas Menteri Tama, begitu sapaan akrab Wishnutama mengajak para pelaku Parekraf untuk saling membantu dalam menghadapi kondisi yang tidak mudah ini.

Khusus untuk para pelaku sektor Ekraf seperti televisi, film, rumah produksi, konten kreator, radio, animasi, desain grafis, artis, seniman, juga berbagai komunitas dan jejaring kreatif di berbagai daerah, Wishnutama meminta supaya aktif terlibat dalam membantu pemerintah menyosialisasikan edukasi hidup sehat kepada masyarakat dalam menghadapi Covid-19.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Peserta "Kamisan" virtual para tour & travel Inbound dan beberapa wartawan/blogger yang tergabung  dalam WAG: Para Pejuang Devisa.
2. I Ketut Ardana dari Bali Sunshine Tour & Travel, Denpasar.
3-6: Peserta "Kamisan" perdana, Kamis (9/4/2020).
7. Menparekraf Wishnutama.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP