. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 14 Maret 2017

Maskapai Satu ini {tak} Cuma Bermain Aman di Jalur 'Sexy'

Maskapai penerbangan (airline) mana yang tak mau untung agar roda perusahaannya terus berjalan dan berkembang? Ah semua pasti mau. Untuk itu berbagai cara pun ditempuh, salah satunya ramai-ramai bermain aman dengan membuka rute penerbangan di jalur ‘sexy’ alias gemuk.

Sriwijaya Air yang berada di bawah naungan Sriwijaya Air Group (SAG) pun begitu. Airline yang melakukan penerbangan perdananya antara Jakarta-Pangkalpinang 10 November 2003 lalu ini, terus melebarkan sayapnya ke sejumlah kota dan destinasi wisata Indonesia yang terkenal padat.

Tapi ternyata maskapai yang terinspirasi dari kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang menguasai Nusantara pada abad ke-7 ini tak melulu bermain aman di jalur gendut.

Buktinya, maskapai yang kini mengoperasikan 52 unit pesawat narrow body (Boieng 737 series) dan rencananya segera bertambah lagi menjadi 65 unit pesawat termasuk 2 unit pesawat wide body (Boeing 777 Series) ini, pun mau terbang ke daerah ataupun destinasi-destinasi baru.

President and CEO SAG, Chandra Lie menegaskan SAG lewat Sreiwijaya Air dan NAM Air boleh dibilang maskapai yang paling peduli dengan daerah-daerah yang dinilai banyak pihak kurang ‘sexy'.

“Sesuai misi kami yang ingin merajut pulau dan mendekatkan jarak, kami pun membuka jalur-jalur tidak gemuk. Misalnya ke Malang, semula tidak ada maskapai yang mau terbangi, akhirnya kami terbangi. Sesudah itu ke Bandara Silangit, juga kami terbangi,” aku Chandra di acara jumpa pers usai menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pihak Bintan Resort yang diwakili Frans Gunara selaku Wakil Presiden Direktur PT. Bintan Resorts Cakrawala (BRC) di Room Banda B, Hotel Borobudur Intercontinental, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Penandatanganan MoU yang disaksikan Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Vinsensius Jemadu dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso ini bertujuan untuk mendukung program pariwisata pemerintah dan pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Kata Chandra, Sriwijaya Air tak cuma berani membuka jalur penerbangan di wilayah Sumatera seperti ke Pangkalpinang, Belitung, Jambi, Bengkulu, Palembang dan lainnya. “Tapi kami juga sudah terbang ke daerah-daerah lain termasuk ke 7 dari 10 destinasi prioritas pariwisata atau ‘Bali Baru’ atas imbauan pemerintah,” terangnya.

Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo lebih detil menambahkan bahwa Sriwijaya Air memang sudah membuka rute-rute penerbangan di jalur pengembangan agar ada balancing. Jadi tidak 100 persen bermain di jalur gemuk.

Menurut Toto, jalur pengembangan ini bukan jalur yang merugi, namun membutuhkan waktu untuk bisa menjadi untung. “Rute pengembangan yang sudah kita buka dalam beberapa tahun belakangan ini antara lain Lubuk Linggau tahun lalu, kemudian Muarabungo, Berau, Luwuk, Maumere, Waingapu, bahkan sampai ke Alor dengan pesawat kecil,” ungkapnya.

Untuk merajut daerah-daerah itu, lanjut Toto, Sriwijaya Air mempunyai anak perusahaan penerbangan bernama NAM Air yang didesain untuk wilayah-wilayah tersebut.

Sementara guna mendukung program pemerintah dalam pengembangan destinasi prioritas pariwisata, sambung Toto, Sriwijaya Air sebagaimana diutarakan Chandra Lie di atas, sudah terbang ke 7 ‘Bali Baru’.

“Ketujuh destinasi priortitas yang diterbangi Sriwijaya Air itu antara lain ke Belitung, lalu Danau Toba tepatnya ke Bandara Silangit, dan Raja Ampat terpatnya ke Sorong. Khusus Raja Ampat ada direct flight dari Jakarta ke Sorong, lalu dari Makassar 2 kali dan dari Surabaya 2 kali,” terang Toto.

Sebagai catatan Sriwijaya Air juga sudah memiliki direct flight secara regular dari 4 kota di China ke Indonesia mulai akhir tahun lalu, yakni Denpasar-Hangzhou pp, Denpasar-Nanjing pp, Denpasar-Wuhan pp dan Denpasar-Changsa pp dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG, berkapitas 185 seats, yang dilayani satu hari sekali.

“Ini juga salah satu bukti dukungan Sriwijaya Air dalam mensukseskan kunjungan wisman ke Tanah Air," ujar Toto seraya menambahkan selama satu tahun Sriwijaya Air mendatangkan sekitar 500.000 wisman dari Negeri Panda ke Indonesia.

Kata Toto, transportation dengan tourism tidak bisa dipisahkan. “Bagi kami tourism merupakan salah satu segmen pasar yang sangat menarik untuk digarap dengan serius karena memberi banyak keuntungan,” akunya.

Imbauan agar maskapai di bawah SAG tidak hanya bermain di jalur ‘sexy’, terlontar dari Vinsensius Jemadu saat memberi sambutan di acara tersebut. “Kami mengapresiasi Sriwijaya Air yang juga terbang ke Manado. Tapi ada pesan jangan sampai melayani jalur-jalur gemuk saja. Kalau bisa terbang ke jalur-jalur lain yang sedang dikembangkan seperti 10 Bali baru itu,” imbau Vinsen sapaan akrabnya.

Imbauan ini, lanjutnya bukan cuma buat Sriwijaya Air dan NAM Air tapi juga airlines lain. “Tolonglah terbang ke destinasi-destinasi baru. Sebab bertahun-tahun kita tergantung kepada Bali. Padahal pada suatu saat Bali akan mencapai klimaks-nya. Jadi perlu peremajaan. Oleh karena sebelum itu terjadi, kita harus kembangkan destinasi-destinasi lain,” pintanya.

Vinsen pun berharap daerah asalnya, Flores, NTT juga diterbangi Sriwijaya Air ataupun NAM Air. “Kalau bisa terbangnya dari luar negeri ke destinasi prioritas pariwisata Labuan Bajo dan kawasan Komodo. Sebab saya dengar Bandara Komodo di Labuan Bajo sebentar lagi naik status menjadi bandara internasional. Mudah-mudahan Sriwijaya Air ataupun NAM Air juga punya direct flight mancanegara ke sana,” harapnya.

Kata Vinsen saat ini Kemenpar lagi ingin bermesra-mesraan dengan airlines atas dasar banyaknya wisman ke Indonesia yang diangkut oleh sejumlah maskapai penerbangan. “Kemesraan ini dibuktikan dengan memberikan dukungan bukan cuma doa tapi juga dana,” ungkapnya seraya berharap MoU antara Bintan Resorts dan SAG bisa terus berkembang ke MoU-MoU lain dengan destinasi-destinasi lain.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Pesawat Sriwijaya Air.
2. Jumpa pers MoU antara Bintan Resorts dan SAG.
3. Bersama 2 pramugari NAM Air.
4. Rute Sriwijaya Air ke 7 destinasi prioritas pariwisata.
5. Pesawat NAM Air anak perushaan Sriwijaya Air. 

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP