Ketika Para Sepuh Teater Bulungan Pentaskan 'Ayahku Pulang'
"...Bang, dia ayah kita.., baaang. Astaghfirullah.., jangan begitulah baaang...".
Begitu ratap pinta Mintarsih, anak ketiga yang diperankan Hilda Ansariah Sabri dalam sebuah adegan pementasan drama bertajuk 'Ayahku Pulang' karya Usmar Ismail, yang diproduksi Teater Bulungan dan disutradarai Renny Djajoesman di Auditorium Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS), Jakarta Selatan, Sabtu (29/2/2020).
Empat pemain lainnya Maza Yudha berperan sebagai Ayah, Wita Yudharwita Dahlan (Ibu/Tina), David Karokaro sebagai Gunarto (anak pertama) dan Jan Praba sebagai Maimun (anak kedua).
Akting Hilda sebagai Mintarsih alias anak bontot dari tiga bersaudara itu terlihat lepas.
Kadang dia ceria, manja, tak lama kemudian dia cengeng, menangis melihat sikap keras hati Gunarto, abang pertamanya yang menolak kehadiran ayah kandung mereka kembali pulang ke rumah.
Padahal sewaktu latihan, Hilda tampil agak mengecewakan sang sutradara.
Bukan cuma Hilda, keempat pemain lainnya juga kena teguran keras Renny, terutama masalah vokal yang kadang lemah.
Namun saat pementasan berlangsung, penampilan mereka semua terbilang sukses.
"Hilda tadi mainnya bagus, lepas. Blocking-nya pas, vokalnya juga lantang," ujar Renny kepada TravelPlus Indonesia di back stage usai pementasan.
Drama realis satu babak 'Ayahku Pulang" menjelang malam takbiran Idul Fitri ini berkisah ihwal seorang ibu dengan tiga anak yang ditinggal minggat suaminya selama 20 tahun, dan suaminya itu kembali dalam keadaan tua dan penyakitan.
"Ada konflik batin antara anak laki-laki paling tua dengan sang Ayah bahkan penolakan," tambah Renny.
Amatan TravelPlus Indonesia, kendati para pemain dan sutradaranya sudah terbilang sepuh namun mereka terlihat masih kompak dan bersemangat menampilkan akting, blocking, vokal, dan setting panggung terbaik.
Renny Djajoesman pun terlihat puas, apalagi penonton pementasan drama bertiket masuk Rp 100 ribu per orang ini cukup antusias, sampai auditorium GRJS penuh.
Melihat semangat para pegiat Teataer Bulungan itu dan juga sambutan hangat penonton pementasan reuni ini, Renny pun berjanji bakal berkarya lagi dan siap menyutradarai produksi Teater Bulungan terbaru berikutnya.
TravelPlus Indonesia sendiri berucap bangga bisa mendukung pementasan ini, terlebih salah satu pemainnya Hilda adalah rekan seprofesi, wartawan senior pariwisata.
Teater Bulungan merupakan salah satu dari kelompok seni yang tergabung dalam Komunitas Seni Bulungan (KSB).
Terakhir Teater Bulungan yang terbentuk tahun 1971 ini pentas di GRJS tahun 1979 silam, ketika itu pemainnya masih muda belia.
Diujung Februari, tepatnya Sabtu sore (29/2) ini, mereka comeback pertama lagi setelah pentas terakhir 41 tahun lalu di Auditorium GRJS.
Pentas drama Teater Bulungan yang didukung oleh Uki Bayu Sedjati, May Soebiakto MST (Si Toto), Yudhistira ANM Massardi, I Made Martha, Sokle, dan segenap aktivis KSB ini merupakan awal dari program KSB tahun 2020.
Pada pagi harinya, diawali dengan pelatihan jurnalistik bertema 'Tips & Trik Menulis untuk Media Online'.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar