Hindari Covid-19, 'Ngupil'-nya #Dirumahaja

'Ngupil' alias ngupi plus ngemil paling enak memang di warung atau kafe kopi bareng teman-teman. Ya.., sambil ngobrolin apa aja, dari A sampai Z, dari soal hobi, gosip hingga politik.

Eits.., tapi untuk sekarang ini, hasrat ngupil di tempat-tempat yang bisa bikin orang betah duduk berjam-jam itu sepertinya harus ditahan dulu. 

Demi keselamatan nyawa sendiri dan orang lain, sebaiknya mulai saat ini bikin seduhan kopi sendiri lalu ngupil-nya juga sendiri atau dengan anggota keluarga ya #Dirumahaja. 

Alternatifnya ya pesan lewat online ke warung/kafe kopi langganan yang tetap buka tapi hanya melayani orderan secara online.

Kenapa? Koq lebay amat? Pertama, sekali lagi ya buat menjaga keselamatan jiwa sendiri dan orang lain mengingat Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) semakin merajalela dimana-mana. 

Kedua, ini tanda kalau kita sebagai warga yang baik turut mematuhi imbauan pemerintah pusat/pimpinan daerah untuk tidak ke luar rumah dan tidak kumpul-kumpul di warung/kafe kopi supaya sebaran virus Corona tidak meluas. 

Ingat sampai hari Senin (23/3/2020), jumlah warga Indonesia yang positif terinfeksi Covid-19 kembali bertambah menjadi 579 orang, korban yang meninggal pun meningkat menjadi 49 orang, dengan jumlah yang sembuh mencapai 30 pasien.

Pencegahan di Tanah Rencong
Khusus di Aceh, gerak cepat Plt. Gubernurnya Nova Iriansyah mengeluarkan Surat Edaran pada Minggu (22/3/2020) yang antara lain mengimbau warung/kafe kopi tutup sementara adalah langkah tepat. 

"Kami harap saudara untuk sementara waktu menutup tempat-tempat keramaian (Pantai Ulee Lheue, kafe, warung kopi, karaoke, wahana permainan, dan tempat hiburan lainnya) di Kota Banda Aceh," tulis Nova pada poin kedua dalam surat yang ditujukan kepada Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman.

Begitupun tindakan Aminullah Usman yang langsung  menindaklanjuti surat dari boss-nya tersebut dengan mengerahkan Petugas Satpol PP dibantu TNI/Polri untuk melakukan pengawasan terhadap warung/kafe kopi di kota Serambi Mekkah ini yang masih ramai dikunjungi para penggila kopi, guna mencegah virus Corona menjadi pandemi di Bumi Iskandar Muda ini.

Pemilik warung/kafe kopi yang melanggar kabarnya akan diproses hukum sesuai peraturan perundang-undangan sebagaimana tertuang dalam maklumat yang dikeluarkan Kapolri.

Langkah Banda Aceh diikuti oleh Kabupaten Aceh Utara yang beribukota Lhoksukon.

Lewat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)-nya mengeluarkan Surat Seruan Bersama sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Aceh Utara.

Ada 14 poin seruan dalam surat yang ditandatangani antara lain oleh Bupati, Dandim, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Ketua MPU Aceh Utara, lalu diunggah di akun IG @bpbd_acehutara hari ini, salah satunya: "Hindari berkumpul di warung kopi, restoran, swalayan, pasar, tempat wisata, dan lainnya, dianjurkan membeli makanan dan minuman untuk dibawa pulang ke rumah".

Negeri Sejuta Kedai Kopi
Berdasarkan catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh, data terakhir 2018 yang release 2019 jumlah kafe kopi di Banda Aceh sebanyak 291.

"Sementara di seluruh Aceh ada 784 kafe kopi," ungkap Ismail selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Usaha Pariwisata Disbudpar Aceh kepada TravelPlus Indonesia, Senin (23/3/2020).

Melihat jumlah kafe kopi di Aceh yang amat fantastik itu, rasanya memang pantas kalau Tanah Rencong ini mendapat predikat Negeri Sejuta Kedai Kopi.

Apesnya saat ini, ketika Covid-19 Corona mewabah sangat masif,  kebiasaan ngupil bareng (kalau di Sumatera disebut Ngopi Bersamo) di warung/kafe kopi dikhawatirkan sejumlah pihak bisa menjadi wadah untuk membantu penyebaran virus tersebut lebih cepat.

Wajar kalau Nova lalu ditindaklanjuti Aminullah ambil tindakan cepat lantaran tak ingin warganya jadi korban keganasan Covid-19.

Menurut Ismail sejumlah kafe kopi di Banda Aceh sampai tadi malam memang ada yang masih buka. "Satpol PP juga sudah melakukan razia, dan akan dilakukan lebih intensif lagi," ujarnya seraya menambahkan imbauan penutupan sementara itu memang belum jelas sampai tanggal berapa.

Sejumlah rekan TravelPlus di Banda Aceh pun mengatakan hal serupa. 

"Tadi malam masih penuh, antara lain kafe kopi di sekitar rumah, dekat Simpang Mesra dan di Rawa Sakti Jeulingke tapi bukan warung kopi terkenal. Sayang saya nggak sempat foto. Semalam saya kebetulan keluar belanja bentar bareng bocah, dan lewat kafe-kafe kopi itu," ungkap Hasbullah yang enggan menyebut nama dua kafe kopi yang dimaksudnya tersebut.

Kafe Kopi di Jakarta
Lain lagi dengan Jakarta, beberapa kafe kopinya sudah tutup sementara sejak beberapa hari lalu.

Salah satunya kafe Kopikirapa di Pejaten Barat, Jakarta Selatan yang sudah tutup sementara sejak 16 Maret sampai 30 Maret 2020.

Selain di Jakarta, Kopikirapa di Pekanbaru, tepatnya di Jalan Kundur juga sudah ditutup sementara setelah Ibukota Provinsi Riau ini diumumkan ada yang positif Covid-19.

"Tentu bahaya kalau kedai kami, masih terus buka dan bisa menjadi tempat penyebaran virus,” kata Manajer Kopikirapa, Zam Zami sebagaimana dikutip ANTARA beberapa hari lalu.

Menurutnya keputusan tutup sementara adalah upaya dari pelaku usaha kuliner untuk mengoptimalkan masa social distancing (jaga jarak) untuk melawan penyebaran virus Corona. 

Sementara beberapa kafe kopi lainnya di Jakarta tetap buka namun hanya melayani pemesanan delivery sejak dua hari lalu, antara lain seperti yang diterapkan The Atjeh Connection di Sarinah, Benhil, SCBD, bahkan di Sabang, Pulau Weh, Aceh. 

"Ayo cegah Corona, kalau lapar kami antar, mau ngopi kami kirim," tulis di akun IG kafe berkonsep resto coffee tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)

Captions:
1. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, sebaiknya 'ngupil' alias ngupi plus ngemil #Dirumahaja.
2. Surat Seruan Bersama Forkopimda Kabupaten Aceh Utara. (foto: dok. @bpbd_acehutara)
3. Resto coffee, The Atjeh Connection hanya layani pemesanan delivery demi cegah sebaran virus Corona.