. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 12 Desember 2017

VIWI 2018 Siapkan 208 Paket Wisata untuk Kejar Target 17 Juta Wisman

Program Visit Wonderful Indonesia (VIWI) 2018 yang diiniasi sejumlah industri wisata dan asosiasi terkait telah menyiapkan 208 paket wisata yang akan dipasarkan ke beberapa pasar utama dan potensial yang selama ini menjadi pemasok wisatawan mancanegara (wisman) buat Indonesia.

"Paket wisata yang sudah masuk di program VIWI 2018  berjumlah 208," terang Ketua VIWI 2018 Haryadi Sukamdani dalam paparannya yang disampaikan di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata IV-2017 yang berlangsung di The Kasablanka, Jakarta, Selasa (12/11).

Paket wisata VISI 2018 itu, lanjut Haryadi terdiri atas 62 paket untuk pasar Eropa, 53 paket (ASEAN), 31 paket (Asia Selatan termasuk India dan Srilangka), 21 paket (Jepang & Korea), 18 paket (China), 13 paket (Timur Tengah-Arab), dan 10 paket untuk pasar Australia.

Ada tiga jenis paket VIWI 2018 yang dijual yakni Hot Deals: More for Less, Color of Indonesia: Events & Festival, dan paket Digital Destination.

Paket jenis Hot Deals: More for Less  itu berlaku hanya saat low season. Paket ini merupakan paket bundling dengan komponen transportasi di setor domestic seperi airline, ferry, dan PELNI. Sedangkan paket Color of Indonesia: Events & Festival juga berlaku untuk low season. Paket ini juga meruapakan paket bundling dengan komponen tiket event.

"Sementara jenis paket ketiga adalah paket Digital Destination yang berlaku sepanjang tahun. Paket ini berdasarkan experience based product," jelasnya.

Contoh destinasi digital di Indonesia ada Pasar Pancingan di Lombok (NTB); Pasar Mangrove di Batam (Kepri); Pasar Karetan Kendal (Jateng); Pasar Siti Nurbaya Padang (Sumbar), Pasar Tahura di Tahura Wan Abduracham, Pesawaran (Lampung); Pasar Kakilangit di Bantul (Yogyakarta), dan Pasar Baba Boen Tjit di Palembang (Sumsel).

Kata Haryadi semua paket wisata VIWI 2018 itu dirancang untuk mengejar target 17 juta kunjungan wisman tahun 2018 dan target besar 20 juta wisman tahun 2019.

“VIWI 2018 ini dilakukan untuk ‘menjual Indonesia’ secara langsung melalui produk pariwisata yang dapat mendorong percepatan bisnis di sektor pariwisata dimana momentumnya terjadi karena masifnya branding Wonderful Indonesia di mancanegara,” ungkapnya.

Menurut Haryadi industri wisata harus menangkap peluang itu. “Bentuknya dengan membuat program VIWI 2018 yang menjual ratusan paket wisata menarik,” tambahnya.

Paket-paket VIWI 2018, lanjut Haryadi akan dipasarkan di negara penghasil wisman yang dominan bagi Indonesia, antara lain ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Eropa, Timur Tengah-Arab, dan South Asia (India dan Srilangka).

Selain itu ditambah dengan produk yang dibuat di 18 destinasi unggulan di Indonesia yang dipandang memiliki kecukupan atas 3A yaitu Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi, serta memiliki event dengan tanggal dan tempat yang pasti.

Ke-18 destinasi unggulan yang dimaksud tersebar di Sumatera (Medan/Danau Toba, Batam, Belitung, Padang, dan Palembang); Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Borobudur/Yogyakarta, Solo, Surabaya-Bromo-Tengger, dan Banyuwangi); Kalimantan (Balaikpapan); Bali, NTB (Lombok); Sulawesi (Makassar/Wakatobi dan Manado); Papua Barat (Raja Ampat).

Adapun pihak industri dan asosiasi wisata yang terlibat dalam prigram VIWI 2018 antara lain APINDO, PHRI, ASITA, GIPI, ASTINDO, INACEB, ARKI, PUTRI, GAHAWISRI, HIPPINDO, ORGANDA, INACA, ASPERAPI, BARINDO dan APPBI.

Haryadi berharap pemerintah pusat dalam hal Ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pemerintah Daerah, dan BUMN turut mendungkung program VIWI 2018 ini.

“Ada dua ekspektasi dukungan yang kami harapkan dari Kemenpar, yaitu dukungan pemasaran dan penjualan melalui channel-channel yang tersedia serta regulacy/policy Nasional yang mendukung program VIWI 2018,” ungkap Haryadi.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang me-launching program VIWI 2018 bertepatan dengan Rakornas Pariwisata IV-2017 mengatakan akan mendukung promosi dan publikasi VIWI 2018.

“Silahkan gunakan sejumlah media yang dimiliki Kemenpar untuk mempromosikan paket-paket wisata VIWI 2018,” ujarnya.

Arief Yahya juga menghimbau CEO destinasi-destinasi unggulan tersebut di atas untuk lebih menguatkan lagi fasilitas atau sarana yang berhubungan dengan 3A.

“Kalau mau destinasinya berkelas dunia dan diminati wisman, daya tariknya harus berkelas dunia, dan bandaranya pun mesti bertaraf internasional,” ujarnya.


Menutur Arief Yahya, Kemenpar sendiri juga sudah menyiapkan Calendar of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018 yang antara lain berisi 100 premier event di antaranya Asian Games dan Annual Meeting IMF-WB.

“CoE WI 2018 itu kalender wisata pertama Indonesia yang digarap serius. Selama ini kalender wisatanya kurang serius karena banyak yang belum pasti tanggal dan tempatnya,” ungkap Arief Yahya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar Esthy Rekho Astuti menambahkan CeO WI 2018 itu merupakan salah satu cara pemerintah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman, sekaligus menahan supaya orang Indonesia tidak berwisata ke luar negeri.

“Kalender wisata 2018 dibuat seprofesional mungkin dan pantas menjadi pilihan buat orang Indonesia. Mudah-mudahan dengan kalender wisata tersebut mereka mau memutuskan untuk lebih mengutamakan berwisata di dalam negeri, bukan ke negara orang,” aku Esthy.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis) 

Captions:
1. 208 paket wisata program Visit Wonderful Indonesia (VIWI) 2018.
2. Jenis paket wisata VIWI 2018
3. Menpar Arief Yahya dan sejumlah deputinya serta Ketua VIWI 2018 Haryadi Sukamdani saat menggelar jumpa pers terkait VIWI 2018 di Jakarta.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP