. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 05 Juni 2017

Meletus Saat Bulan Puasa, Pesona Marapi Semakin Diminati Selepas Hari Raya

Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus tiga kali pada Minggu (4/6/2017) dengan mengeluarkan abu vulkanik sejak pukul 11.00 WIB. Statusnya sampai hari ini masih Waspada (Level 2) dan pada radius aman 3 Km dari kawah tidak boleh ada aktivitas.

Letusan gunung paling aktif di Sumatera ini tak urung membuat namanya kian mengangkasa lantaran diberitakan sejumlah media massa dan media sosial.

“Sampai Senin padi tadi Marapi masih batuk-batuk kecil, mengeluarkan abu vulkanik,” aku Erwandi Sahputra yang akrab disapa Bojex, warga di kaki gunung yang berada di Kabupaten Agam ini kepada TravelPlus Indonesia, Senin (5/6/2017).

Menurut Bojex yang memang kerap mengantar sejumlah pendaki mendaki gunung berketinggian 2.891 Meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini, abu letusan Marapi tidak sampai ke kediamannya di daerah Koto Baru, tepatnya di belakang Pasar Koto Baru. “Soalnya angin mengarah ke Batusangkar,” ungkapnya.

Soal pemberitaan adanya sembilan pendaki yang terjebak di gunung tersebut, Bojex membenarkan hal itu.

Alhamdulillah bang  8 pendaki sudah diketemukan, tinggal satu pendaki lagi yang belum diketahui keberadaannya,” terangnya.

Akibat letusan itu, lanjut Bojex tidak ada warga yang mengungsi. “Erupsinya kecil, Alhamdulillah bang nggak ada yang ngungsi,” akunya.

Sebagai catatan, terakhir Marapi meletus tahun 2014, statusnya ketika itu ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km dari pusat kawah harus dikosongkan.

Letusan ketika itu pun tidak sampai membuat warga mengungsi karena di radius tersebut memang tidak ada pemukiman penduduk.

Letusan kecil Merapi di Bulan Suci 1438 H ini diperkirakan akan semakin membuat gunung ini diminati para pendaki selepas Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, dengan catatan kondisinya 100% sudah normal.

Kenapa semakin diminati? Pasti pendaki sejati yang benar-benar berjiwa petualang, tentunya ingin tahu perubahan yang terjadi terutama di kawah utamanya akibat erupsi di pekan kedua Ramadhan ini.

Tanpa pemberitaan terkait meletusnya gunung ini, nama Marapi sebenarnya sudah terlanjur tersohor. Maklum gunung ini memang menjadi gunung terpopuler di Sumatera Barat, bahkan Riau dan Jambi.

Kenapa? Selain aksesnya mudai dicapai, gunung ini punya daya pikat berupa beragam pemandangan menawan dari kawasan puncaknya.

Sebelum puncaknya, tepatnya di Tugu Memorial Mulzafri, pendaki yang tewas saat mendaki Marapi 26 April 2015 dan tugunya didirikan setahun kemudian terbentang pemandangan terbuka berupa panorama Gunung Tandike dan Singgalang. Tempat ini menjadi salah satu spot narsis para pendaki.

Pemandangan serupa namun di posisi yang lebih tinggi juga jadi dambaan para pendaki untuk berfoto ria, yakni di Tugu Memorial Abel Tasman yang tewas 5 Juli 1992.

Selepas tugu tersebut masih ada suguhan tak kalah memikat berupa medan datar yang luas, luasnya kira-kira melebihi dua kali lipat lapangan sepakbola.

Di lapangan berpasir ini terdapat batu-batu yang disusun beberapa pendaki membentuk tulisan namanya.

Apalagi di kawasan puncaknya yang terdiri atas 4 titik puncak. Di titik pertama setelah lapangan datar berpanorama panorama kawah utama. Lalu di titik kedua sebelah kiri puncak di atas kawah utama dimana terdapat alat pengukur gempa.

Di titik ketiga ke arah kanan kawah utama berlatar pemandangan Danau Singkarak nun jauh di bawah sana. Lokasi ini pun jadi spot pilihan pendaki untuk ber-pose beragam gaya, sendiri, berdua maupun beramai-ramai.


Terakhir, tentu saja Merpati yang merupakan puncak tertinggi Gunung Marapi.

Lokasi ini paling diincar para pendaki untuk mengabadikan diri buat bukti kalau kakinya sudah sampai di atapnya Marapi.

Untuk mencapai Merpati, ada jalur menanjak yang diapit dua jurang.

Sebelah kiri jurang yang mengarah ke panorama Danau Singkarak dan sebelah kiri jurang ke kawah utama Marapi yang tak pernah lelah mengepulkan asap belerangnya, tanda gunung ini masih sangat aktif.

Berubahkah paras kawah utama Marapi dan puncak Merpati-nya kini? Ah penulis pun penasaran dan ingin menggapainya lagi.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & sobat kembara

Captions:
1. Bojex menikmati pesona Singgalang dan Tandike dari Marapi.
2. Sejumkah pendaki Marapi ber-narsis ria.
3. Suatu hari di Tugu Abel Tasman Gunung Marapi.
4. Menuju Merpati, puncak tertinggi Marapi.
5. TravelPlus Indonesia pun ber-pose di atapnya Marapi, Merpati.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP