Seminar Budaya Saman Awali FBS 2018
Seminar Budaya Saman akan mengawali rangkaian acara pembukaan Festival Budaya Saman 2018.
Seminar tersebut akan berlangsung di Jakarta, tepatnya di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Lantai I, Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, besok, Selasa (2/10) pagi.
Seminar yang bertemakan “Saman dalam Spektrum Pengetahuan” ini bermaksud untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang inovatif dan solutif terkait pengembangan Saman sebagai potensi budaya.
Seminar akan dilanjutkan dengan membukukan makalah dan artikel-artikel yang dijaring melalui Call For Paper.
Melalui seminar dan Call For Paper ini, diharapkan dapat diteroka jalan menuju suatu ‘kultur riset’ dan ‘kultur kreatif’ untuk mengembangkan dan memanfaatkan Saman secara lebih luas di masa yang akan datang.
Acara pembukaan FBS 2018 akan dibuka Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid didampingi Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly.
Setelah itu baru pelaksanaan Seminar Budaya Saman.
Di akun Instagram (IG) resmi Festival Budaya Saman @festivalsaman dijelaskan Seminar Budaya Saman 2028 dibagi beberapa sesi.
Sesi pertama bersubtema "Saman dalam Dimensi Kreativitas dan Praktik Penciptaan Karya Seni Masa Kini" akan dimulai pukul 10.15 - 12.00, dengan menghadirkan 4 orang pembicara yakni Pakar Pertunjukan Program Pasca-Sarjana ISI Yogyakarta Sal Mugiyanto, Ketua DPRK Gayo Lues Ali Husin, Etnomusikolog Program Pasca-Sarjana IKJ Jakarta Nyak Ina Raseuki, dan Pengajar Saman/Duta Saman Institute Jakarta Aminnulah.
Sementara di sesi kedua dengan subtema "Saman dalam Dimensi Ilmu Pengetahuan, Politik, Budaya, dan Kebijakan" yang akan dimulai lepas Ishoma pukul 13.00-14.45, juga menghadirkan 4 pembicara yakni Pakar Saman dari Prodi Bahasa Indonesia FKIP Unsyiah Aceh Rajab Bahry, Antropolog/Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM Yogyakarta, Bupati Gayo Lues Muhammad Amru, dan Peneliti Saman dariProdi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Unsyiah Aceh.
Bersamaan dengan seminar, di tempat yang sama Gedung A Lantai I Komplek Kemendikbud, juga akan dilaksanakan Pameran Saman bertemakan “Gere Pora Saman,” yang menyajikan foto-foto Saman, buku-buku tentang Gayo, Kerawang Gayo, baju, aksesoris dan kelengkapan Saman, serta kumpulan video Saman.
Pameran yang bekerjasama dengan Dir. Warisan dan Diplomasi Budaya serta Duta Saman Institute tersebut akan berlangsung sampai 5 Oktober.
Masih dalam rangkaian pembukaan FBS 2018 akan diteruskan dengan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan topik “Menuju Saman Centre" di Ruang Kelas I Perpustakaan Kemendikbud, Rabu (3/10) mulai pukul 8.00-16.00 WIB.
Diskusi pertama bersubtopik "Rencana dan Harapan Pembangunan Saman Center di Gayo Lues" dan diskusi kedua bersubtopik "Laporan Periodik Pengelolaan Saman ke UNESCO".
DKT tersebut bertujuan untuk mengadakan kajian dan pembacaan bersama atas isu-isu terkait pengembangan Saman, baik yang langsung berkaitan dengan rencana pengembangan Saman Center, maupun yang berhubungan dengan penerapan produk pertunjukan Saman secara luas di Indonesia dan dunia.
DKT akan diikuti oleh partisipan yang terdiri atas praktisi seni, dosen dan guru seni budaya, mahasiswa, birokrat, senator, tokoh masyarakat Gayo Lues, jurnalis, penulis, serta pengamat dan peneliti seni.
Setelah rangkaian pembukaan FBS 2018 di Jakarta, baru kemudian dilanjutkan di Gayo Lues.
Rangkaian FBS 2018 di Gayo Lues akan diawali dengan Workshop Gerak dan Syair Saman (9-10/10).
Lalu mulai tanggal 13 Oktober, ada suguhan Tradisi Bejamu Saman yang akan digelar secara maraton di 11 kampung, di 11 Kecamatan Se-Gayo Lues.
Tradisi Bejamu Saman adalah pergelaran Saman selama dua hari dua malam (roa lo roa ingi) dimana akan ada dua kampung yang tampil bersama dan berbagi peran dengan bertindak sebagai tuan rumah dan tamu.
Penyelenggaraan FBS 2018 ini didukung Indonesiana yang merupakan Platform Pemajuan Kebudayaan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud untuk mendorong dan sekaligus memperkuat upaya Pemajuan Kebudayaan sesuai amanat UU No. 5 Tahun 2017.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok: @festivalsaman
Seminar tersebut akan berlangsung di Jakarta, tepatnya di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Lantai I, Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, besok, Selasa (2/10) pagi.
Seminar yang bertemakan “Saman dalam Spektrum Pengetahuan” ini bermaksud untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang inovatif dan solutif terkait pengembangan Saman sebagai potensi budaya.
Seminar akan dilanjutkan dengan membukukan makalah dan artikel-artikel yang dijaring melalui Call For Paper.
Melalui seminar dan Call For Paper ini, diharapkan dapat diteroka jalan menuju suatu ‘kultur riset’ dan ‘kultur kreatif’ untuk mengembangkan dan memanfaatkan Saman secara lebih luas di masa yang akan datang.
Acara pembukaan FBS 2018 akan dibuka Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid didampingi Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly.
Setelah itu baru pelaksanaan Seminar Budaya Saman.
Di akun Instagram (IG) resmi Festival Budaya Saman @festivalsaman dijelaskan Seminar Budaya Saman 2028 dibagi beberapa sesi.
Sesi pertama bersubtema "Saman dalam Dimensi Kreativitas dan Praktik Penciptaan Karya Seni Masa Kini" akan dimulai pukul 10.15 - 12.00, dengan menghadirkan 4 orang pembicara yakni Pakar Pertunjukan Program Pasca-Sarjana ISI Yogyakarta Sal Mugiyanto, Ketua DPRK Gayo Lues Ali Husin, Etnomusikolog Program Pasca-Sarjana IKJ Jakarta Nyak Ina Raseuki, dan Pengajar Saman/Duta Saman Institute Jakarta Aminnulah.
Sementara di sesi kedua dengan subtema "Saman dalam Dimensi Ilmu Pengetahuan, Politik, Budaya, dan Kebijakan" yang akan dimulai lepas Ishoma pukul 13.00-14.45, juga menghadirkan 4 pembicara yakni Pakar Saman dari Prodi Bahasa Indonesia FKIP Unsyiah Aceh Rajab Bahry, Antropolog/Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM Yogyakarta, Bupati Gayo Lues Muhammad Amru, dan Peneliti Saman dariProdi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Unsyiah Aceh.
Bersamaan dengan seminar, di tempat yang sama Gedung A Lantai I Komplek Kemendikbud, juga akan dilaksanakan Pameran Saman bertemakan “Gere Pora Saman,” yang menyajikan foto-foto Saman, buku-buku tentang Gayo, Kerawang Gayo, baju, aksesoris dan kelengkapan Saman, serta kumpulan video Saman.
Pameran yang bekerjasama dengan Dir. Warisan dan Diplomasi Budaya serta Duta Saman Institute tersebut akan berlangsung sampai 5 Oktober.
Masih dalam rangkaian pembukaan FBS 2018 akan diteruskan dengan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan topik “Menuju Saman Centre" di Ruang Kelas I Perpustakaan Kemendikbud, Rabu (3/10) mulai pukul 8.00-16.00 WIB.
Diskusi pertama bersubtopik "Rencana dan Harapan Pembangunan Saman Center di Gayo Lues" dan diskusi kedua bersubtopik "Laporan Periodik Pengelolaan Saman ke UNESCO".
DKT tersebut bertujuan untuk mengadakan kajian dan pembacaan bersama atas isu-isu terkait pengembangan Saman, baik yang langsung berkaitan dengan rencana pengembangan Saman Center, maupun yang berhubungan dengan penerapan produk pertunjukan Saman secara luas di Indonesia dan dunia.
DKT akan diikuti oleh partisipan yang terdiri atas praktisi seni, dosen dan guru seni budaya, mahasiswa, birokrat, senator, tokoh masyarakat Gayo Lues, jurnalis, penulis, serta pengamat dan peneliti seni.
Setelah rangkaian pembukaan FBS 2018 di Jakarta, baru kemudian dilanjutkan di Gayo Lues.
Rangkaian FBS 2018 di Gayo Lues akan diawali dengan Workshop Gerak dan Syair Saman (9-10/10).
Lalu mulai tanggal 13 Oktober, ada suguhan Tradisi Bejamu Saman yang akan digelar secara maraton di 11 kampung, di 11 Kecamatan Se-Gayo Lues.
Tradisi Bejamu Saman adalah pergelaran Saman selama dua hari dua malam (roa lo roa ingi) dimana akan ada dua kampung yang tampil bersama dan berbagi peran dengan bertindak sebagai tuan rumah dan tamu.
Penyelenggaraan FBS 2018 ini didukung Indonesiana yang merupakan Platform Pemajuan Kebudayaan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud untuk mendorong dan sekaligus memperkuat upaya Pemajuan Kebudayaan sesuai amanat UU No. 5 Tahun 2017.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok: @festivalsaman
0 komentar:
Posting Komentar