. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 29 Juli 2019

Inilah Tujuh Info Pra Event yang Amat Dibutuhkan Wisatawan

Informasi pra event terkait pariwisata entah itu yang bermuatan budaya, bahari, kuliner, konser musik, pameran kerajinan tangan, olahraga maupun perpaduan semuanya, amat dibutuhkan khalayak terlebih wisatawan.

Informasi yang dimaksud tentu yang komplit, kreatif, dan menarik.

Komplit disini tidak hanya memuat/menginformasikan waktu, tempat serta rundown atau rangkaian acara iven tersebut tapi juga sederet info lain yang dikemas secara kreatif lalu disuguhkan dengan menarik serta sesuai waktunya.

Mengingat ini informasi pra event, tentu penyebarluasannya harus sebelum hari 'H' iven tersebut.

Semakin jauh-jauh hari dan semakin sering dinformasikan semakin baik tentunya. Misalnya 6 bulan, 3 bulan, 1 bulan, 2 minggu, 5 hari, dan 2 hari sebelum iven tersebut berlangsung.

Lalu info apalagi selain waktu, tempat serta rangkaian acara iven tersebut?

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Travelplus Indonesia meliput sejumlah tourism events, termasuk mewawancari sejumlah pihak terkait termasuk wisatawan, sekurangnya ada 6 info lain lagi yang amat dibutuhkan wisatawan.

Pertama, info tentang paket tur terkait iven tersebut.

Salah satu indikator iven yang  berkualitas dan dikemas secara profesional adalah tersedianya paket tur atau paket trip yang dalam itenerary-nya juga sudah termasuk menyaksikan iven tersebut selain jalan-jalan ke sejumlah objek wisata, kulineran, belanja souvenir, melakukan aktivitas warga lokal, dan lainnya.

Harga paket tur tersebut tentu sudah termasuk penjemputan/pengantaran P/P dari bandara/stasiun/terminal/pelabuhan ke lokasi acara, penginapan, makan/minum selama tur, id card/tiket masuk menyaksikan rangkaian acara iven, dan tiket masuk ke sejumlah objek wisata yang disambangi.

Paket tur yang dibuat harus variatif dan memberikan keuntungan (berupa diskon dan lainnya) biar wisatawan punya pilihan lalu tertarik membeli salah satu dari paket itu.

Jenis paketnya bisa tergantung berapa lama masa turnya, misalnya paket tur 2H1M, 3H2M, 4H3M, dan seterusnya. Paket inap di hotel bintang, non bintang, homestay, dan paket berkemah.

Kedua, jika tidak ada informasi paket tur, paling tidak ada informasi mengenai akomodasi yang tersedia di sekitar lokasi iven tersebut.

Info akomodasinya bukan hanya hotel/resort bintang dan non bintang berikut alamat dan harga kamarnya per malam, pun jenis penginapan lain seperti wisma, homestay bahkan berkemah di camping ground atau tempat yang sudah disiapkan dengan sejumlah fasilitas pendukungnya, seperti toilet umum, tungku perapian untuk menghalau udara dingin pada malam hari, dan lainnya.

Menarik lagi kalau dari sisi akomodasi juga memberi potongan harga, biar wisatawan jadi terpikat untuk segera memesannya.

Ketiga, jika tidak ada info akomodasi, minimal ada info mengenai rental car dan travel agent/trip operator/pemandu wisata lokal yang siap mengantar dan memandu wisatawan ke lokasi acara dan objek wisata lainnya.

Keempat, informasi mengenai objek-objek wisata yang ada di sekitar lokasi acara, baik itu wisata alam, buatan, bahari, sejarah, dewi (desa wisata), didi (destinasi digital), dilan (destinasi andalan/unggulan), dilal (destinasi halal), DWO (destinasi wisata olahraga), DPP (destinasi pariwisata prioritas) atau 'Bali baru', DPSP (destinasi pariwisata super prioritas), dan juga sentra kerajinan serta tempat-tempat kuliner/pusat oleh-oleh setempat.

Lewat informasi yang menarik, diharapkan wisatawan yang datang menyaksikan iven tersebut akhirnya jadi tertarik berkunjung ke objek-objek tersebut dengan kata lain menambah masa kunjungannya.

Kelima, informasi akurat  mengenai kondisi keamanan dan kenyamanan jika terjadi bencana alam di lokasi acara atau di kota dekat lokasi acara sebelum iven tersebut berlangsung, ini juga amat penting.

Jika memang kondisinya aman dan nyaman informasikan secepat dan sebanyak mungkin. Jangan justru memperbesar atau memperkeruh kondisi yang sebenarnya baik-baik saja sehingga bikin wisatawan cemas dan malas datang.

Keenam, infomasi pengunduran waktu pelaksanaan iven, termasuk perubahan lokasi/venue acara atau bahkan pembatalan.

Jangan sampai wisatawan datang ternyata iven-nya diundur/dibatalkan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Jika ini terjadi, jelas wisatawan bakal KECEWA.

Untuk mendapatkan ketujuh informasi terkait pelaksanaan sebuah tourism event, ada beberapa cara. Ini memang tergantung pengalaman, kejelian, dan kreativitas sang pewarta/travel blogger itu sendiri.

Selama ini, TravelPlus Indonesia menulis sejumlah tulisan pra event melewati beberapa tahap.

Diawali dengan memantau pemberitaan terkait informasi awal iven tersebut, lewat media sosial (medsos) iven tersebut ataupun via orang/pihak terkait.

Lalu mewawacari orang/pihak terkait misalnya kepala dinas pariwisata, kabid promosi pariwisata, ketua/anggota panitia, komunitas setempat, dan lainnya.

Setelah data terkumpul baru diracik sesuai kreativitas pewarta/travel blogger menjadi tulisan yang informatif dan menarik.

Idealnya, sebuah iven terkait pariwisata baik yang dibuat oleh pemprov, pemkab, pemkot, komunitas/masyarakat, dan didukung kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memiliki program dan anggaran untuk membuat liputan pra event di setiap iven yang akan digelar.

Siapa pewarta/travel blogger yang diikutsertakan? Tentu mereka yang selama ini kreatif, rajin, dan loyal memajukan Pariwisata Nasional lewat bermacam tulisan dan fotonya.

Kenapa harus ada tim liputan pra event? Jika iven tersebut salah satu tujuannya untuk menjaring wisnus dan wisman sesuai yang ditargetkan, tak ada pilihan selain membuat sebanyak mungkin ragam informasi pra event-nya agar khalayak dan wisatawan tahu lalu tertarik datang menyaksikan iven tersebut.

Bukankah anggaran promosi sebuah iven itu 50% semestinya ditujukan buat pra event, lalu 30% untuk on event, dan sisanya post event atau setelah iven.

Melihat begitu pentingnya informasi pra event terkait pariwisata (bahkan ini menjadi salah satu patokan kesuksesan sebuah iven dalam meraup wisatawan), TravelPlus Indonesia mengimbau Kemenpar bersinergi dengan pemprov, pemkab, dan atau pemkot, juga membentuk tim pewarta/travel blogger khusus untuk meliput pra event, bukan hanya on event atau pas pelaksanaan/pembukaan iven tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Sebuah iven terkait pariwisata diminati wisnus dan wisman jika terpromosikan pra event-nya dengan baik.
2. Wisatawan mengabadikan aktivitas warga saat menenun di luar iven.
3. Wisman tertarik dengan kerajinan lokal yang disuguhkan dalam sport tourism event.
4. Marine tourism event punya pasar peserta dan wisatawan minat khusus tersendiri.
5. Promosi pra event yang komplit, kreatif, menarik dan tepat waktu jadi salah satu kunci kesuksesan sebuah iven terkait pariwisata.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP