. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 31 Juli 2019

Trip Krakatau Tetap Jadi Daya Pikat Lampung Krakatau Festival

Trip atau tour ke Gunung Anak Krakatau masih menjadi salah satu daya pikat utama iven tahunan Lampung Krakatau Festival dan boleh dibilang sebagai identity event-nya.



Dalam acara launching LKF 2019 di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu (31/7), diinformasikan LKF tahun ini akan menampilkan 4 acara unggulan, salah satunya Trip Krakatau untuk memperingati letusan bersejarah Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883.

Trip Krajatau yang akan diadakan tanggal 24 Agustus 2019, rencananya membawa ratusan peserta dengan kapal yang nyaman dimulai dari Kalianda ke Pulau Sebesi (pulau layak huni terdekat di dekat Krakatau).

Selanjutnya kapal akan menuju perairan terdekat dengan Kepulauan Vulkanik Krakatau yang 'lahir' setelah letusan monumental Gunung Krakatau.

Seperti diketahui, Gunung Anak Krakatau (GAK) akhir Desember 2018 meletus dan gugurannya mengakibatkan tsunami di pesisir Lampung serta Banten.

Erupsi dan longsoran tersebut membuat ketinggian GAK terpangkas dari 338 Mdpl menjadi 110 Mdpl.

Namun, sepanjang letusan baru, ketinggian GAK saat ini dikabarkan terus tumbuh dan sudah mencapai 157 Mdpl pada Juni 2019.

Sejak erupsi itu banyak wisnus dan wisman yang penasaran seperti apa wujud dan keberadaan terkini gunung tersebut.

Lewat Trip Krakatau di LKF 2019 ini tentu akan menarik minat wisatawan untuk mengamati GAK bermetamorfosa meskipun hanya dari atas kapal di perairan Selat Sunda.

Wakil Gubernur Lampung  Chusnunia Chalim yang akrab disapa Nunik mengatakan penyelenggaraan LKF 2019 sebagai upaya mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung sekaligus memperkuat branding Gunung Krakatau sebagai salah satu daya tarik dan ikon pariwisata Lampung.

“Iven LKF 2019 selain mempromosikan branding Gunung Krakatau juga kain tradisional Tapis Lampung sebagai salah satu ikon pariwisata Lampung yang ditampilkan dalam acara Karnaval Budaya dan Tapis Lampung,” jelas Nunik.

Kata dia, banyak karya fashion para desainer dari Indonesia dan mancanegara menampilkan Tapis Lampung di ajang fashion show dunia.

Penyelenggaraan LKF 2019 yang berlangsung selama tiga hari (23-25 Agustus 2019) akan dimulai dengan acara Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai sebagai bentuk upacara pembukaan secara resmi LKF  2019 di Lapangan Saburai pada tanggal 23 Agustus mulai pukul 10 pagi.

Ada juga Expo Krakatau Lampung di venue yang sama, berupa bazaar kuliner dan souvenir serta pertunjukan kesenian khas Lampung.

Selain itu Parade Permainan Anak Tradisional, 24 Agustus, mulai pukul 10 pagi.

Acara terakhir, 25 Agustus ada Lampung Culture & Tapis Carnival dengan start/finish di Lapangan Saburai mulai pukul 2 siang.

Nunik berharap lewat LKF 2019 yang mengusung tema Urban Etnik ini akan meningkatkan kunjungan wisnus dan wisman ke Lampung.

Tahun 2018 kunjungan wisman ke Lampung sebanyak 274.742 orang dan pergerakan wisnus-nya sebanyak 13.933.207 orang.

Kadispar Lampung Qodratul Ikhwan menjelaskan Urban Etnik itu memadukan unsur modern perkotaan dengan unsur tradisi yang berakar pada adat istiadat yang hidup dan tumbuh kembang di masyarakat Lampung.

"Akan ada banyak unsur kekinian atau modern yang dikolaborasikan dengan nilai-nilai tradisional menjadi suguhan yang menarik," terangnya.

Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Calendar Of Event (CoE) Esthy Reko Astuty yang mewakili Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai Gunung Krakatau sangat tepat untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Lampung dan menjadi branding yang mendunia sehingga mudah untuk dipromosikan di dalam negeri maupun mancanegara.

Menurut Esthy pelaksanaan LKF yang berjalanan secara kontinyu setiap tahun dengan jadwal pelaksanaan yang tetap setiap akhir Agustus mempunyai daya tarik tersendiri karena akan memudahkan para traveler merencanakan liburannya ke Lampung.

“Konsistensi menjadi unsur penting dalam menyelenggaraan 100 events dalam CoE selain unsur creative value, commercial value, communication value, dan CEO Commitment,” tambah Esthy.

Dalam kesempatan itu Esthy mengimbau agar kuantitas dan kualitas CoE Lampung terus ditingkatkan.

"Sepertinya jumlah ivennya tahun ini menurun, dulu 53 iven sekarang 44. Seharusnya setahun paling minimal 52 iven tapi lebih banyak lagi ya lebih bagus. Sebab semakin banyak iven selain dapat meningkatkan kunjungan wisatawan juga sekaligus membantu industri wisata terutama saat low season," ungkap Esthy.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Gunung Anak Krakatau sebelum erupsi akhir Desember 2018.
2. Launching Lampung Krakatau Festival (LKF) 2019 di Jakarta.
3. Rangkaian acara LKF 2019.

Read more...

Senin, 29 Juli 2019

Inilah Tujuh Info Pra Event yang Amat Dibutuhkan Wisatawan

Informasi pra event terkait pariwisata entah itu yang bermuatan budaya, bahari, kuliner, konser musik, pameran kerajinan tangan, olahraga maupun perpaduan semuanya, amat dibutuhkan khalayak terlebih wisatawan.



Komplit disini tidak hanya memuat/menginformasikan waktu, tempat serta rundown atau rangkaian acara iven tersebut tapi juga sederet info lain yang dikemas secara kreatif lalu disuguhkan dengan menarik serta sesuai waktunya.

Mengingat ini informasi pra event, tentu penyebarluasannya harus sebelum hari 'H' iven tersebut.

Semakin jauh-jauh hari dan semakin sering dinformasikan semakin baik tentunya. Misalnya 6 bulan, 3 bulan, 1 bulan, 2 minggu, 5 hari, dan 2 hari sebelum iven tersebut berlangsung.

Lalu info apalagi selain waktu, tempat serta rangkaian acara iven tersebut?

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Travelplus Indonesia meliput sejumlah tourism events, termasuk mewawancari sejumlah pihak terkait termasuk wisatawan, sekurangnya ada 6 info lain lagi yang amat dibutuhkan wisatawan.

Pertama, info tentang paket tur terkait iven tersebut.

Salah satu indikator iven yang  berkualitas dan dikemas secara profesional adalah tersedianya paket tur atau paket trip yang dalam itenerary-nya juga sudah termasuk menyaksikan iven tersebut selain jalan-jalan ke sejumlah objek wisata, kulineran, belanja souvenir, melakukan aktivitas warga lokal, dan lainnya.

Harga paket tur tersebut tentu sudah termasuk penjemputan/pengantaran P/P dari bandara/stasiun/terminal/pelabuhan ke lokasi acara, penginapan, makan/minum selama tur, id card/tiket masuk menyaksikan rangkaian acara iven, dan tiket masuk ke sejumlah objek wisata yang disambangi.

Paket tur yang dibuat harus variatif dan memberikan keuntungan (berupa diskon dan lainnya) biar wisatawan punya pilihan lalu tertarik membeli salah satu dari paket itu.

Jenis paketnya bisa tergantung berapa lama masa turnya, misalnya paket tur 2H1M, 3H2M, 4H3M, dan seterusnya. Paket inap di hotel bintang, non bintang, homestay, dan paket berkemah.

Kedua, jika tidak ada informasi paket tur, paling tidak ada informasi mengenai akomodasi yang tersedia di sekitar lokasi iven tersebut.

Info akomodasinya bukan hanya hotel/resort bintang dan non bintang berikut alamat dan harga kamarnya per malam, pun jenis penginapan lain seperti wisma, homestay bahkan berkemah di camping ground atau tempat yang sudah disiapkan dengan sejumlah fasilitas pendukungnya, seperti toilet umum, tungku perapian untuk menghalau udara dingin pada malam hari, dan lainnya.

Menarik lagi kalau dari sisi akomodasi juga memberi potongan harga, biar wisatawan jadi terpikat untuk segera memesannya.

Ketiga, jika tidak ada info akomodasi, minimal ada info mengenai rental car dan travel agent/trip operator/pemandu wisata lokal yang siap mengantar dan memandu wisatawan ke lokasi acara dan objek wisata lainnya.

Keempat, informasi mengenai objek-objek wisata yang ada di sekitar lokasi acara, baik itu wisata alam, buatan, bahari, sejarah, dewi (desa wisata), didi (destinasi digital), dilan (destinasi andalan/unggulan), dilal (destinasi halal), DWO (destinasi wisata olahraga), DPP (destinasi pariwisata prioritas) atau 'Bali baru', DPSP (destinasi pariwisata super prioritas), dan juga sentra kerajinan serta tempat-tempat kuliner/pusat oleh-oleh setempat.

Lewat informasi yang menarik, diharapkan wisatawan yang datang menyaksikan iven tersebut akhirnya jadi tertarik berkunjung ke objek-objek tersebut dengan kata lain menambah masa kunjungannya.

Kelima, informasi akurat  mengenai kondisi keamanan dan kenyamanan jika terjadi bencana alam di lokasi acara atau di kota dekat lokasi acara sebelum iven tersebut berlangsung, ini juga amat penting.

Jika memang kondisinya aman dan nyaman informasikan secepat dan sebanyak mungkin. Jangan justru memperbesar atau memperkeruh kondisi yang sebenarnya baik-baik saja sehingga bikin wisatawan cemas dan malas datang.

Keenam, infomasi pengunduran waktu pelaksanaan iven, termasuk perubahan lokasi/venue acara atau bahkan pembatalan.

Jangan sampai wisatawan datang ternyata iven-nya diundur/dibatalkan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Jika ini terjadi, jelas wisatawan bakal KECEWA.

Untuk mendapatkan ketujuh informasi terkait pelaksanaan sebuah tourism event, ada beberapa cara. Ini memang tergantung pengalaman, kejelian, dan kreativitas sang pewarta/travel blogger itu sendiri.

Selama ini, TravelPlus Indonesia menulis sejumlah tulisan pra event melewati beberapa tahap.

Diawali dengan memantau pemberitaan terkait informasi awal iven tersebut, lewat media sosial (medsos) iven tersebut ataupun via orang/pihak terkait.

Lalu mewawacari orang/pihak terkait misalnya kepala dinas pariwisata, kabid promosi pariwisata, ketua/anggota panitia, komunitas setempat, dan lainnya.

Setelah data terkumpul baru diracik sesuai kreativitas pewarta/travel blogger menjadi tulisan yang informatif dan menarik.

Idealnya, sebuah iven terkait pariwisata baik yang dibuat oleh pemprov, pemkab, pemkot, komunitas/masyarakat, dan didukung kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memiliki program dan anggaran untuk membuat liputan pra event di setiap iven yang akan digelar.

Siapa pewarta/travel blogger yang diikutsertakan? Tentu mereka yang selama ini kreatif, rajin, dan loyal memajukan Pariwisata Nasional lewat bermacam tulisan dan fotonya.

Kenapa harus ada tim liputan pra event? Jika iven tersebut salah satu tujuannya untuk menjaring wisnus dan wisman sesuai yang ditargetkan, tak ada pilihan selain membuat sebanyak mungkin ragam informasi pra event-nya agar khalayak dan wisatawan tahu lalu tertarik datang menyaksikan iven tersebut.

Bukankah anggaran promosi sebuah iven itu 50% semestinya ditujukan buat pra event, lalu 30% untuk on event, dan sisanya post event atau setelah iven.

Melihat begitu pentingnya informasi pra event terkait pariwisata (bahkan ini menjadi salah satu patokan kesuksesan sebuah iven dalam meraup wisatawan), TravelPlus Indonesia mengimbau Kemenpar bersinergi dengan pemprov, pemkab, dan atau pemkot, juga membentuk tim pewarta/travel blogger khusus untuk meliput pra event, bukan hanya on event atau pas pelaksanaan/pembukaan iven tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Sebuah iven terkait pariwisata diminati wisnus dan wisman jika terpromosikan pra event-nya dengan baik.
2. Wisatawan mengabadikan aktivitas warga saat menenun di luar iven.
3. Wisman tertarik dengan kerajinan lokal yang disuguhkan dalam sport tourism event.
4. Marine tourism event punya pasar peserta dan wisatawan minat khusus tersendiri.
5. Promosi pra event yang komplit, kreatif, menarik dan tepat waktu jadi salah satu kunci kesuksesan sebuah iven terkait pariwisata.

Read more...

Ini Usulan Narsum dalam Forwapar Clinic "Capturing Moments Calendar of Event Kementerian Pariwisata"

Sejumlah usulan mengemas sebuah iven terkait pariwisata diungkapkan para narasumber (narsum) dalam acara Forwapar Clinic bertema: ‘Capturing Moments Calendar of Event Kementerian Pariwisata’ yang berlangsung di Hotel Ashley, Jakarta, Senin (29/7/2019).



"CoE yang ketiga ini semoga semakin berkualitas dan mampu menjaring lebih banyak lagi wisnus maupun wisman," harap Esthy.

Untuk mewujudkan itu diharapkan peran dari media dalam mendukung CEO lewat pemberitaan pra, on, dan post event.

"Kita harapkan masukan dari teman-teman media bagaimana membuat tulisan dan foto yang menarik saat pra maupun on event serta tak lupa mengulasnya dalam post event," tambah Esthy.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I  Kemenpar Rizki Handayani yang akrab disapa Kiki mengatakan sebuah iven pariwisata harus mampu menghidupkan budaya, wisata, dan olahraga (sport tourism) yang diangkat sehingga bisa terus berkesinambungan.

"Iven tersebut bisa menjadi pematik wisatawan untuk datang menikmati pariwisata di daerah tersebut atau bahkan menjadi daya tarik utama daerah tersebut sebagaimana Jember Fashion Carnival dan lainnya," tambahnya.

Sebuah iven, lanjut Kiki jangan hanya ramai saat pembukaan. "Jangan sampai pembukaan iven tersebut telat karena pimpinan daerahnya belum datang, padahal masyarakat dan wisatawan sudah lama menunggu. Ini masih banyak terjadi," ungkapnya.

Kiki juga melihat masih banyak iven yang lebih menonjolkan artifisialnya, anggarannya justru banyak terkuras hanya buat umbul-umbul dan konsumsi. "Kedepan kita harus dukung bagaimana membuat konten iven yang bagus," imbuhnya.

Tak kalah penting, harus membuat paket wisata terkait iven yang diselenggarakan. "Misalnya kalau di Jogja ada paket kunjungan Keraton plus iven yang tengah dibuat. Karena market sekarang lebih seperti itu, lebih menyukai hal-hal yang menambah experience," jelas Kiki.

Narsum lainnya ada Show Director Prambanan Jazz Asthie Wendra, Jurnalis AFP, Reuters dan JAP Ardiles Rante serta bintang tamu vokalis Boomerang Roy Jeconiah.

Asthi Wendra berbagi pengalaman atas kesuksesannya menggelar music event bertajuk  #PrambananJazz2019 baru-baru ini.

"Tiga panggung yang kami buat semua simpel hanya instrumen, tidak menggunakan backdrop sama sekali agar Candi Prambanan yang luar biasa indah menjadi background-nya. Jadi kita tonjolkan identity event-nya," terangnya.

Ardiles Rante menambahkan dalam membuat foto iven yang bagus itu semua ada prosesnya. Selain bagus dari segi teknis dan art-nya, tak kalah memberikan good captions sebagai selling picture.

"Kalau foto-foto iven itu ditujukan untuk pasar mancanegara, gunakan Bahasa Inggris agar mereka mengerti," ujar Ardiles.

Sementara Roy Jeconiah yang pernah menghibur cross border event di Atambua mengatakan tak kalah penting menyiapkan sound system dan peralatan band yang bagus agar musisi atau band yang tampil maksimal dalam sebuah music event.

Kalau bicara pariwisata, sebuah iven musik juga harus dapat memberikan benefit buat semua baik masyarakat, pengunjung, pedagang kuliner, hotel, dan lainnya.

"Sebaiknya konsernya jangan 1 hari, minimal 3 hari. Dua hari buat jalan ke objek-objek wisata sesuai paket tur, lalu satu hari untuk menonton konsernya," imbau Roy.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: agung-biro komlik kemenpar

Captions:
1. Suasana acara Forwapar Clinic bertema: ‘Capturing Moments Calendar of Event Kementerian Pariwisata’ di Hotel Ashley, Jakarta, Senin (29/7/2019).
2. Esthy Reko Astuti selaku Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calendar of Event (CoE).
3. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I  Kemenpar Rizki Handayani (Kiki).
4. Show Director Prambanan Jazz Asthie Wendra
5. Jurnalis AFP, Reuters dan JAP Ardiles Rante menerima cinderamata dari Esthy.
6. Bintang tamu vokalis Boomerang Roy Jeconiah.

Read more...

Sabtu, 27 Juli 2019

Usai Nonton Dieng Culture Festival, Nikmati Pesona Pagi di Gunung-Gunung Mungil Ini

Selepas menyaksikan rangkaian acara Dieng Culture Festival (DCF) ke-10 di Dataran Tinggi Dieng, Desa Wisata Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah selama 3 hari, 2-4 Agustus 2019, upayakan jangan langsung pulang.



TravelPlus Indonesia mencatat, sekurangnya ada 9 gunung mungil yang salah satunya bisa Anda pilih untuk didaki setelah menikmati DCF bertema 'The Inspiration of Culture' kali ini.

Kesembilan gunung kecil itu adalah Gunung Prau, Bukit Sikunir, Bukit Scooter (Bukit Skoter), Bukit Sidengkeng, Gunung Pakuwaja, Gunung Sipandu, Gunung Bisma, Gunung Panggonan, dan Gardu Pandang Tieng.

Bila ingin mendaki Gunung Prau yang secara administratif masuk dalam tiga wilayah Kabupaten Kendal, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang ini, antara lain Anda bisa lewat Basecamp Patak Banteng di Jalan Dieng Km 24, Desa Kejajar, Wonosobo.

Keistimewaan Prau yang berketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut (Mdpl), selain berpredikat gunung tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, juga memiliki pesona luar biasa indah dari puncaknya.

Dari atapnya saat cerah, Anda bakal disuguhkan 12 gunung yang seolah memagari dan menjaganya antara lain Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Slamet, dan Gunung Ceremai yang berada paling jauh serta sejumlah gunung tak populer.

Anda juga bisa melihat lalu ber-selfie bukan hanya berlatar belakang pesona sunrise pagi hari yang menawan, pun pesona sunset sore hari nan memikat.

Gunung ini memiliki banyak bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan.

Saat cuaca sedang lembab, gunung ini akan dipenuhi dengan bunga Daisy berwarna putih dan pink.

Hampir keseluruhan Dieng, dari teras-teras perkebunan kentang, kubis, dan bawah prei, rumah-rumah penduduk di sejumlah desa, masjid, dan tentu saja Telaga Warna dan Telaga Pengilon juga jelas terlihat.

Menariknya lagi, untuk menikmati ragam pesona menawan itu, cukup 3-4 jam kalau mendaki secara rombongan dalam kondisi lancar.

Kalau ingin pendakian yang lebih santai, pilih saja Bukit Sikunir yang berada di desa tertinggi di Pulau Jawa, yaitu Desa Sembungan yang mempunyai ketinggian 2.306 Mdpl.

Keindahan golden sunrise-nya selalu dinanti wisatawan nusantara maupun mancanegara. Anda wajib ber-selfie berlatar golden sunrise tersohor itu.

Selepas berjalan menuju ujung desa, lalu menyisiri Telaga Cebongan. Di ujung telaga, terdapat sebuah pos. Inilah pintu masuk ke Bukit Sikunir.

Dari pos tersebut perjalanan menuju puncak Bukit Sikunir menempuh jarak sekitar 1 kilometer.

Sebelum mencapai Puncak Sikunir Anda akan disuguhkan pemandangan indah Telaga Cebong.

Di telaga itu Anda bisa mendirikan tenda untuk bermalam di tepi Telaga Cebong. Jangan lupa ber-selfie berlatar belakang telaga mungil itu.

Di sana juga ada sejumlah warung makanan kecil yang menjajankan berbagai makanan dan oleh-oleh khas Dieng.

Di Puncak Sikunir, Anda akan disuguhkan bukan hanya golden sunrise, pun pemandangan sederet gunung tinggi di Pulau Jawa, seperti Gunung Sindoro yang berselimut kabut tipis dan berdampingan dengan Gunung Kembang dan Gunung Sumbing.

Tak jauh dari ketiga gunung itu akan terlihat Gunung Merbabu, Gunung Merapi, dan Gunung Ungaran yang menjulang tinggi.

Gunung mungil lainnya yang relatif mudah Anda daki kemudian ber-selfie di atapnya adalah Gunung Panggonan.

Pos pendakiannya atau basecamp gunung berketinggian 2300 mdpl ini berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Pos ditandai dengan bangunan rumah kayu permanen, disertai tempat parkir kendaraan yang amat luas, berada tepat di awal jalur pendakian.

Anda cuma butuh 20 menit treking, untuk mencapai puncaknya yang identik dengan padang savana hijau.

Dari atapnya Anda juga bisa melihat pemandangan sunrise dan sunset.

Gunung Pangonan ini tepat berada di atas kompleks wisata Candi Arjuna.

Saat Anda beberapa langkah menaiki gunung, Anda bisa melihat dengan jelas candi legendaris warisan umat Hindu tersebut. Dan ketika turun, Anda akan dimanjakan dengan panorama alam Kawah Sikidang.

Pilihan lainnya Anda bisa mendaki Bukit Sidengkeng yang kabarnya memiliki pemandangan paling indah di Dieng.

Dari atapnya, Anda bisa melihat Telaga Warna dan Pengilon. Sedangkan dari pucak Bukit Scooter (Bukit Skoter), Anda bida melihat candi, Kawah Sikidang, Bukit Sikunir, Gunung Prau, dan Telaga Warna.

Jangan lupa ber-selfie atau bikin video (vlog) di puncak-puncaknya lalu unggah di ragam medsos IG, Twitter, dan FB maupun Youtube dengan captions menarik agar teman Anda atau orang lain jadi tertarik berwisata ke Dieng lalu mendaki gunung mungil itu.

Mengingat bulan Agustus cuaca di Dieng termasuk sangat dingin, TravelPlus Indonesia sarankan buat Anda yang ingin menyaksikan rangkaian DCF 2019 yang mendapat dukungan dari Wonderful Indonesia-nya Kementerian Pariwisata (mulai Senandung Negeri di Atas Awan, Ritual pemotongan rambut gimbal Dieng, Pagelaran Kesenian Tradisional Dataran Tinggi Dieng, Jazz Atas Awan, Java Coffe Festival, Festival Artistik, Aksi Dieng Bersih, Sarasehan Budaya, sampai Sky Lantern Festival) ini, kemudian mendaki gunung-gunung mungil tersebut, selain kondisi tubuh Anda harus benar-benar fit, juga harus membawa perlengkapan anti dingin yang memadai.

