. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 20 Februari 2018

Tampil di New York, Kain Tapis Lampung Kian Berkelas Dunia

Pamor Kain Tapis semakin berkelas internasional tahun ini. Soalnya kain tradisional asal Provinsi Lampung ini, baru saja berkibar di Negeri Paman Sam, AS, tepatnya di Kota New York yang dikenal sebagai salah satu pusat fashion dunia.

Sebanyak 12 gaun berbahan utama kain Tapis Lampung diperagakan oleh 12 model profesional di ASC Fashion Week 2018, ajang peragaan busana yang diikuti berbagai desainer dari penjuru dunia, tepatnya di Metropolitan Pavillion, Manhattan, Sabtu (10/2).

Busana-busana dari Kain Tapis Lampung bertema Tapis Berseri itu karya desainer Indonesia. Namanya Nasya Collyer.

Menurut Nasya yang baru kali pertama mengikuti fashion show di New York, tujuannya menampilkan karya-karya rancangannya di peragaan busana ASC Fashion Week tahun ini untuk lebih memperkenalkan Kain Tapis Lampung sekaligus menaikkan kelasnya ke tingkat dunia.

Kain Tapis Lampung berbentuk sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan dicucuk atau disulam khas Lampung.

Berdasarkan pemakainya, jenis Kain Tapis Lampung pun beragam, antara lain Tapis Jung Sarat yang biasa dipakai pengantin wanita ada upacara perkawinan adat, Tapis Raja Medal dikenakan kelompok istri kerabat paling tua (tuho penyimbang), Tapis Laut Andak dipakai gadis penari (muli cangget), dan Tapis Bidak Cukkil biasa dikenakan para lelaki ketika menghadiri upacara adat.

Harga per Kain Tapis Lampung yang dijual toko-toko cendera mata yang ada di Bandar Lampung, Ibukota Provinsi Lampung dibanderol mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 3 juta bahkan lebih, tergantung kerumitan motif dan bahan benang emas yang digunakan.

“Jenis Kain Tapis Lampung itu banyak. Tapi kali ini desain saya lebih spesifik ke jenis Kain Tapis Abung yang menonjolkan benang emas”, jelas Nasya.

Kata dia selama ini Kain Tapis Lampung hanya dipakai sebagai sarung untuk upacara adat. “Nah saya membuatnya menjadi gaun-gaun yang elegan look untuk dapat dipakai pada acara ballroom atau cocktail”, terangnya.

Nasya membeberkan kenapa banyak desainer yang belum berani menggunakan kain tapis untuk rancangan busana kekinian.

Menurutnya mungkin karena Tapis ini termasuk kain yang berat.

“Karakter berat itulah yang menjadi tantangan tersendiri dalam mengaplikasikan dan memodifikasikannya dengan bahan-bahan lain agar menjadi gaun malam yang indah,” ungkapnya.

Selain Nasya, dua desainer Indonesia lainnya yaitu Hengki Kawilarang dan CLO by Coreta juga beraksi di ASC Fashion Week 2018.

Hengki menampilkan 15 koleksi rancangannya untuk pria dan wanita yang dibawakan oleh 15 model. Dia juga a me-release label barunya dengan desain monokrom. Sedangkan CLO by Coreta mengeluarkan 10 koleksi terbaru dengan tas bernuansa warna pink.

Berdasarkan reportase Maya Nurindah langsung dari New York yang dikirim ke TravelPlus Indonesia via email, lebih dari 200 tamu dari berbagai kalangan fashion hadir saat para perancang Indonesia tampil di ASC Fashion Week, di antaranya Anthony Graciel, Professional Make-Up Artist dari New York dan Kimberly Galdamez Franco, Miss Guatemala East Coast.

Anthony mengaku menyukai koleksi dari desainer Indonesia. “Setiap koleksi berlainan gaya dengan tekstur yang bervariasi”, ujarnya.

Sementara Kimberly menilai fashion Indonesia sangat luar biasa. "Baju, warna, dan style-nya sangat unik. Saya pikir semua orang bisa jatuh cinta”, ucapnya.

Kegiatan ketiga desainer ini di ASC Fashion Week 2018 di-support oleh Wardah dan Indonesia Fashion Gallery.

Dari foto-foto  hasil jepretan Bianca Barben di catwalk ASC Fashion Week tersebut, terlihat gaun-gaunnya simple namun mencuatkan kesan modern dan elegan.

Sebagai catatan, sebelumnya Nasya menggelar sejumlah rancangannya itu  dalam event Indonesia Creative Week (ICW) 2017 yang digelar di Lippo Mall, Kemang, Jakarta, Minggu (26/11).

Ketika itu rancangannya itu mencuri perhatian kalangan mode Tanah Air, hingga akhirya dia berkesempatan utuk tampil di ASC Fashion Week 2018.
.
Usai tampil di ajang bertaraf internasional itu, pamor Kain Tapis Lampung diperkirakan akan mendunia. Dan itu tentunya sesuai dengan misi Wardah yang mendukungnya.

Creative Director Wardah Beauty, Carolina Septerita mengatakan pihaknya mendukung para desainer Indonesia ini agar go global sehingga industri fashion Indonesia bisa semakin diperhitungkan di dunia internasional.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis) dari reportase maya nurindah
Foto: bianca barben

Captions:
1. Salah satu gaun karya Nasya Collyer yang berbahan utama Kain Tapis Lampung yang diperagakan di ASC Fashion Week 2018 di New York, AS.
2. 12 gaun rancangan Nasya di ASC Fashion Week tahun ini.
3. Lewat kreativitas Nasya, Kain Tapis Lampung yang berkarakter berat dipadukan dengan bahan yang pas, bisa menjelma menjadi gaun nan anggun. 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP