. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 21 Juli 2017

Kemenpar Dukung Matasora World Music Festival 2017 di Bandung

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung perhelatan Matasora World Music Festival (MWMF) yang akan diselenggarakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, tanggal 22-23 Juli 2017 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan MWMF merupakan bagian dari daya tarik wisata.

MWMF 2017 yang mengusung tema “Beat Of Tradition” ini merupakan wujud dari apa yang disebut pentahelix.

Kata Arief Yahya, Pariwisata Indonesia bukan saja tanggung jawab Kemenpar melainkan menjadi tanggung jawab semua elemen, khususnya pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas. “Sinergi yang disebut dengan pentahelix tersebut yang menjadi kunci mengembangkan pariwisata Indonesia,” tegasnya.

Lalu apa bentuk dukungan yang diberikan Kemenpar lewat Bidang Promosi Wisata Budaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara dalam festival Matasora ini?

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Promosi Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan, bentuk dukungan yang diberikan berupa promosi dan publikasi acaranya.

“Iya kita dukung promo dan publikasi event-nya aja Om. Mereka sudah disponsorin swasta,’ ungkap Wawan lewat pesan WA kepada TravelPlus Indonesia saat dia masih berada di Lombok, Jumat (21/7).

Festival Matasora yang dirancang untuk meningkatkan dialog multicultural, diskusi terkait isu pedesaan dan perkotaan, promosi pariwisata daerah serta gaya hidup ramah lingkungan yang berkelanjutan ini akan dimulai pada pukul 10.00 s/d 22.00 WIB.

Venue-nya di Gudang Persediaan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Jalan Sukabumi No. 20, Bandung. Harga tiketnya Rp 250 ribu per orang untuk satu hari, kalau paket 2 hari Rp 350 ribu per orang. Tiketnya bisa dibeli lewat kiostix.com

Selain menghadirkan seniman Indonesia seperti Sambasunda, Kuaetnika, Trah, Cakravala Mandala Dvipantara, SeratusPersen, Parahyena, Littlelute, Rubah di Selatan, Balaruna, dan Grace Sahertian, MWMF 2017 juga akan dimeriahkan oleh penampilan seniman mancanegara di antaranya Colin Bass dari Inggris, Electric Fields (Australia), Shri Sriram (India), Ramakhamhaeng University (Thailnd), Fade to Blue (Taiwan), dan kolaborasi Gilles Saissi bersama Persahabatan Project, dan Patrick Shaw Iversen dari Norwegia.

Tak cuma itu, MWMF tahun ini juga akan ada Workshop Music & Dance antara lain Jaipongan oleh Mira Tejaningrum, Rejang Shanti (Bulantrisna Djelantik), dan Kendang oleh Zineer Percussion.

Tak ketinggalan Film Screening oleh Ruang Film Bandung dengan menghadirkan film Sengatan Si Bengal, Dendang Nusantara, Mengejar Dangdut, Muslim Headbanger, dan film Kuncup.

Sementara Food Bazaar-nya bakan menyuguhkan makanan dari 15 Negara.

Acara diskusinya menampilkan Idhar Resmadi, Djakawinata Susilo dari Wahana Musik Indonesia (Wami), dan Colin Bass dari Inggris.

Ada juga Street Performance serta Kidz Zone dengan menampilkan Ganiati (Garink Mania Sampai Mati) dan Buruan Ulin oleh Agus Partiwa dan Dadan Permana.

Terpilihnya Bandung sebagai lokasi MWMF 2017 ini, tentu saja menguntungkan. Selain akan mendongkrak kunjungan wisatawannya, festival ini pun memperkuat identitas Bandung sebagai kota kreatif yang kian diperhitungkan di dunia.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: dok. matasora & adji

Captions:
1. salah satu bentuk promo Matasora World Music Festival (MWMF) 2017 di Bandung.
2. Para musisi Indonesia dan mancanegara yang akan tampil di MWMF 2017.
3. Salah satu sudut Bandung, Paris van Java.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP