Sukses Gelar Sales Mission Danau Toba di Jogja, Kemenpar Bakal Buat di Surabaya dan Semarang
Kegiatan Sales Mission Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Danau Toba 2018 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Jogja, sejak Jumat (7/9) bisa dibilang sukses. Masih di bulan September, acara serupa akan diadakan di dua kota besar di Jawa lainnya yakni Surabaya dan Semarang.
Akademi sekaligus pengamat pariwisata Singgih Santoso menilai Sales Mission Danau Toba di Jogja sukses.
"Acara ini sangat bagus karena pesannya positif. Pengaruhnya mengembalikan minat orang untuk berwisata ke Danau Toba. Masyarakat dan wisatawan di Jogja jadi lebih mengenal Danau Toba dan paket-paket wisatanya," terang Singgih usai tampil menjadi pembicara dalam talkshow hari kedua Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja, Sabtu (8/9) malam.
"Konsep acaranya sudah bagus, ada table top, pameran yg menjual paket wisata danau toba langsung ke pengunjumg mall, talkshow dan pertunjukan seni budaya Batak. Memilih lokasi acara di mall juga bagus karena ini public space, orang datang dengan sendirinya," ungkap Singgih.
Sales Mission ini, lanjut Singgih merupakan bagian dari branding agar Danau Toba dikenal masyarakat luas sekaligus hard selling. "Kalau sudah dikenal harus tetap dipromosikan agar tetap dikenal," tambahnya.
Menurutnya Danau Toba memenuhi persyaratan untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata karena sudah memiliki 3 A (Akselsibilitas, Amenitas, dan Atraksi).
"Aksesnya berupa jalan tol yang mempersingkat waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba. Cuma harus diperpanjang lagi tolnya hingga sampai Danau Toba, termasuk menambah jumlah direct flight dari Jogja ke Kualana maupun ke Silangit," terangnya.
Begitupun dengan akomodasinya. "Di sana tersedia 2000 kamar, dari homestay sampai hotel berbintang," ungkap Singgih yang juga seorang dosen.
Sementara atraksinya selain pesona alam danau yang indah, juga ada pusat budaya batak, kampung batak, dan lainnya.
"Hanya perlu diperbanyak produk wisatanya termasuk objek-objek yang instagramable serta event sebagaimana dilakukan Jogja sehingga wisatawan punya banyak pilihan," tambahnya.
Tak ketinggalan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. "Pariwisata itu bagian dari jasa, dan kata kunci sukses jasa itu adalah pelayanan," imbau Singgih.
Untuk itu dibutuhkan kreativitas dalam membuat dan mengemas serta mempromosikannya.
"Kunci kesuksesan destinasi wisata itu adalah kreativitas SDM atau masyarakatnya," tambah Singgih.
Pemilihan Jogja sebagai lokasi Sales Mission Danau Toba, menurut Singgih juga sangat tepat.
"Masyarakat Jogja yang berpergian ke luar Jawa termasuk ke Sumatera Utara cukup tinggi, termasuk kalangan generasi milineal dan backpacker karena adanya maskapai yang low cost," ungkapnya.
Asdep Pemasaran I Regional I, Kemenpar, Masruroh sebelumnya dalam sambutan pembukaan Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja mengatakan Danau Toba merupakan salah satu destinasi utama Indonesia yang berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisman.
"Tagetnya tahun 2019 sebanyak 1 juta wisman yang berkunjung ke Danau Toba. Sejauh ini, wisman yang datang ke Danau Toba yakni wisman asal Malaysia, Singapura, Belanda, Perancis, Australia, Amerika. Sementara, untuk wisnus yang datang ke Danau Toba kebanyakan berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa dan beberapa wilayah di Sumatera," ujarnya.
Masruroh mengatakan Jogja terpilih sebagai salah satu wilayah promosi karena merupakan salah satu kota besar yang memiliki kantong kunjungan wisman yang cukup banyak.
Citra Kota Jogjakarta sebagai kota yang memiliki warisan budaya lokal dan bisa menjadi tempat bertemunya beragam kebudayaan di Indonesia.
Profil itulah yang dianggap cocok sehingga Jogjakarta terpilih sebagai lokasi tepat penyelenggaraan Salles Mission.
"Selain Jogjakarta, Sales Mission Danau Toba juga akan dilaksanakan di Surabaya, Semarang, Bandung dan Jakarta serta Singapura dan Thailand," terangnya.
Pembicara lainnya Ketua DPD Asita Sumatera Utara Solahuddin Nasution mengatakan berdasarkan informasi dari Kemenpar, usai di Jogja roadshow sales mission Danau Toba ini akan berlanjut ke Surabaya tanggal 14-16 Sept dan Semarang akhir September di Semarang.
"Tiga kota di pulau Jawa itu dipilih sebagai lokasi Sales Mission Danau Toba lantaran populasinya terbesar, daya beli masyarakatnya tinggi, dan tren berwisatanya cukup bagus sehingga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba," terangnya.
Di ujung talkshow Solahuddin tak lupa mengajak masyarakat Jogja untuk berwisata ke Danau Toba.
"Kalau datang rombongan, paling praktis pakai travel agent yang resmi dan berpengalaman serta punya produk atau paket-paket wisata. Jangan yang abal-abal," pesannya.
Naskah & foto: @adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Talkshow hari kedua Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja.
2. Menghadirkan kedai kopi di Pameran Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja.
3. Sales Mission mengambil tagline Ayo ke Toba.
Akademi sekaligus pengamat pariwisata Singgih Santoso menilai Sales Mission Danau Toba di Jogja sukses.
"Acara ini sangat bagus karena pesannya positif. Pengaruhnya mengembalikan minat orang untuk berwisata ke Danau Toba. Masyarakat dan wisatawan di Jogja jadi lebih mengenal Danau Toba dan paket-paket wisatanya," terang Singgih usai tampil menjadi pembicara dalam talkshow hari kedua Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja, Sabtu (8/9) malam.
"Konsep acaranya sudah bagus, ada table top, pameran yg menjual paket wisata danau toba langsung ke pengunjumg mall, talkshow dan pertunjukan seni budaya Batak. Memilih lokasi acara di mall juga bagus karena ini public space, orang datang dengan sendirinya," ungkap Singgih.
Sales Mission ini, lanjut Singgih merupakan bagian dari branding agar Danau Toba dikenal masyarakat luas sekaligus hard selling. "Kalau sudah dikenal harus tetap dipromosikan agar tetap dikenal," tambahnya.
Menurutnya Danau Toba memenuhi persyaratan untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata karena sudah memiliki 3 A (Akselsibilitas, Amenitas, dan Atraksi).
"Aksesnya berupa jalan tol yang mempersingkat waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba. Cuma harus diperpanjang lagi tolnya hingga sampai Danau Toba, termasuk menambah jumlah direct flight dari Jogja ke Kualana maupun ke Silangit," terangnya.
Begitupun dengan akomodasinya. "Di sana tersedia 2000 kamar, dari homestay sampai hotel berbintang," ungkap Singgih yang juga seorang dosen.
Sementara atraksinya selain pesona alam danau yang indah, juga ada pusat budaya batak, kampung batak, dan lainnya.
"Hanya perlu diperbanyak produk wisatanya termasuk objek-objek yang instagramable serta event sebagaimana dilakukan Jogja sehingga wisatawan punya banyak pilihan," tambahnya.
Tak ketinggalan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. "Pariwisata itu bagian dari jasa, dan kata kunci sukses jasa itu adalah pelayanan," imbau Singgih.
Untuk itu dibutuhkan kreativitas dalam membuat dan mengemas serta mempromosikannya.
"Kunci kesuksesan destinasi wisata itu adalah kreativitas SDM atau masyarakatnya," tambah Singgih.
Pemilihan Jogja sebagai lokasi Sales Mission Danau Toba, menurut Singgih juga sangat tepat.
"Masyarakat Jogja yang berpergian ke luar Jawa termasuk ke Sumatera Utara cukup tinggi, termasuk kalangan generasi milineal dan backpacker karena adanya maskapai yang low cost," ungkapnya.
Asdep Pemasaran I Regional I, Kemenpar, Masruroh sebelumnya dalam sambutan pembukaan Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja mengatakan Danau Toba merupakan salah satu destinasi utama Indonesia yang berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisman.
"Tagetnya tahun 2019 sebanyak 1 juta wisman yang berkunjung ke Danau Toba. Sejauh ini, wisman yang datang ke Danau Toba yakni wisman asal Malaysia, Singapura, Belanda, Perancis, Australia, Amerika. Sementara, untuk wisnus yang datang ke Danau Toba kebanyakan berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa dan beberapa wilayah di Sumatera," ujarnya.
Masruroh mengatakan Jogja terpilih sebagai salah satu wilayah promosi karena merupakan salah satu kota besar yang memiliki kantong kunjungan wisman yang cukup banyak.
Citra Kota Jogjakarta sebagai kota yang memiliki warisan budaya lokal dan bisa menjadi tempat bertemunya beragam kebudayaan di Indonesia.
Profil itulah yang dianggap cocok sehingga Jogjakarta terpilih sebagai lokasi tepat penyelenggaraan Salles Mission.
"Selain Jogjakarta, Sales Mission Danau Toba juga akan dilaksanakan di Surabaya, Semarang, Bandung dan Jakarta serta Singapura dan Thailand," terangnya.
Pembicara lainnya Ketua DPD Asita Sumatera Utara Solahuddin Nasution mengatakan berdasarkan informasi dari Kemenpar, usai di Jogja roadshow sales mission Danau Toba ini akan berlanjut ke Surabaya tanggal 14-16 Sept dan Semarang akhir September di Semarang.
"Tiga kota di pulau Jawa itu dipilih sebagai lokasi Sales Mission Danau Toba lantaran populasinya terbesar, daya beli masyarakatnya tinggi, dan tren berwisatanya cukup bagus sehingga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba," terangnya.
Di ujung talkshow Solahuddin tak lupa mengajak masyarakat Jogja untuk berwisata ke Danau Toba.
"Kalau datang rombongan, paling praktis pakai travel agent yang resmi dan berpengalaman serta punya produk atau paket-paket wisata. Jangan yang abal-abal," pesannya.
Naskah & foto: @adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Talkshow hari kedua Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja.
2. Menghadirkan kedai kopi di Pameran Sales Mission Danau Toba di Hartono Mall, Jogja.
3. Sales Mission mengambil tagline Ayo ke Toba.
0 komentar:
Posting Komentar