Peserta Journalism Workshop KSB Ini Antusias Praktek Bikin Lead 5W+1H
".., Dengan maraknya lalu lintas media sosial dan informasi digital, saya mengikuti workshop menulis online pada 29 Februari 2019. Tak hanya ilmu yang didapat, saya berkesempatan berkenalan dengan Mbak Indra, sosok wanita penuh semangat yang dulu berkarir sebagai Dosen DKV di Trisakti...".
Lead itu dibacakan oleh Hilda Ansariah Sabri yang menjadi salah satu pembicara atau narasumber (narsum) workshop tersebut.
Di sesi ini, Hilda memaparkan materi 'Pentingnya Pegiat Medsos dan Media Online mamahami Rumus 5W+1H'.
Menurut Hilda, workshop ini diselenggarakan karena keprihatinan banyaknya masyarakat yang belum optimal membuat kalimat captions dan konten yang baik untuk mengisi media sosial (medsos)-nya sendiri dengan konten yang lebih menarik.
Seperti diketahui, Indonesia masuk 5 besar negara pengguna medsos seperti Facebook (FB), Twitter, dan Instagram (IG).
Sayangnya banyak masyarakat yang tidak bisa membuat konten dengan baik dan benar sesuai kaidah penulisan berita 5W+1H.
"Padahal sudah ada ide, ada foto dan juga ada peristiwa. Tapi untuk menuangkannya dalam sebuah caption, tulisan atau berita ternyata tidak semua orang bisa melakukannya," ungkap Hilda.
Rumus menulis berita yang dikenal dengan istilah 5W+1H ini sudah sering terdengar. Tapi terkadang masih bingung untuk menerapkannya.
Jika masyarakat terutama kalangan milenial paham penulisan dengan kaidah 5W+1H, lanjut Hilda maka diharapkan mereka memiliki sensifitas yang tinggi untuk tidak ikut menyebarluaskan berita hoax karena sudah memahami penerapan 5W+1H.
"Mereka juga bisa mengisi medsosnya sendiri dengan konten yang lebih menarik dan komplit dan atau untuk mempromosikan produknya tapi belum mendapat hasil optimal karena kontennya tidak menerapkan 5W+1H," jelasnya.
Amatan TravelPlus Indonesia, program edukatif yang digelar KSB ini ternyata mendapat sambutan cukup antusias dari masyarakat.
Buktinya, pesertanya bukan cuma dari Jabodetabek tapi juga dari Sukabumi dan Surabaya dengan berbagai latar belakang profesi yang berbeda, mulai dari mahasiswa, penulis fiksi, pengisi konten website, ibu rumah tangga sampai dosen di salah satu universitas ternama di Jakarta.
Selain Hilda, workshop ini juga menghadirkan tiga narsum lainnya yakni Yudhistira ANM Massardi (sastrawan, mantan wartawan Majalah TEMPO dan Majalah Gatra, pendiri dan pengelola Sekolah Batutis Al Ilmi) yang memberikan tips 'Bagaimana Menulis secara Popular'.
Lalu Heryus Saputro Samhudi (mantan Wartawan Majalah Femina dan Majalah Famili, Pencinta Alam dan Penjelajah Indonesia, penulis buku dan masalah-masalah sosial budaya, pariwisata dan lingkungan hidup) yang memaparkan tips 'Bagaimana Menjangkau Obyek'.
Satu lagi Cakti Prawirabishma (alumni Institut Kesenian Jakarta); dan fotografer lepas untuk Music Personalities a.l The Adams, Erwin Gautawa, serta CEO Rumah Produksi Djagoeng Manis) yang menguraikan tips 'Bagaimana Memaksimalkan HP-mu'.
Sebelum mengakhiri sesi pemaparannya, Hilda membacakan lagi tulisan lead yang lumayan kepanjangan, karya peserta lainnya.
Bunyinya begini:
".., Sabtu yang indah, 29 Februari 2020, di Gelanggang Remaja Jakarta Selatan. Di acara Trips dan Trik Menulis Online yang diadakan Komunitas Seni Bulungan, aku bertemu dengan banyak teman baru yang tertarik untuk menulis untuk media online juga memanfaatkan handphone secara optimal.
Salah satu teman baruku adalah, Livia yang bekerja di Museum Basoeki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan sebagai pengisi media photo di website basoekiabdullah.or.id.
Gadis cantik ini yang mulanya hanya menulis caption atas photo datang untuk mengembangkan menulis lebih banyak dan baik untuk media websitenya.
Dengan pemateri Bapak Yudhistira ANM Massardi, Ibu Hilda A. Sabri, Bapak Heryus Saputro dan Mas Cakti Prawirabhisma aku yakin Livia akan pulang dengan ilmu yang bertambah..".
Di ujung workshop, hadir pula aktris senior serba bisa, Renny Djajoesman.
Kebetulan Renny menjadi sutradara pementasan drama 'Ayahku Pulang' karya Usmar Ismail produksi Teater Bulungan yang akan dipentaskan Sabtu sore ini di Auditorium GRJS atau yang dikenal Gelanggang Bulungan
Menurut Renny yang pernah mendapat julukan lady rocker Indonesia ini, selain merupakan sarana silaturahim para alumni pegiat Teater Bulungan dari tahun 1972- 2010, acara ini juga merupakan kepedulian KSB terhadap masalah-masalah sosial di era digital dengan mudahnya menyebar berita hoax, kecanduan gadget dan minimnya aktivitas seni dan budaya di tengah masyarakat.
Kata Renny, kegiatan seni dan budaya selain minim sponsor juga belum menjadi prioritas program dari pemerintah daerah maupun swasta.
"Kegiatan teater yang juga berperan besar dalam pendidikan karakter positif, harus digalakkan kembali," harap Renny.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. journalism workshop KSB.
0 komentar:
Posting Komentar