Dolar Melonjak, Turis Bule di Prawirotaman Jogja Membludak
Naiknya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah belakangan ini, berimbas positif terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya dari belahan Eropa dan Amerika ke Indonesia, terutama ke destinasi-destinasi favorit. Bukti konkritnya bisa dilihat di Prawirotaman. Di kawasan yang disebut kampung bule-nya Jogja itu, jumlah turis asingnya semakin membludak.
Pantauan TravelPlus Indonesia baru-beru ini, di sejumlah resto dan kafe yang ada di sepanjang Jalan Prawirotaman, yang terletak di selatan benteng Keraton Yogyakarta ini penuh dengan turis bule.
Di Warung Heru di Jalan Prawirotaman No.33 misalnya, jelang makan malam, turis bule mulai berdatangan.
Di warung milik Heru Wahyono, vokalis Shaggydog, band asal Jogja ini turis bule terlihat menyantap aneka menu rumahan seperti bakmi goring gado-gado, dan mangut lele, serta rawon khas Jawa Timur yang menjadi menu favorit warung ini karena rasa rawonnya paling autentik di Jogja.
Suasana yag sama penuh turis bule juga terlihat di Yam Yam Resturant di Jl. Prawirotaman No.39. Deretan bermacam jenis motor yang disewa para turis bule terlihat dipakir di depan resto ini. Di dalamnya puluhan bule tengah asyuk bersantap dan minum bir.
Kafe lainnya yang juga ramai turis bulenya terlihat di Aglioo Pizza and Pasta di Jalan Prawirotaman No. 43. Di resto ini, para bule terlihat menyantap aneka kuliner khas Italia, seperti pasta spaghetti, aneka pizza, lasagna, zuppa, salad insolata, dan sirloin steak.
Ada juga yang menikmati kelezatan salah satu menu istimewanya yakni Turkey pizza, dan Aglioo Pizza yang bertabur smoked beef.
Begitupun di ViaVia Resto and Bakery di Jalan Prawirotaman No.30. Di resto yang makin nge-hits di Jogja, sejak setting adegan Rangga dan Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta 2 ini juga banyak bulenya.
Di resto yang dibuat oleh para traveler Belgia dua dekade lalu ini, para turis bule terlihat menyantap beragam western food dan bakeri, ada juga yang menikmati makanan lokal.
Sementara kafe yang ramai wisatawan nusantara (wisnus)-nya antara lain di Tempo del Gelato di Jalan Prawirotaman No.43. Puluhan muda-mudi terlihat antri membeli aneka es krim di kafe es krim paling happening di Jogja ini.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Imam Pratanadi kepada Travelplus Indonesia mmbenarkan kenaiakn dolar terhadap rupiah memberikan keuntungan bagai pariwisata Tanah Air.
“Wisman pasti akan lebih banyak berdatangan ke Indonesia termasuk ke Jogja. Namun berapa besar kenaikan jumlah wisman ke DIY akiabat kenaikan dolar belum terdata,” terangnya.
Namun sebagaimana pengalam taun-tahun sebelumnya, kenaikan wisman ke DIY per tahunnya mencapai 10 sampai 12%.
Tahun 2017 lalu, terdapat 4,7 juta wisnus yang berkunjung ke Yogyakarta. Jumlah tersebut, sudah melampaui target 4,5 juta wisnus yang telah dicanangkan sebelumnya. Sedangkan untuk wisman jumlahnya tercatat mencapai 397.000 orang.
“Target wisman ke DIY tahun 2018 ini 480 ribu, wisnusnya 4.8 juta,” beber Imam.
Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga berujar sama bahwa nilai tukar yang meninng terhadap rupiah memberikan dampak positif kepada sektor pariwisata.
Menurutya sektor pariwisata itu sama halnya seperti ekspor. “Pendapatan dalam bentuk dolar AS akan lebih banyak diterima jika dikonversi ke rupiah di saat nilainya tinggi,” terang Arief Yahya.
Naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah, tentunya akan banyak turis yang datang atau berbelanja di Indonesia karena “murahnya” biaya hidup di sini. Sebab jika sebelumnya 100 dolar sama dengan 1,2 juta rupiah, saat ini 100 dolar menjadi 1,4 juta rupiah bahkan lebih. Selisih yang cukup signifikan ini akan menguntungkan para turis bule yang menggunakan dolar untuk berwisata.
Selain resto dan kafe di Prawirotaman, sejumlah hotel, homestay, dan guest house di dan luar sekitar kawasan Prawirotaman juga kecipratan untung dengan membludaknya turis bule imbas dari naiknya dolar terhadap rupiah.
Sebut saja Hotel Pandanaran Yogyakarta di Jl. Prawirotaman No.38, Oasis Hotel Jogja di Jalan Prawirotaman 1 Mg III/562, Tropis Home Stay di Jl. Prawirotaman 1 No.5A, ViaVia Guesthouse di Jl. Prawirotaman No.5a, Bamboo Bamboo Homestay Jl. Prawirotaman No.574, Delta Homestay, Omah Lawas Homestay di Jl. Prawirotaman III RT.48/RW.13 No.649, dan juga KH Hotel di Jl. Parangtritis No.120.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Keramaian turis bule di Warung Heru, Prawirotaman, Jogja.
2. Sejumlah turis bule tengah bersantap di Yam Yam Restaurant, Prawirotaman.
3. Wisnuspun banyak terlihat di kafe es krim Tempo del Gelato, Prawirotaman.
4. KJ Hotel Yogyakarta, salah satu hotel tak jauh dari kawasan kampung bule Prawirotaman yang tamunya didominasi wisman terutama Eropa dan Malaysia.
0 komentar:
Posting Komentar