Perlengkapan yang wajib Anda bawa antara lain baju/celana panjang kering/hangat, jaket/sweater tebal, kaus kaki tebal, sarung tangan, syal, sarung/selimut, balaklava/tutup kepala tebal, ponco, senter + baterei, dan sleeping bag atau kantong tidur serta sepatu gunung yang nyaman dan kuat.

Kalau berencana memilih camping, bawa juga matras/alas tidur dan tenda dome.

Sertakan pula logistik (bekal makanan dan minuman) pendakian seperlunya, dan jangan lupa bawa turun kembali sampah logistiknya.

Kalau Anda berniat menyaksikan  DCF 2019 bisa menerapkan “Millennial Tourism“ dengan menggunakan teknologi digital (digital experience).

Caranya dengan mencari tahu segala informasi terkait tiket masuk, tiket festival, paket tur, paket kavling camping ground, rangkaian acara, penambahan tiket untuk traveler perorangan, dan lainnya lewat akun resmi IG CDF yakni @festivaldieng. Jika masih tersedia, segeralah memesannya.

Jika Anda ingin lanjut mendaki salah satu gunung mungil tersebut, bisa menghubungi travel agent local atau langsung ke masing-masing basecamp pendakian gunung yang dituju. Informasinya bisa Anda cari via akun IG tersebut.

Kalau Anda berada di luar Jawa bisa segera pesan tiket pesawat ke kota terdekat dengan Dieng, lalu pesan pula rental car jika rombongan menuju Dieng secara online biar praktis.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Pesona sunrise dari puncak Gunung Prau, Dieng, Wonosobo.
2. Deretan gunung di Jawa Tengah terpampang nyata dari puncak Gunung Prau.
3. Jangan lupa foto diri atau ber-selfie atau bikin vlog saat berada di puncak Gunung Prau lalu mengubggahnyabdi medsos sebagaimana TravelPlus Indonesia lakukan untuk ketiga kalinya mendaki Prau.
4. Pengunjung melihat peta objek wisata yang ada di Dieng
5. Merchandise yang dijual di Dieng Culture Festival (DFC).
6. Setiap malam, suguhan DCF diminati ribuan penonton baik, wislok, wisnus maupun wisman.
7. Cari informasi terkait DCF 2019 di secara digital lewat akun IG @festivaldieng. (dok. @festivaldieng)


Read more...

Jumat, 26 Juli 2019

Pesona Bandung Utara Tak Cuma Tangkuban Parahu

Akhir pekan ini Anda punya rencana berwisata ke Gunung Tangkuban Parahu atau perahu yang terbalik karena bentuknya memang menyerupai perahu terbalik?



Itu saran Kepala Bagian Manajemen Krisis Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Herry Rachmat Widjaja mengingat gunung yang berada di Bandung Utara, Jawa Barat itu baru saja erupsi, Jumat, 26 Juli 2019 pukul 15:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ±200 m di atas puncak.

Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini gunung berlegenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi itu berada pada Status Level I (Normal) namun dengan rekomendasi masyarakat di sekitarnya, pengunjung, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Saat ini daerah wisata telah ditutup dan wisatawan telah dievakuasi.

Jika akhir pekan ini Gunung Tangkuban Parahu dibuka, Anda harus tetap mengindahkan peraturannya yakni tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Kalau Anda mengurungkan niat ke Gunung Tangkuban Parahu, tapi tetap ingin jalan-jalan ke kawasan Bandung Utara, tenang saja.

TravelPlus Indonesia punya rekomendasi sederet objek wisata di kawasan yang berada di Utara Kota Bandung ini antara lain Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda-Dago Pakar, Tebing Keraton, Puncak Bintang Bandung, Dago Tea House, Pemandian Air Panas Ciater, Taman Ganesha Bandung, dan Kebun Binatang Bandung.

Bila Anda ingin menikmati Tahura Djuanda, Anda bisa ke Dago Pakar.

Di sana Anda bisa menyambangi sejumlah curug (air terjun)-nya seperti Curug Dago, Curug Omas, dan Curug Lalay.

Tak cuma itu, Anda bisa melihat Gua Belanda, Gua Jepang, prasasti kerajaan Thailand, dan beraktivitas wisata lainnya.

Kalau Anda ingin menikmati pemandangan perbukitan hijau  bersemayam kabut di pagi hari dari ketinggian 1.200 Mdpl, sambangi saja Tebing Keraton yang juga disebut Tebing Instagram lantaran terangkat namanya lewat medsos Instagram sebagai spot selfie.

Pesona sunrise dan sunset-nya juga menawan. Jangan lupa diabadikan dan ber-selfie serta bikin video (vlog) lalu diunggah ke medsos baik IG, FB, Twitter maupun Youtube dengan captions menarik dan informatif

Tebing yang pernah nge-hits itu masih berada di kawasan Tahura Djuanda, tepatnya di Desa Ciburial, Kelurahan Dago, Bandung Utara.

Jika ingin menyaksikan keindahan pemandangan Kota Bandung pada malam hari atau sering disebut Bandung Citylight, sambangi Puncak Bintang Bandung atau yang dulunya disebut Bukit Moko.

Anda juga bisa berkemah di puncaknya untuk menunggu pesona matahari bangun dari peraduan di pagi hari.

Kalau ingin berwisata kuliner, Anda lanjut ke Dago Tea House, yang dahulu dikenal dengan nama Dago Thee Huis. Lokasi tepatnya di di Jalan Bukit Dago No 53a, Dago, Bandung Utara.

Jika ingin berendam air panas, Anda bisa ke Pemandian Air Panas Ciater yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Subang.

Lokasinya sekitar 7 km dari Gunung Tangkuban Parahu (ada yang menulis Tangkupan Perahu).

Kabarnya air yang ada di Pemandian Air Panas Ciater bersumber dari lereng Gunung Tangkuban Parahu.

Kalau ingin jalan-jalan santai bersama anak-anak, Anda bisa ke Kebun Binatang Bandung.

Selain bisa melihat ratusan satwa dari seluruh penjuru dunia, Anda bisa bermain di wahana wisata air, taman bermain, flying fox, dan lainnya.

Pilihan lainnya ke Taman Ganesha Bandung di Jalan Ganeca, Lebak Siliwangi, Bandung Utara.

Di sana Anda bisa menyewa kuda untuk jalan-jalan menyusuri seluruh taman sekaligus berburu foto.

Kalau belum puas, Anda bisa melanjutkan ke objek-objek wisata yang ada di Bandung Barat dan kawasan lainnya seperti Taman Wisata Maribaya di Jalan Maribaya, Lembang dan Dusun Bambu Family Leisure di kaki Gunung Burangrang, Cisarua, Lembang.

Alternatif lainnya ke Kawah Putih, Situ Patenggang, dan Perkebunan Teh Malabar yang terletak sekitar 10 kilometer dari Pasar Pangalengan, Bandung.

Sebagai "millenial traveler", Anda bisa mengurus sendiri secara digital, mulai pesan tiket pesawat/kereta dari kota asal ke Bandung, pesan rental car mobil travel dari bandara/stasiun ke objek-objek wisata yang dituju serta online booking penginapan selama di Bandung.

Informasi detil mengenai tiket masuk dan lainnya, Anda bisa cari tahu via akun IG masing-masing objek wisata bersangkutan.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Aneka kaos Bandung. (adji k.)
2. Berwisata di Tahura Djuanda, Dago Pakar. (dok.@tahuradjuanda.official)
3. Menikmati pesona Tebing Keraton. (dok.@mulkisalman)

Read more...

Menilik Keuntungan MoU Indonesia dan UEA di Bidang Pariwisata dan Bisnis

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Menteri Perekonomian Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al Mansoori sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama pariwisata antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah UEA.



Arief Yahya mengatakan inisiatif MoU diusulkan oleh UEA yang membuktikan sektor pariwisata Indonesia sangat menjanjikan.

"Keuntungan kerja sama ini jelas untuk pengembangan pariwisata Indonesia," ujarnya.

Lingkup kerja sama MoU ini, lanjut Arief Yahya akan menjadi pendorong pengembangan pariwisata di Indonesia, terutama dalam hal pemasaran, pengembangan destinasi, pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan pariwisata, serta pengembangan kerja sama dengan swasta di bidang pariwisata.

Menurut Arief Yahya sampai saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan investasi tercepat.

”Pada 2019 kami targetkan investasi pariwisata mencapai Rp500 triliun sehingga dapat memberikan efek yang semakin baik bagi ekonomi Indonesia,” tambah Arief Yahya.

Indonesia, sambungnya, juga sedang mengembangkan 10 Destinasi Prioritas yang sangat potensial pertumbuhannya yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

Selain itu juga ada 5 Destinasi Unggulan yang juga siap dikembangkan antara lain Tanjung Gunung Bangka, Sungai Liat Bangka, Sukabumi, Pangandaran, serta Likupang di Minahasa Utara.

Keuntungan lainnya, kedatangan Putra Mahkota UEA Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan juga bisa mendongkrak jumlah wisatawan Timur Tengah ke Indonesia, mengingat UEA sendiri merupakan target pasar utama pariwisata Indonesia.

“Karena jelas, sebagai putra mahkota maka menjadi sorotan media untuk kemudian mengangkat pariwisata Indonesia khususnya di kawasan Timur Tengah,” kata Arief Yahya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan bilateral tersebut menjelaskan selain sektor pariwisata, ada delapan MoU lainnya yang bersifat government to government (pemerintah ke pemerintah).

Kedelapan MoU itu yakni di bidang peningkatan perlindungan investasi, penghindaran pajak berganda, industri, kepabeanan, kelautan dan perikanan, pertahanan, kekonsuleran, dan kebudayaan.

Tak cuma itu, ada 3 MoU yang bersifat business to business bernilai besar yang dihasilkan dari pertemuan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA tersebut dengan nilai totalnya sekitar Rp 136 triliun atau 9,7 miliar dollar AS.

Kesepakatan bisnis tersebut dilakukan oleh tiga perusahaan yakni PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia terkait pengembangan dan pengoperasian terminal kontainer di Kawasan Industri Maspion, Jawa Timur; PT Pertamina (Persero) dengan ADNOC untuk pengembangan RDMP Balikpapan; dan PT Chandra Asri Petrochemicals dan Mubadala untuk proyek Naphta Cracker dan Petrochemical Complex.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.BPMI Setpres

Read more...

12 Info Terkait Festival Permainan Tradisional Anak 2019 yang Digelar BPNB Aceh Besok

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh kembali menggelar culture event bertajuk Festival Permainan Tradisional Anak (FPTA).



Berdasarkan siaran pers yang dikirim Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti kepada TravelPlus Indonesia via WA, Jumat (26/7), tercatat ada 12 info terkait FPTA 2019.

Pertama, FPTA se-Kota Banda Aceh ini bakal diikuti 540 pelajar Sekolah Dasar dari 9 kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh.

Kedua, ada 6 permainan tradisional anak yang difestivalkan tahun ini yaitu Tarek Situek Massal, Geunteut (Engrang), Ingke (Engklek), Galah (Hadang), Tarek Talo (Tarik Tambang), dan Catoe Rimueng (Catur Aceh).

Ketiga, di lokasi yang sama juga akan diadakan workshop Geulayang (Layangan), Gaseng (gasing), dan Seurembang (keong).

Keempat, FPTA 2019 merupakan iven ke-10 (sepuluh) yang berturut-turut dilaksanakan oleh BPNB Aceh setiap tahun.

Kelima, tahun ini FPTA mengusung tema “Kreatif & Rekreaktif”.

Keenam, FPTA tahun ini terbilang istimewa karena masuk dalam 100 Calendar of Events (CoE) Aceh 2019.

Ketujuh, pembukaan FPTA 2019 rencananya akan dibuka oleh Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman.

Kedelapan, FPTA adalah bentuk komitmen BPNB Aceh Sebagai UPT Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus melestarikan permainan tradisional dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai permainan tradisional di daerahnya.

Kesembilan, melalui FPTA ini anak-anak diantar memahami dan menemukan substansi nilai gotong royong. Nilai-nilai itulah pondasi yang kokoh bagi pembentukan karakter. Lewat FPTA ini menjadi perhelatan bagi anak-anak untuk mengenal bangsanya.

Kesepuluh, peserta FPTA 2019  yang bertanding mewakili kecamatannya masing-masing. Menurut Irini ini sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Kebudayaaan Kemendikbud RI untuk menyukseskan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di bulan Oktober nanti, maka seleksi dilakukan dari tingkat daerah.

Kesebelas, FPTA 2019 terselenggara atas kerjasama BPNB Aceh dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Provinsi Aceh.

Info terakhir atau keduabelas yang tentunya paling menyenangkan bagi peserta, BPNB Aceh selaku penyelenggara menyediakan trofi dan dana pembinaan sebesar 44 juta rupiah bagi para pemenang dan juga door prize dengan hadiah menarik bagi para peserta yang diundi pada saat acara berlangsung.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.bpnb aceh

Read more...

Kamis, 25 Juli 2019

Festival Panggil Ikan Dugong di Alor, Tradisi Lokal Berdaya tarik Internasional

Festival Panggil Ikan Dugong yang digelar di Pantai Mali, Kabupaten Alor, berangkat dari tradisi lokal yang diharapkan dapat menjadi daya tarik internasional.

Rabu (24/7/2019).

"Ini festival panggil ikan dungon satu-satunya di Indonesia yang diharapkan nantinya dapat  mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Alor," terangnya.

Amon Djobo menambahkan bahwa kabupaten di timur NTT ini mendapatkan berkah dari Tuhan yang luar bisa sehingga siap menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber penghasilan daerah utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Ini agar masyarakat Alor yang dikatakan miskin harta tetapi tidak miskin harga diri dan kepercayaan diri. Kami ada di sini lewat budaya dan tradisi kami, iven ini akan kami dorong menjadi agenda tahunan, bahkan ada beberapa agenda wisata lainnya,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan akan menggandeng pihak swasta untuk mengelola kawasan Pantai Mali yang menjadi lokasi untuk melihat mamalia laut yang bernama lain dugong itu.

“Kami akan buat MoU dengan pihak ketiga untuk mengelola kegiatan-kegiatan pariwisata agar lebih terkelola profesional. Kami juga terbantu dengan Dana Alokasi Khusus yang dianggarkan Kemenpar untuk pembangunan homestay dan infrastruktur pariwisata di Alor sebesar Rp 8 miliar,” terangnya.

Festival Panggil Ikan Dugong yang baru pertama kali dihelat dan mendapat dukungan dari Kemenpar ini, berlangsung 19-25 Juli 2019.

Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi berharap Festival Panggil Ikan Dugong ini dapat dikemas dengan lebih baik lagi agar bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan berkualitas.

Kepala Dinas Pariwisata NTT.I Wayan Darmawa mengatakan festival yang sangat unik ini digelar langsung di alam bebas perairan dipandu seorang pawang ikan duyung atau jenis ikan yang juga dikenal dengan dugong.

“Festival ini juga.dikolaborasikan dengan berbagai atraksi seni budaya dan kuliner khas Alor,” katanya.

Darmawa menjelaskan dugong merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi serta belum banyak mendapat perhatian masyarakat.

“Selain memperkenalkan kekayaan flora dan fauna di perairan sekitar Pulau Alor, festival ini mengedukasi pengunjung untuk ikut menjaga kelestarian alam di wilayah tersebut,” ujarnya.

Pengunjung yang ingin menyaksikan hewan mamalia ini diantar seorang pawang dengan menumpang perahu menuju tempat memanggil sekawanan ikan dugong.

Selama sepekan, festival ini juga diisi dengan berbagai acara seperti atraksi menenun, seni budaya, kuliner, jelajah alam baik darat maupun laut, gerakan kebersihan, aneka lomba, dan pameran UMKM.

Ada juga ritual dan atraksi wisata alam dugong, gerakan Alor bersih dan bebas sampah, peresmian bank sampah, dan peletakan batu pertama pembangunan wisma wisata di Desa Wolwai, Alor.

Selanjutnya pengunjung bisa berkunjung ke Kampung Adat Alor Besar, situs Alquran tertua, serta Kampung Adat Lalapang dan Takpala.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.biro komlik kemenpar & destinasi wisata Kabupaten Alor

Read more...

West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019 Bakal Diikuti Ratusan Pilot dari 20 Negara

Kejuaraan paragliding (paralayang) tingkat internasional bertajuk event West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019 di Sumedang, Jawa Barat diperkirakan akan diikuti ratusan pilot dari 20 negara.

lombakan di iven ini yakni Paragliding Accuracy World Cup (Pre-PGAWC 2019) dan Paragliding Cross Country World Cup (Pre-PWC 2019), serta diakhiri dengan Paragliding Festival (Fun Fly dan Festival Budaya).

Untuk kelas accuracy (dengan lisensi dunia dari Organisasi Kejuaraan Dunia Paralayang Accuracy/PGAWC) akan berlangsung di Kampung Toga, Sumedang, pada 2-5 Oktober dan ditargetkan akan diikuti 80 pilot dari 20 negara.

Sementara itu untuk kelas cross country (dengan lisensi dunia dari Organisasi Kejuaraan Dunia Paralayang Cross Country/Pre-PWC 2019) akan berlangsung di Batu Dua, Sumedang, pada  2-6 Oktober juga akan diikuti sekitar 80 pilot.

Satu lagi untuk Fun Fly dan Festival Budaya dengan linsensi dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) akan berlangsung di Jati Gede, Sumedang pada 7- 8 Oktober.

Khusus kelas Fun Fly akan dilakukan pemecahan Muri untuk Rekor Dunia Terbang Bersama diikuti sekitar 160 pilot. Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya, festival kuliner, serta lomba fotografi/videografi.

Lewat ajang kejuaraan paragliding yang akan digelar pada 2-8 Oktober mendatang, diharapkan sekaligus dapat menjadi sarana untuk mempromosikan pariwisata Sumedang sebagai ‘surga’ paralayang internasional sekaligus destinasi kelas dunia.

Bupati Sumedang Donny Ahmad Murnir menjelaskan West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019 digelar Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, FASI Paralayang, komunitas, dan masyarakat lokal.

"Ada tiga pertimbangan mengapa Sumedang  menggelar West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019," terang Donny saat melaporkan persiapan iven tersebut kepada Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Kamis (25/7).

Pertama, Sumedang adalah daerah yang memiliki tempat yang sangat baik untuk olahraga udara, khususnya paralayang  tidak hanya untuk kompetisi di level akurasi dan “cross country”, tetapi juga bagus untuk “fun fly” atau terbang gembira di atas Bendung Jatigede.

Kedua, Sumedang memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tidak bisa ditemui di tempat lain sehingga mendapat julukan ‘Puseur Budaya Sunda’ atau  Pusat Kebudayaan Sunda.

Ketiga, adanya dukungan kerja sama dengan industri pariwisata, Pemda Provinsi Jawa Barat, FASI Paralayang, komunitas, masyarakat termasuk media atau sebagai unsur pentahelix pariwisata.

Menpar Arief Yahya berharap West Java Paragliding World Championship And Culture Festival 2019 juga berdampak terhadap peningkatkan ekonomi masyarakat setempat secara langsung.

“Semakin banyak iven pariwisata digelar membuat kesejahteraan ekonomi dan indeks kebahagian masyarakat di daerah akan meningkat,” ungkapnya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis) Foto: dok.@kampungtogasumedang

Read more...

Pasa Harau Art & Culture Festival 2019 Siapkan Tiga Paket Trip Pilihan

Guna memudahkan traveler menyaksikan Pasa Harau Art & Culture Festival 2019 yang akan dipusatkan di Lembah Harau, Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, 16-18 Agustus mendatang, panitia menyiapkan tiga (3) paket trip pilihan.



Di Paket Kawa Daun, traveler dapat menikmati dan mengabadikan (memotret/merekam/ber-swa foto) berlatar indahnya tebing granit setinggi 150 meter, berburu kabut di pagi hari disertai riuhnya orkestra teriakan siamang di kejauhan, lalu menggunggahnya ke akun medsos masing-masing dengan captions menarik dan informatif.

Tak ketinggalan menikmati suguhan berbagai kesenian, permainan, dan kuliner khas Minangkabau.

"Traveler tidak hanya sekadar menonton tetapi diajak untuk mendapatkan pengalaman mengolah pembuatan gambir, gula aren khas Harau, belajar silek di sawah, menari randai termasuk juga menikmati river tubing dan bagi yang punya keberanian lebih diberi kesempatan untuk mencoba panjat tebing," terang Aan.

Dari Padang menuju lembah Harau, lanjut Aan, traveler akan diajak melihat keindahan Danau Maninjau dari Puncak Lawang di Kabupaten Agam, menikmati keelokan Ngarai Sianok, dan berkunjung ke Istana Pagaruyung di Batusangkar.

"Harga paketnya Rp 1.600.000 per orang, sudah termasuk transportasi Padang – Harau pp, Menginap di homestay 2 malam (share 1 kamar 2 orang), makan 7x, termasuk welcome drink 1x, ID card free akses semua iven Pasa Harau, river tubing, wisata di Puncak Lawang dan Istana Pagaruyung serta air mineral," bebernya.

Biaya tersebut tidak termasuk transpot dari tempat asal ke Bandara Internasional Minangkabau, panjat tebing, dan pengeluaran diluar paket.

Untuk Paket Sarasah biayanya Rp 1.250.000 per orang belum termasuk penjemputan di Bandara Internasional Minangkabau dan wisata ke Puncak Lawang serta Istana Pagaruyung.

Fasilitas yang didapat traveler antara lain menginap di homestay 2 malam (share 1 kamar 2 orang), makan 5x, termasuk welcome drink 1x, ID card free akses semua event Pasa Harau, river tubing, dan air mineral.

Satu lagi Paket Lembah/Camping biayanya Rp 600.000 per orang.

Traveler akan berkemah di antara tebing yang menjulang tinggi sambil menikmati suguhan festival Pasa Harau.

Fasilitas yang didapat antara lain tenda, matras, sleeping bag (share 1 tenda 2 orang), makan 5x, termasuk welcome drink 1x ID card free akses semua iven Pasa Harau, river tubing, dan air mineral.

Menurut Aan tiga paket trip itu sudah dikelolanya sejak tahun pertama penyelenggaraan festival Pasa Harau.

"Setiap tahun kami tidak mentargetkan jumlah penjualan paket trip ini karena paket ini sekadar memfasilitasi pengunjung dari luar kota yg kebingungan masalah akomodasi," terangnya.

Harga paket Kawa Daun (all in) tahun lalu dijual Rp 1.350.000 tapi cuma ikut festival Pasa Harau saja.

Sementara tahun ini harganya memang dinaikkan karena traveler juga diajak ke beberapa lokasi wisata di Sumbar.

"Festival Pasa Harau tahun 2018  ada 12 traveler yang ambil paket Kawa Daun, mayoritas dari Jakarta. Selain itu ada 16 traveler yang mengambil paket camping, rata-rata dari Pekanbaru, Riau," ungkapnya.

Sebagai informasi festival Pasa Harau yang dikelola Komunitas Lembah Harau pertama kali digelar pada 2016.

Pada tahun kedua (2017) festival ini mencatat rekor MURI untuk ribuan orang minum kopi kawa daun atau minuman seduhan daun kopi khas Minangkabau.

Tahun ini atau Pasa Harau Art & Culture Festival IV terpilih masuk dalam 100 Calendar of Events (CoE) Wonderful 2019 yang tentunya mendapat dukungan dari pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata.

TravelPlus Indonesia melihat di era "millenial tourism" ini, keberadaan paket trip sebuah iven sebagaimana di Festival Pasa Harau 2019 ini lalu dipromosikan via medsos dan lainnya, tentunya amat membantu wisatawan kekinian yang berjiwa "millenial traveler" untuk segera memesannya secara online.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.aan prihandaya/festival pasa harau

Read more...

Rabu, 24 Juli 2019

Pariwisata Enam Daerah Ini Dianugerahi Indonesia Attractiveness Award 2019

Sebanyak 6 daerah, berkat keunggulan pariwisatanya dianugerahi penghargaan dalam ajang Indonesia Attractiveness Award 2019.

Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2019 yang digelar oleh Frontier Group bekerja sama dengan PT Tempo Inti Media Tbk berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (23/7) malam.

Keenam daerah penerima penghargaan sektor pariwisata tersebut adalah Jawa Timur untuk kategori provinsi besar dan DI Yogyakarta (provinsi sedang), Surabaya dan Denpasar (kota besar), Batu (kota sedang), serta Banyuwangi (kabupaten besar).

Jawa Timur juga mendapat penghargaan untuk kategori pelayanan publik. Banyuwangi mendapat satu penghargaan lagi di bidang infrastruktur. Begitupun Surabaya ditambah satu penghargaan lagi untuk sektor infrastruktur.

Selain memberi penghargaan dari sektor pariwisata, ajang IAA 2019 yang memasuki tahun kelima juga menempatkan sektor investasi, infrastruktur, dan pelayanan publik sebagai indikator penilaiannya.

Sejumlah daerah lain pun mendapat penghargaan dari masing-masing sektor tersebut.

CEO Frontier Group Handi Irawan menjelaskan daya tarik kemajuan di bidang pariwisata, investasi, infrastruktur, dan pelayanan publik digunakan sebagai indikator dalam Indonesia Attractiveness Index untuk mengukur kemajuan masing-masing daerah dengan kriteria berdasarkan dua indikator yakni PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto).

“Dengan begitu perbandingan antar daerah bisa dilakukan setara berdasarkan kategori meliputi besar, sedang, dan kecil,” katanya.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan IAA sebagai upaya mendorong kemajuan daerah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten dengan menempatkan sektor pariwisata sebagai daya tarik dalam memajukan ekonomi daerah.

“Kemajuan sektor pariwisata di daerah akan membawa dampak pada meningkatnya investasi, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan publik,” ujarya.

Kemajuan tersebut telah dibuktikan oleh sejumlah daerah antara lain Banyuwangi, Kota Batu, dan Denpasar.

Direktur Utama Tempo Inti Media Toriq Hadad mengharapkan penghargaan IAA 2019 dapat mendorong semangat kepala daerah (provinsi, kota, dan kabupaten) dalam melakukan pembangunan di daerah.

Berikut daftar lengkap penerima 45 penghargaan untuk kategori  platinum dan gold dalam ajang IAA 2019.

Provinsi, kota, dan kabupaten yang menerima penghargaan untuk kategori platinum yakni Provinsi Besar: Jawa Timur (pelayanan publik dan pariwisata), Jawa Barat (investasi), dan DKI Jakarta (infrastruktur).

Sedang: Sumatera Barat (pelayanan publik), Daerah Istimewa Yogyakarta (pariwisata), Sulawesi Tengah (investasi), dan Aceh (infrastruktur).

Kecil: Bengkulu (pelayanan publik), Sulawesi Utara (investasi), dan Kalimantan Utara (infrastruktur).

Kategori Kota Besar: Pekanbaru (Riau) untuk pelayanan publik, Surabaya (Jawa Timur) untuk pariwisata dan infrastruktur, dan Denpasar (Bali) untuk pariwisata.

Sedang: Pontianak (Kalimantan Barat) untuk infrastruktur dan Kota Jambi (Jambi) untuk pelayanan publik.

Kecil: Payakumbuh (Sumatera Barat) untuk pelayanan publik, dan Batu (Jawa Timur) untuk pariwisata.

Sementara itu untuk kategori Kabupaten Besar:  Banyuwangi (Jawa Timur) untuk pariwisata dan infrastruktur.

Sedang: Banggai (Sulawesi Tengah) untuk pelayanan publik, dan Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah) untuk investasi.

Kecil: Bantaeng (Sulawesi Selatan) untuk pelayanan publik, dan Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) untuk investasi.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@banyuwangi_kab & biro komlik kemenpar

Read more...

Selasa, 23 Juli 2019

Samosir Music International ke-5 Bakal Hadirkan Musisi dari 5 Negara, Gratis

Iven konser musik tahunan berskala dunia bertajuk Samosir Music International 2019, dipastikan tampil agak beda, terutama pengisi acaranya dalam hal ini musisi dari luar negeri dan juga jenis musik yang akan disuguhkan.



Musisi tuan rumah atau dari Indonesia yang akan ditampilkan di SMI tahun ini antara lain Viky Sianipar, Tongam Sirait, Alex Rudiart Hutajulu, Alsant Nababan, dan Jabijabi Band.

Musisi dari Austria ada Hermann Delago. Sedangkan dari negeri tetangga Malaysia, Salammusik. Dari negeri Kincir Angin, Belanda (Amsterdam), Bagjuice dan dari Jerman ada Sons & Preachers.

Menurut Project Manager SMI Henry Manik untuk mendatangkan musisi mancanegara tersebut melalui proses yang panjang dan juga pendekatan sosial.

Hermann Delago dikabarkan memang menyenangi musik Batak. Dia juga sering membawakan lagu-lagu Batak dalam konser di sejumlah negara Eropa.

Bukan cuma itu, Hermann pun jatuh hati dengan perempuan Batak sampai menikahinya kemudian mendapat marga Manik.

Sementara Viky Sianipar dikenal sebagai musisi Indonesia yang mengusung world music dengan konsep dan gaya baru dalam memperkenalkan musik Batak usai dia 'bertapa' di Danau Toba.

Viky pun kerap berkolaborasi dengan beberapa musisi tradisional Batak yang sudah terkenal. Baru pada tahun 2002 dia merilis album world music-nya yang pertama bertajuk TOBA DREAM.

Setahun kemudian kembali menheluarkan album sejenis dengan judul TOBA DREAM II.

SMI 2019 yang akan digelar di Tuktuk Siadong, Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) berlangsung selama dua hari, yakni 23-24 Agustus mendatang.

Sebagai informasi empat penyelenggaraan SMI sebelumnya hanya dihelat satu hari.

Menurut Henry penambahan hari di SMI kali ini supaya berefek positif lebih banyak lagi terhadap sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat Samosir khususnya.

Perbedaan lainnya, di SMI tahun ini semua musisi yang terlibat dikabarkan juga akan membawakan lagu-lagu Batak.

Asyiknya lagi, untuk menyaksikan konser SMI 2019 yang juga akan melibatkan sanggar-sanggar seni di Kabupaten Samosir, komunitas zumba, dan juga menyajikan aneka kuliner khas Batak ini, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@samosirmusicint.official

Captions:
1. Sekitar 15 ribu penonton dikabarkan menyaksikan Samosir Music International (SMI) 2018 di Tuktuk Siadong, Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumut.
2. SMI 2019 merupakan iven konser musik bertaraf internasional yang ke-5.

Read more...

Senin, 22 Juli 2019

Likupang Jadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Ini Alasan, Harapan, dan Ragam Pesonanya

Tak disangka-sangka Likupang di Minahasa Utara (Minut), masuk dalam 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) bersama 4 destinasi 'Bali baru' yang lebih dulu masuk kluster super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Padahal status Likupang baru sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.



Namun penetapan Likupang sebagai DPSP itu membuahkan pertanyaan, pasalnya masih ada Tanjung Kelayang (Belitung, Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (Jakarta), Bromo Tengger Semeru (Jatim), Wakatobi (Sultra), dan Morotai (Maluku Utara) yang sudah lebih dulu berstatus sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) sebagaimana ditetapkan Presiden Joko Widodo, melalui surat dari Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015, tanggal 6 November 2015.

Dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2019), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya akhirnya memberi penjelasan.

Menurut Arief Yahya masuknya Likupang ke dalam DPSP karena komitmen pimpinan daerahnya yang telah melakukan percepatan menjadi KEK.

Pengusul calon KEK Likupang ini, lanjut Ariet Yahya sudah siap dengan lahan yang clear and clean, 197 Ha, dan proses menyelesaikan sisanya yang 600-an hektar.

"Totalnya akan menjadi 800-an hektare, dengan nilai investasi Rp 7,1 Triliun," terangnya.

Lalu 16 dokumen persyaratannya juga sudah lengkap, dan dikerjakan dalam 7 bulan. Saat ini tinggal menunggu pembahasan Dewan Nasional KEK.

“Jadi faktor CEO Commitment atau keseriusan pimpinan daerahnya juga sangat berpengaruh,” tegas Arief Yahya.

Untuk mengetahui kecepatan dan mengukur komitmen pimpinan daerah yang memiliki DPP dan DPSP, Arief Yahya mengaku menggunakan Transformer Project Managemen System yang dipantau setiap Minggu di War Room lantai 16, Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta.

Performance Likupang Minut sampai kemarin sudah 171,4% dari target pekan ini. Atau realisasi kerjanya lebih cepat 71% dari rencana! Sedangkan calon KEK Pariwisata lainnya di Jawa Barat yakni Cikidang- Sukabumi dan Pangandaran, masih 92%, lalu Tanjung Gunung-Bangka dan Sungai Liat juga di Bangka masih 85%. Dengan digital saya bisa pantau capaian, kinerja, dan keseriusan masing-masing destinasi,” ungkap Arief Yahya.

Terkait penetapan Likupang sebagai DPSP, Gubernur Sulut Olly Dondokambey usai Ratas di Istana Negara itu berharap masyarakat sekitar (Likupang, Minut) bisa menikmati pembangunan pariwisata berskala Nasional ini.

"Jangan hanya jadi penonton dari program ini," imbau Olly.

Ragam Pesona
Likupang merupakan kecamatan di Kabupaten Minut, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang populer karena keindahan pasir putih dan warna lautnya yang biru kehijauan.

Menurut salah satu pengusaha travel agent di sana, turis asal China sangat senang berada di  Likupang karena selain banyak objek wisata, tempatnya juga sangat bagus.

Dari berbagai sumber, TravelPlus Indonesia mencatat ada sejumlah objek wisata di Likupang dan sekitarnya antara lain Pantai Likupang, Pantai Pal, dan Pantai Pulisan, serta sejumlah pulau seperti Pulau Lihaga, Komang, dan Pulau Gangga yang sangat menakjubkan keindahan bawah lautnya.

Pantai Likupang atau Likupang Beach di Jl. Likupang-Girian, Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Minut merupakan tempat wisata yang terkenal di Sulut. Pantainya berpasir putih, ditambah perbukitan hijau dan taman laut.

Di sana wisatawan bisa menyelam maupun snorkeling untuk menikmati keindahan kehidupan bawah lautnya.

Pantai yang terletak 48 km Timur laut Kota Manado ini ramai dikunjungi wisatawan domestik dan asing terlebih saat musim liburan.

Pantai Likupang dilengkapi beberapa hotel bintang dan resort yang terletak dekat dengan pantai. Ada juga restoran yang menyajikan berbagai makanan khas Sulut, makanan nusantara, dan barat.

Pantai Likupang dapat dicapai dengan mudah dari Kota Manado dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum dari Terminal 2 di Manado Paal.

Lain lagi dengan Pantai Pal yang berada di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur.

Pantai ini juga sangat terkenal di kalangan orang Manado. Saking terkenalnya, setiap akhir pekan pantai ini dikunjungi ratusan orang.

Untuk mencapainya dari Manado (arah Mapanget), bisa melewati jalur Jalan Bandara Samrat – Teterusan – Tatelu – Wasian – Lumpias. Sebelum Likupang, belok ke kanan, ambil arah Likupang – Girian.

Desa Marinsow terletak sekitar 20 km dari jembatan dekat pertigaan sebelum Likupang tersebut. Jalannya sudah mulus tapi cukup berkelok-kelok.

Sesampainya di pertigaan Desa Marinsow yang ada gereja dan Kantor PT Perkebunannya itu, ambil jalan yang ke kiri terus sampai di Pantai PAL.

Pantainya berpasir putih dan masih alami, ditambah dengan pepohonan rindang yang tumbuh di sekitar pantai.

Di sudut lain terdapat gugusan pegunungan yang berjajar rapi, menambah pesona menawan pantai ini.

Lain lagi dengan Pantai Pulisan di Desa Pulisan, Kecamatan Likupang Timur. Lokasinya kurang lebih 3,8 kilometer dari Pantai Pal, Airmadidi.

Di pantai ini menjadi tempat singgah bagi para Penyu saat musim bertelur.

Di sana wisatawan bisa menyewa perahu nelayan setempat (tarifnya masih bisa ditawar) untuk mengitari Tanjung Pulisan.

Pemandangannya berupa lansekap bukit hijau dengan beberapa titik pantai berpasir putih.

Di beberapa spot akan melihat sejumlah kapal penyelam bersandar. Kabarnya keindahan bawah lautnya tak kalah dengan Bunaken.

Bagaimana dengan pulau-pulau mungil di sekitarnya? Di laman Minutkab.go.id dijelaskan wisatawan yang ingin ke Pulau Lihaga di Kecamatan Likupang Barat bisa dari Pelabuhan Serei, Likupang dengan menyewa perahu motor sekitar 15 menit. Tarif perahunya masih bisa ditawar.

Di pulau kecil ini pantainya berpasir putih dan air lautnya  jernih. Selain berjemur di bawah sinar matahari dengan suasana tenang, wisatawan juga bisa snorkeling, soalnya pulau ini dikelilingi terumbu karang.

Pemandangan bawah lautnya juga tidak kalah cantiknya dengan Taman Laut Bunaken yang sudah tersohor.

Di pulau yang tidak berpenduduk ini sudah tersedia beberapa toilet dan ruang ganti untuk wisatawan serta bangunan dari kayu yang cukup besar untuk berteduh.

Begitupun dengan Pulau Gangga di Kecamatan Likupang Barat dengan Taman Lautnya.

Wisatawan bisa berjemur di pantai pasir putihnya yang halus, menyelam untuk melihat aneka spesies ikan dan biota lautnya, ber-Spa atau beristirahat di resort-nya berbentuk rumah kayu adat Minahasa.

Sementara di Pulau Komang yang berlokasi di Desa Kalinaun, Kecamatan Likupang Timur, juga sudah tersedia pendopo kayu, tangga beton lengkap dengan pagar pengaman.

Itulah ragam pesona Likupang dan pulau-pulau di sekitarnya. Kelabihan lainnya, aksesnya  mudah dijangkau dengan perjalanan darat selama kurang lebih 2 - 2,5 jam dari Manado, Ibukota Sulut.

Tak berlebihan jika ada yang beranggapan ongkos ke destinasi wisata bahari satu ini dinilai jauh lebih murah ketimbang kalau ke Bunaken.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.minutkab.go.id

Captions:
1. Keindahan yang ditawarkan Pantai Pulisan.
2. Pesona Pulau Gangga dan Taman Lautnya.
3. Eksotika Pulau Lihaga.
4. Lokasi Likupang sekitar 2,5 jam dari Kota Manado lewat darat.

Read more...

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP