. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 27 Maret 2018

Ini Cara Indonesia Rayakan Hari Teater Sedunia

Indonesia termasuk negara yang memiliki kelompok seni teater yang jumahnya cukup banyak dan tersebar sampai di kota-kota kecil. Saban tahun para pegiatnya pun turut memperingati Hari Teater Sedunia (World Theatre Day) yang jatuh setiap tanggal 27 Maret.

Peringatan Hari Teater Sedunia (Hatedu) tahun 2018 ini juga dilakukan sejumlah penggiat seni teater di sejumlah daerah di Tanah Air dengan beragam cara.

Rangkaian acaranya ada yang sudah, tengah, dan juga akan berlangsung.

Di Palembang, Sumatera Selatan misalnya komunitas teater Wong Gerot Palembang menggelar pertunjukkan cuplikan dari pementasan naskah karya Usmar Ismail berjudul ‘Ayahku Pulang’ di ruangan multi purpose RRI Palembang, Senin. 19 Maret 2018 lalu.

Sebelumnya pada bulan Februari tanggal 18 diadakan juga parade monolog karya Gerot Anggon di tempat yang sama.

Di Slawi, Jawa Tengah sebagaimana tersiar di akun Instagram (IG) @datateater, ada Parade Teater Gemblong Syndicate di Gedung Rakyat Slawi, 25 Maret 2018.

Parade teater yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu menampilkan pementasan dari 6 kelompok teater, yakni Teater Kramat yang mementaskan naskah berjudul Barabah, Teater Sakral (Kartini Berdarah), Teater Genting (Ragdoll), Teater 03 (Orang Asing), dan Teater Cangkir dengan pementasan berjudul Jejeg Atawa Cita-Cita.

Selain pementasan teater yang terbuka untuk umum dan gratis itu juga dimeriahkan dengan monolog, band, diskusi, musikalisasi puisi, baca puisi, dan lainnya.

Di Blitar, peringatan Hatedu 2018 digelar oleh Sanggar Mlasti didukung Perpustakaan Bung Karno dan lainnya lewat acara bertajuk Pentas Teater “Darsini” Kisah Pelacur Kota Jakarta.

Sejumlah kelompok teater ikut tampil di acara yang berlangsung di Amphy Teater’s Blitar, Minggu 25 Maret 2018 dengan menampilkan beragam aksi pentas.

Ada Teater Kawung yang melakukan monolog, Teater Bara (performing art), Aksara Jiwa (musikalisasi puisi), Teater Bulu Putih (opera), Teater Bambu (musikalisasi puisi), Teater Azhar (teatrikal puisi), dan Teater Adab Dina yang menampilkan naskah berjudul “Jiwa”. Acara tersebut juga terbuka untuk umum dan gratis.

Di Solo, peringatan Hatedu 2018 dilakukan Teater Soekamto dengan menggelar Bincang Teater dan Pentas Kolosal di Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) pada 22 Maret 2018 lalu.

Bincang Teater-nya bertema “Metode Latihan Teater sebagai Sarana Pengembangan Diri”, bertempat di Ruang Seminar Lt.5 Gedung Baru UNISRI, pukul 13.00 WIB.

Pembicara yang dihadirkan ada Gigok Anurogo (teaterawan), Aan Hasibuan (praktisi teater), dan Sutoro Wardoyo (Pembina Teater Soekamto).

Sementara Pentas Kolosal-nya yang berjudul “Semangat Djoeang Slamet Riyadi Mewujud Universitas Slamet Riyadi” dan pertunjukan UKM/Ormawa UNISRI pukul 19.00 WIB bertempat di halaman Pascasarjna depan Masjid UNISRI. Kedua acara tersebut terbuka untuk umum dan juga gratis.

Masih di Solo, tepatnya di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah mulai hari ini, tanggal 27 s/d 29 Maret berlangsung Pesta Rayat Kesenian dalam rangka merayakan HATEDU 2018.

Sekurangnya ada 32 kelompok teater dan seni pertunjukan lainnya yang akan tampil, antara lain Teater Surakarta, Sanggar Pasinaon Pelangi, Teater Seribu Wajah Ambarawa, Konunitas Seni Lentera Palu, Teater Fataria STAIN Pamekasan Madura, Jam Malam Yogyakarta, Himposter ISBI SulSel, dan Gerilya Project Jakarta.

Masih dalam perayaan Hatedu 2018, The9ATRE, gabungan seniman teater Jawa Timur menggelar Workshop Bermain Peran, kemarin, Senin, 26 Maret.

Workshop yang berlangsung pukul 14.00-17.00 di Pendapa Taman Budaya Jawa Timur itu ,enghadirkan sejumlah pemateri seperti Rita Matu Mona dari Teater Koma Jakarta dn Adinda Luthvianti selaku Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta.

Pesertanya dikenakan biaya kontribusi sebesar Rp 60 ribu per orang, gratis kaos Hatedu.

Di Kabupaten Pandeglang, Banten juga ada perayaan Hatedu 2018. Lokasi acaranya di Kampung Lame, Desa Mekarsara, Kecamatan Panimbang.

Acara bertajuk HATEDU#1 baru akan berlangsung tanggal 29 Maret s/d 1 April mendatang atau selama 4 hari berturut-turut.

Pada hari pertama, Kamis (29/3) setelah acara pembukaan, akan tampil UKM Kreasi UNMA Banten, dan Nunuka Apa H Uki. Selanjutnya pementasan dari Kebelet Teater Samarinda, Lab Teater Banteng Girang, Teater Camus Jakarta, Rumah Tumbuh Madiun, Sendratasik Untirta, dan penampilan Akar Suara.

Hari kedua, Jumat (30/3) giliran Kalimusada SMK Babunajah yang tampil. Dilanjutkan Solid Teater Banten, HMJ Teater ISI Jogja, UKM Gesbica UIN Serang, Lesobur Art Laboratory, Galang Teater Wonosobo, Seniki Banten, dan KMT ISBI Bandung.

Hari berikutnya, Sabtu (31/3) akan tampil Penata Muda Pandeglang, HMJ Teater IKJ, Do’a Ibu Yogyakarta, Schapri-Doo Semarang, Obah Dance Laboratory Malang, Think ID Karawang, Komunitas Kembali Serang, Kebelet Teater Surabaya, dan aksi Mbah Wahono Simbah.

Hari terakhir atau keempat, Minggu (4/1) giliran Mavia Teater yang tampil, dilanjutkan Adorebel Yogyakarta, Kaleng Merah Jambu, Yudha Teater Jember, Artgokompleks Yogyakarta, dan pementasan dari UKM Pandawa Utirta.

Di beberapa wilayah Sumatera, para penggiat seni teater juga merayakan Hatedu 2018 seperti diutarakan Wendy HS teaterawan asal Minang, Sumatera Barat lewat pesan WA ke Travelplus Indonesia, Kamis (27/3).

Menurut Wendy yang jupa pendiri komunitas seni Indonesia Performance Syndicate (IPS), perayaan Hatedu 2018 kecil-kecilan digelar Prodi Teater ISI Padangpanjang. “Itu juga kegiatan internal mahasiswanya,” terangnya.

Peringatan Hatedu di Sumatera yang skalanya agak besar, lanjut Wendy berlangsung di Pekanbaru, Riau. “Saya diundang jadi pembicara untuk diskusi-nya. Tapi saya ga bisa ikut karena bentrok dengan pertunjukan musikalisasi puisi secara personal di Jogja,” akunya. 

Hatedu 27 September dicetuskan oleh ITI (International Theatre Institute) tahun 1961, dan setahun kemudian mulai diperingati setiap tahun.

Hari spesial ini dirayakan dengan membawa beragam pesan khusus pula pada dunia internasional, di antaranya penghargaan atas keragaman budaya, permaslahan kemanusiaan, lingkungan, dan sikap damai anti kekerasan melalui ekspresi seni, gerak, vokal, musik, dan lainnya.


Hari ini, Jumat, 27 Maret sejumlah teaterawan, kelompok teater, dan komunitas seni mengucapkan selamat Hatedu 2018 lewat akun IG-nya masing-masing, di antaranya @teaterkoma, @teater_korek, @teaterwarnauib, @teaterbijak_, @teaterkatak, @teaterpandora, dan @indonesiaperformancesyndicate.

Dalam kesempatan ini, d’Blogger (TravelPlus Indonesia, Ronabudaya, Kokirimba, dll) yang loyal meliput seni, budaya, dan pariwisata, lewat akun IG @adjitropis juga mengucapkan selamat Hatedu 2018 buat para seniman teater di negara manapun, terlebih di Indonesia.

Semoga teater-teater Indonesia semakin berkualitas, berkarakter kuat, dan berprestasi baik di tingkat Nasional maupun internasional.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @teaterkoma, @indonesiaperformancesyndicate, @teaterwarnauib, @teaterbijak, dan adji

Captions:
1. Ucapan Hari Teater Sedunian (Hatedu) 2018 dari Teater Warna UIB di IG.
2. Teater Koma ucapkan Happy World Theater Day lewat IG.
3. Indonesia Performance Syndicate (IPS) Padangpanjang ucapkan Hatedu 2018 lewat IG.
4. Teater Bijak ucapkan Hatedu di IG-nya.
5. Aksi trio IPS Padangpanjang di Jakarta.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP