. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 11 April 2018

WOW, Indonesia Kini Peringkat Dua Pasar Wisata Muslim Dunia Versi GMTI

Pariwisata halal Indonesia menorehkan prestasi lagi. Berdasarkan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018, peringkat Indonesia naik ke urutan kedua pasar wisata muslim dunia dari 130 destinasi di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan nilai 72.8.

Seluruh 130 destinasi di GMTI 2018 dinilai berdasarkan beberapa kriteria, dengan metrik pengukuran baru yang ditambahkan dalam penelitian tahun ini termasuk CrescentRating Growth-Innovation Model.

Metrik tersebut termasuk kriteria-kriteria seperti akses terhadap infrastruktur, bagaimana negara-negara tujuan wisata berkomunikasi dengan target pengunjungnya, serta lingkungan dan pelayanan.

Setiap kriteria kemudian dihitung untuk menentukan keseluruhan skor indeks. Hasilnya Indonesia naik satu peringkat dan berada di posisi yang sama dengan Uni Emirat Arab yaitu di urutan kedua.

Hasil tersebut jelas membuat Menpar Arief Yahya yang hadir dalam acara peluncuran Mastercard-CrescentRating GMTI 2018 di The Galery Room, Hotel Pullman Thamrin, jakarta, Rabu (11/4) terlihat senang tapi mengaku belum puas.

“Harusnya tahun ini Indonesia bisa menduduki peringkat pertama,” ujar Arief Yahya seraya disambut tawa para tamu dan sejumlah awak media.

“Tahun 2019 kita ingin Indonesia menjadi yang teratas. Sejumlah langkah pun tengah digejot, termasuk mengikuti standar yang sudah ditetapkan GMTI secara universal,” ungkap Arief Yahya yang hadir didampingi Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal, Riyanto Sofyan.

Division President Indonesia, Malaysia & Brunei MasterCard, Safdar Khan mengatakan Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi halal utama berkat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

“Mereka (Kemenpar-Red) telah bekerja dengan sangat baik dalam meningkatkan lanskap pariwisata di tanah air, meningkatkan infrastruktur pariwisata, dan mempromosikan kampanye “Wonderful Indonesia” di luar negeri,” ungkap Safdar. 

CEO dari CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen menambahkan upaya-upaya dari destinasi-destinasi seperti Indonesia, Singapura, Jepang, dan Taiwan yang menggunakan data serta wawasan dari laporan GMTI tahun-tahun sebelumnya patut dipuji karena kini mereka makin dekat dengan posisi puncak.

“Kini kami mulai melihat dampak positif dari investasi dan komitmen negara-negara destinasi wisata di seluruh dunia terhadap pasar wisata Muslim, dimana hal ini menghasilkan perubahan peringkat yang signifikan,” terangnya.

Tahun ini, lanjut Fazal pihaknya telah mengubah kriteria penilaian Indeks guna lebih merefleksikan strategi-strategi pertumbuhan yang diimplementasikan oleh negara-negara destinasi wisata untuk menyambut para wisatawan Muslim, yang dapat terlihat dari perubahan positif pada Indeks.

“Kami juga telah meluncurkan ‘CrescentRating Growth & Innovation Model’ guna membantu negara-negara destinasi wisata menggunakan laporan ini secara praktis untuk menyusun strategi inovasi dan pertumbuhan dari segmen wisata yang tumbuh dengan pesat ini,” tambahnya.

Sementara Malaysia dan Singapura tetap berada di posisi puncak. Kedua negeri jiran itu sama-sama bertahan di posisi puncak pada daftar negara-negara OKI dan non-OKI selama delapan tahun berturut-turut.

Singapura juga berhasil mempertahankan posisinya di puncak, diikuti oleh Thailand dan Inggris. Sementara posisi Jepang dan Taiwan meningkat pesat menempati lima destinasi teratas untuk pertama kalinya sejak GMTI diluncurkan.

Malaysia mendapat skor 80,6, diikuti oleh Uni Emirat Arab dan Indonesia dengan skor 72,8. Sebagai perbandingan, Singapura memegang skor tertinggi untuk destinasi negara non-OKI dengan skor 66,2.

Taiwan dan Jepang terus meningkatkan posisi mereka secara keseluruhan dengan skor rata-rata GMTI sebagai destinasi wisata di wilayah Asia yang menarik perhatian wisatawan Muslim dari seluruh dunia, diikuti oleh Eropa.

Studi GMTI 2018, yang diluncurkan secara resmi di Jakarta ini, semakin memperjelas bahwa pasar wisata Muslim akan terus tumbuh dengan pesat dan diperkirakan akan mencapai USD220 miliar pada tahun 2020.

Bahkan pasar ini juga diproyeksikan akan terus tumbuh hingga USD80 miliar dan mencapai USD300 miliar pada tahun 2026.

Pada tahun 2017 jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai 131 juta – naik dari 121 juta pada tahun 2016 – dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10 persen dari dari segmen wisata secara keseluruhan.

Diperkirakan bahwa wilayah ASEAN akan menyambut lebih dari 18 juta wisatawan Muslim pada tahun 2020, atau mewakili hampir 15% dari total wisatawan yang datang ke wilayah tersebut.

Segmen wisata Muslim yang tumbuh dengan pesat ini merupakan sebuah peluang, namun untuk dapat memperoleh manfaatnya, sangat penting untuk memahami kebutuhan dan pilihan dari para wisatawan Muslim, serta bagaimana menciptakan dan menyesuaikan produk serta layanan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

GMTI kini merupakan penyedia data berbasis wawasan terdepan yang membantu negara destinasi wisata, jasa perjalanan, dan investor untuk mengetahui perkembangan kesehatan dan pertumbuhan segmen wisata ini sekaligus membandingkan perkembangan masing-masing individu dalam menjangkau wisatawan Muslim.

“Kami percaya GMTI dapat bermanfaat untuk bisnis dan pemerintah yang ingin mengeksplor segmen yang penting dan terus berkembang ini, dan kami berharap upaya ini dapat terus mendorong wisata Halal,” pungkas Safdar.

Berikut peringkat 10 Detinasi Wisata Halal OKI teratas:
1. Malaysia (80.6)
2. Indonesia (72.8)
2. Uni Emirat Arab masing-masing (72.8)
4. Turki (69.1)
5. Saudi Arabia (68.7)
6. Qatar (66.2)
7. Bahrain (65.9)
8. Oman (65.1)
9. Maroko (61.7)
10. Kuwait (60.5)

Dan berikut peringkat 10 Destinasi Non-OKI teratas:
1. Singapura (66.2)
2. Thailand (56.1)
3. Britania Raya (53.8)
4  Jepang (51.4)
5. Taiwan (49.6)
6. Hong Kong (49.6)
7. Afrika Selatan (47.7)
8.  Jerman (45.7)
9. Perancis (45.2_
10. Australia 44.7

Naskah: adji kurniawan (kembaratopis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)
Foto: dok. GMTI 2018

Captions:
1. [Ki-Ka] Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Kementerian Pariwisata; Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating dan HalalTrip; Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia; Safdar Khan, Division President Indonesia, Malaysia & Brunei, Mastercard; dan Tommy Singgih, Direktur, Mastercard Indonesia berfoto bersama seusai acara Peluncuran Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index  (GMTI)2018.​
2. Menpar Arief Yahya mempresentasikan kinerja Indonesia di industri wisata halal dalam Peluncuran Mastercard-CrescentRating GMTI 2018.
3. Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating dan HalalTrip, memaparkan hasil Mastercard-CrescentRating GMTI 2018.
4. Tommy Singgih, Direktur, Mastercard Indonesia; dan Fazal Bahardeen, CEO dari CrescentRating dan HalalTrip; dalam sesi tanya jawab selama acara Peluncuran Mastercard-CrescentRating GMTI 2018.
5. Safdar Khan, Division President Indonesia, Malaysia, & Brunei Mastercard menyampaikan kata sambutan dalam Peluncuran Mastercard-CrescentRating GMTI 2018.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP