Ini Cara Kemenpar Siapkan Transformasi Menuju Digital Tourism 4.0
"Milenial itu selalu digital, mobile, interaktif dan jumlahnya mencapai 50% dari jumlah wisman yang inbound ke Indonesia. Siapa yang menguasai komunitas anak muda, dialah yang berpotensi memenangkan pasar masa depan".
Begitu pernyataan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Rakornaspar) I/2019 yang mengangkat tema ‘Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0: Transforming Tourism HR to Win The Global Competition in The Industry 4.0 Era’ di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (28/2).
Oleh karena itu pengembangan pariwisata secara digital atau digital tourism 4.0 saat ini, lanjut Arief Yahya harus ditujukan buat wisatawan milenial dengan harapan target pertumbuhannya berlipat.
Kata Arief Yahya, timnya di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) saat ini sedang mempersiapkan transformasi menuju digital tourism 4.0 dalam grand strategy.
Strategi besar yang dimaksudnya itu meliputi Strategic Theme: Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0; Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0; 5 Technology Enabler; 9 Key Initiatives for Discipline Executions; dan Pentahelix Collaboration Approach.
"Kunci dalam grand strategy pariwisata era industri 4.0 adalah Sumber Daya Manusia atau SDM. Jadi fokusnya pada SDM,” ungkap Arief Yahya.
Digital tourism 4.0 yang ditujukan pada wisatawan milenial, sambungnya, ditandai dengan adanya perubahaan perilaku yang cenderung lebih mandiri dan individual.
Berdasarkan pengamatannya, kini banyak negara telah menyiapkan pengembangan tourism 4.0 di antaranya yang paling sukses adalah Spanyol.
“Spanyol menjadi banchmarking. Negara ini telah menerapkan pariwisata 4.0 di beberapa destinasi utamanya dengan membangun ekosistem digital mulai dari inspiration, arrival destination sampai post-trip serba digital mencerminkan era tourism 4.0,” terangnya.
Dia pun menegaskan kalau program Go Digital menjadi salah satu program strategis Kemenpar dalam upaya memenangkan pasar di era industri 4.0.
“Suka atau tidak suka, sudah terjadi perubahan perilaku pasar. Semua telah bergeser ke arah digital dan saat ini industri dunia telah bergeser ke arah industri digital era 4.0,” paparnya.
Perubahaan perilaku pasar, kata Arief Yahya, lebih lanjut diikuti pula dengan berubahnya perilaku konsumen (customer behavior) yang semakin mobile, personal, serta interatif dan ini menjadi sifat dari digital yakni semakin digital, semakin personal (the more digital, the more personal).
“Dalam industri pariwisata perubahan perilaku konsumen itu terlihat ketika search and share 70% sudah melalui digital. Industri travel agen sudah tidak lagi bisa mengandalkan walk in service untuk reservasi tiket dan memilih paket wisata. Semua sudah berubah dengan digital,” jelasnya.
Rakornaspar I/2019 berlangsung selama dua hari (28 Februari-1 Maret) diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, industri perjalanan, pemerintah, komunitas, dan media serta menghadirkan sejumlah nara sumber antara lain Delloite Expert Mohid Mehrotra; Rektor Universitas Bina Nusantara Harjanto Prabowo, Director of SEAMOLEC Alpha Amirrachman; Ketua BNSP Kunjung Masihat; Sekjen Kemendes PTT Anwar Sanusi; General Manager Ritz Carlton Indonesia Nagesh Chawla; serta sejumlah CEO startup digital seperti Bukalapak.com dan Traveloka.com.
Suasana Rakornaspar kali ini dirancang dengan nuansa digital, dengan menyuguhkan stand-stand digital di era industri 4.0 seperti game virtual, adventure virtual, co-working space, dan lainnya.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Menpar Arief Yahya saat menyampaikan kata sambutan dalam acara pembukaan Rakornaspar I/2019 di Hotel Sultan, Jakarta. (foto: humas-kemenpar)
2. Arief Yahya bersama timnya di Kemenpar tengah mempersiapkan transformasi menuju digital tourism 4.0 dalam grand strategy. (foto: humas-kemenpar)
3. Salah satu panel diskusi dalam Rakornaspar I/2019. (foto: adji travelplus)
4. Suasana photo booth di Rakornaspar l/2019. (foto: adji travelplus)
0 komentar:
Posting Komentar