Trip Krakatau Tetap Jadi Daya Pikat Lampung Krakatau Festival
Trip atau tour ke Gunung Anak Krakatau masih menjadi salah satu daya pikat utama iven tahunan Lampung Krakatau Festival dan boleh dibilang sebagai identity event-nya.
Dalam acara launching LKF 2019 di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta, Rabu (31/7), diinformasikan LKF tahun ini akan menampilkan 4 acara unggulan, salah satunya Trip Krakatau untuk memperingati letusan bersejarah Gunung Krakatau pada 26 Agustus 1883.
Trip Krajatau yang akan diadakan tanggal 24 Agustus 2019, rencananya membawa ratusan peserta dengan kapal yang nyaman dimulai dari Kalianda ke Pulau Sebesi (pulau layak huni terdekat di dekat Krakatau).
Selanjutnya kapal akan menuju perairan terdekat dengan Kepulauan Vulkanik Krakatau yang 'lahir' setelah letusan monumental Gunung Krakatau.
Seperti diketahui, Gunung Anak Krakatau (GAK) akhir Desember 2018 meletus dan gugurannya mengakibatkan tsunami di pesisir Lampung serta Banten.
Erupsi dan longsoran tersebut membuat ketinggian GAK terpangkas dari 338 Mdpl menjadi 110 Mdpl.
Namun, sepanjang letusan baru, ketinggian GAK saat ini dikabarkan terus tumbuh dan sudah mencapai 157 Mdpl pada Juni 2019.
Sejak erupsi itu banyak wisnus dan wisman yang penasaran seperti apa wujud dan keberadaan terkini gunung tersebut.
Lewat Trip Krakatau di LKF 2019 ini tentu akan menarik minat wisatawan untuk mengamati GAK bermetamorfosa meskipun hanya dari atas kapal di perairan Selat Sunda.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang akrab disapa Nunik mengatakan penyelenggaraan LKF 2019 sebagai upaya mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung sekaligus memperkuat branding Gunung Krakatau sebagai salah satu daya tarik dan ikon pariwisata Lampung.
“Iven LKF 2019 selain mempromosikan branding Gunung Krakatau juga kain tradisional Tapis Lampung sebagai salah satu ikon pariwisata Lampung yang ditampilkan dalam acara Karnaval Budaya dan Tapis Lampung,” jelas Nunik.
Kata dia, banyak karya fashion para desainer dari Indonesia dan mancanegara menampilkan Tapis Lampung di ajang fashion show dunia.
Penyelenggaraan LKF 2019 yang berlangsung selama tiga hari (23-25 Agustus 2019) akan dimulai dengan acara Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai sebagai bentuk upacara pembukaan secara resmi LKF 2019 di Lapangan Saburai pada tanggal 23 Agustus mulai pukul 10 pagi.
Ada juga Expo Krakatau Lampung di venue yang sama, berupa bazaar kuliner dan souvenir serta pertunjukan kesenian khas Lampung.
Selain itu Parade Permainan Anak Tradisional, 24 Agustus, mulai pukul 10 pagi.
Acara terakhir, 25 Agustus ada Lampung Culture & Tapis Carnival dengan start/finish di Lapangan Saburai mulai pukul 2 siang.
Nunik berharap lewat LKF 2019 yang mengusung tema Urban Etnik ini akan meningkatkan kunjungan wisnus dan wisman ke Lampung.
Tahun 2018 kunjungan wisman ke Lampung sebanyak 274.742 orang dan pergerakan wisnus-nya sebanyak 13.933.207 orang.
Kadispar Lampung Qodratul Ikhwan menjelaskan Urban Etnik itu memadukan unsur modern perkotaan dengan unsur tradisi yang berakar pada adat istiadat yang hidup dan tumbuh kembang di masyarakat Lampung.
"Akan ada banyak unsur kekinian atau modern yang dikolaborasikan dengan nilai-nilai tradisional menjadi suguhan yang menarik," terangnya.
Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Calendar Of Event (CoE) Esthy Reko Astuty yang mewakili Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai Gunung Krakatau sangat tepat untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata Lampung dan menjadi branding yang mendunia sehingga mudah untuk dipromosikan di dalam negeri maupun mancanegara.
Menurut Esthy pelaksanaan LKF yang berjalanan secara kontinyu setiap tahun dengan jadwal pelaksanaan yang tetap setiap akhir Agustus mempunyai daya tarik tersendiri karena akan memudahkan para traveler merencanakan liburannya ke Lampung.
“Konsistensi menjadi unsur penting dalam menyelenggaraan 100 events dalam CoE selain unsur creative value, commercial value, communication value, dan CEO Commitment,” tambah Esthy.
Dalam kesempatan itu Esthy mengimbau agar kuantitas dan kualitas CoE Lampung terus ditingkatkan.
"Sepertinya jumlah ivennya tahun ini menurun, dulu 53 iven sekarang 44. Seharusnya setahun paling minimal 52 iven tapi lebih banyak lagi ya lebih bagus. Sebab semakin banyak iven selain dapat meningkatkan kunjungan wisatawan juga sekaligus membantu industri wisata terutama saat low season," ungkap Esthy.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Gunung Anak Krakatau sebelum erupsi akhir Desember 2018.
2. Launching Lampung Krakatau Festival (LKF) 2019 di Jakarta.
3. Rangkaian acara LKF 2019. Read more...