. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 11 April 2017

Ini Strategi Kemenpar Tingkatkan Kunjungan Wisman Cross Border

Kontribusi wisatawan mancanegera (wisman) yang berkunjung ke Indonesia melalui sejumlah borderland ternyata sangat signifikan. Tahun 2015 lalu saja tercatat sebanyak 370.869 wisman cross border atau 3,6 % dari 10,4 juta wisman yang berkunjung.

Melihat potensi wisman cross border cukup tinggi, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara menciptakan Win Way Champion Program,  salah satunya  dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi Pemasaran Cross Border.

Kegiatan FGD tersebut tahun ini digelar di Golden View Hotel, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama 3 hari, tanggal 11-13 April.

Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Hariyanto menjelaskan tujuan FGD di Batam ini untuk memperoleh gambaran potensi, kondisi serta isu-isu strategis destinasi wisata daerah perbatasan.

“Hasilnya nanti akan dijadikan dasar perumusan kebijakan dan strategi pemasaran, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk wisata daerah perbatasan,” terangnya kepada TravelPlus Indonesia di Jakarta (11/4) sebelum berangkat ke Batam.

FGD ini juga bertujuan untuk memberikan panduan (guideline) yang komprehensip dalam pengembangan pemasaran pariwisata cross border.

Potensi yang dimiliki oleh kawasan perbatasan, lanjut Hariyanto bernilai ekonomis sangat besar, termasuk kekayaan alam dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.

“Promosi destinasi wisata perbatasan melalui penyelenggaraan atraksi wisata perlu dukungan dari pemerintah daerah dan pusat,” ujarnya.

FGD ini, sambungnya merupakan salah satu upaya membangun kepariwisataan di daerah perbatasan, dalam rangka meningkatkan product awareness dari wisatawan terhadap produk dan destinasi daerah perbatasan.

Strategi pemasaran yang disusun Kemenpar bekerjasama dengan pemerintah daerah, serta stakeholder bidang pariwisata ini tentunya tepat sasaran dengan mempertimbangkan kondisi atau karakter daerah masing-masing.

Peserta yang mengikuti FGD ini berjumlah 66 orang di antaranya instansi/lembaga (Imigrasi kelas 1 Kota Batam, BPS kota Batam, BAPPEDA, Polda Metro Jaya, pelaku industri pariwisata (maskapai penerbangan: Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Group, Citylink), Asosiasi (HPI, INCCA, ASITA, PHRI), Akademisi (Rektor Universitas/ Politeknik), komunitas (blogger, pemerhati pariwisata Kep. Riau), dan media.

Selain itu, juga mengundang 9 Dinas Pariwisata (Dispar) yang daerah/kotanya memiliki Cross Border, yakni Dispar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kab/Kota Batam, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, Disparsenibud Kabupaten Karimun, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Kepulauan Lingga, Kabuaten Kepulauan Natuna, dan Dispar Kabupaten Belu serta Dispar Kota Atambua, NTT.

“Melalui strategi pemasaran yang tepat, pembangunan pariwisata diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan pendapatan masyarakat di daerah perbatasan, disamping kunjungan wisman cross border yang semakin tinggi sehingga target 15 juta wisman tahun ini dapat tercapai,” ungkapnya.

Adapun narasumber FGD Penyusunan Strategi Pemasaran Cross Border antara lain Budi Riyanto Binol dari Ogilvy Public Relation dan Dr. Hery Margono selaku praktisi bidang kepariwisataan.

Hasil akhir FGD ini, lanjut Hariyanto diharapkan ada rekomendasi atau kajian strategi pemasaran cross border yang aplikatif, yang dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan pemasaran atau promosi kegiatan pariwisata segmen personal maupun segmen bisnis dan pemerintah (MICE) yang mengacu pada kerangka tourism marketing yakni DOT, BAS, POP, dan POSE.


Sebagai catatan, kegiatan FGD  tahun ini diawali pelaksanaan survey dengan fokus contoh wilayah perbatasan yakni Great Batam (pintu masuk Batam-Bintan-Tanjung Pinang), Great Kalimantan (pintu masuk Nunukan dan Entikong) dan Atambua (pintu masuk Mota’ain, Motamasin, dan Wini).

Rangkaian survey yang telah dilakukan tahun ini antara lain survey ke Atambua tanggal 19-22 Maret, Batam (22-24 Maret), Tanjung Pinang (24-26 Maret), Nunukan (26-28 Maret), Entikong (5-8 April), dan survey ke Bintan (6-8 April).

“Usai di Batam, FGD Penyusunan Strategi Pemasaran Cross Border berikutnya akan digelar di Pontianak, 19-21 April 2017 khusus untuk Great Kalimantan,” pungkas Hariyanto.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & dok. kemenpar

Captions:
1. Wisman mengabadikan tulisan Welcome to Batam, di Batam.
2. Hariyanto, Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar.
3. Wajah Pos Lintas Batas atau Gerbang Indonesia di Motaain, Kabupaten Belu, NTT tahun 2017.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP