Festival Panggil Ikan Dugong di Alor, Tradisi Lokal Berdaya tarik Internasional
Festival Panggil Ikan Dugong yang digelar di Pantai Mali, Kabupaten Alor, berangkat dari tradisi lokal yang diharapkan dapat menjadi daya tarik internasional.
"Ini festival panggil ikan dungon satu-satunya di Indonesia yang diharapkan nantinya dapat mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Alor," terangnya.
Amon Djobo menambahkan bahwa kabupaten di timur NTT ini mendapatkan berkah dari Tuhan yang luar bisa sehingga siap menjadikan pariwisata sebagai salah satu sumber penghasilan daerah utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Ini agar masyarakat Alor yang dikatakan miskin harta tetapi tidak miskin harga diri dan kepercayaan diri. Kami ada di sini lewat budaya dan tradisi kami, iven ini akan kami dorong menjadi agenda tahunan, bahkan ada beberapa agenda wisata lainnya,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan akan menggandeng pihak swasta untuk mengelola kawasan Pantai Mali yang menjadi lokasi untuk melihat mamalia laut yang bernama lain dugong itu.
“Kami akan buat MoU dengan pihak ketiga untuk mengelola kegiatan-kegiatan pariwisata agar lebih terkelola profesional. Kami juga terbantu dengan Dana Alokasi Khusus yang dianggarkan Kemenpar untuk pembangunan homestay dan infrastruktur pariwisata di Alor sebesar Rp 8 miliar,” terangnya.
Festival Panggil Ikan Dugong yang baru pertama kali dihelat dan mendapat dukungan dari Kemenpar ini, berlangsung 19-25 Juli 2019.
Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi berharap Festival Panggil Ikan Dugong ini dapat dikemas dengan lebih baik lagi agar bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan berkualitas.
Kepala Dinas Pariwisata NTT.I Wayan Darmawa mengatakan festival yang sangat unik ini digelar langsung di alam bebas perairan dipandu seorang pawang ikan duyung atau jenis ikan yang juga dikenal dengan dugong.
“Festival ini juga.dikolaborasikan dengan berbagai atraksi seni budaya dan kuliner khas Alor,” katanya.
Darmawa menjelaskan dugong merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi serta belum banyak mendapat perhatian masyarakat.
“Selain memperkenalkan kekayaan flora dan fauna di perairan sekitar Pulau Alor, festival ini mengedukasi pengunjung untuk ikut menjaga kelestarian alam di wilayah tersebut,” ujarnya.
Pengunjung yang ingin menyaksikan hewan mamalia ini diantar seorang pawang dengan menumpang perahu menuju tempat memanggil sekawanan ikan dugong.
Selama sepekan, festival ini juga diisi dengan berbagai acara seperti atraksi menenun, seni budaya, kuliner, jelajah alam baik darat maupun laut, gerakan kebersihan, aneka lomba, dan pameran UMKM.
Ada juga ritual dan atraksi wisata alam dugong, gerakan Alor bersih dan bebas sampah, peresmian bank sampah, dan peletakan batu pertama pembangunan wisma wisata di Desa Wolwai, Alor.
Selanjutnya pengunjung bisa berkunjung ke Kampung Adat Alor Besar, situs Alquran tertua, serta Kampung Adat Lalapang dan Takpala.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.biro komlik kemenpar & destinasi wisata Kabupaten Alor
0 komentar:
Posting Komentar