. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 02 Februari 2017

Gebrakan GenPI Jabar, Aceh, Sumbar dan NTB Bikin Pesona Indonesia Kian Bergema

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara (Asdep SP2N) sudah membentuk komunitas berlabel Generasi Pesona Indonesia (GenPI) di 4 provinsi pada tahun lalu. Keempatnya pun langsung membuat gebrakan dengan beragam kegiatan yang membuat ragam Pesona Indonesia kian bergema.

Keempat GenPI itu adalah GenPI Jawa Barat (Jabar) yang dideklarasikan di Bandung, lalu GenPI Aceh di Banda Aceh, GenPI Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Bukittinggi, dan terakhir atau yang keempat GenPI Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lombok.

Jabar menjadi provinsi pertama yang berkesempatan mendeklarasikan/merilis GenPI-nya. Pada tanggal 6 Agustus 2016, usai acara "Optimalisasi Peningkatan Wisata Melalaui Media Sosial', GenPI Jabar pun lahir di Kota Bandung.

Anggotanya yang terdiri atas sejumlah travel blogger dan lainnya kemudian aktif mem-posting foto dan tulisan terkait wisata, terutama yang ada di Jabar. Alhasil objek-objek wisata Bandung dan daerah lain di Jabar jadi semakin terangkat.

Prestasi sektor pariwisata Jabar tahun lalu pun cukup fantastik, karena berhasil menjadi provinsi penyumbang wisatawan nusantara (wisnus) terbanyak bagi Indonesia.

Sedangkan pembentukan GenPI NTB yang berlangsung di ruang Ballroom Selaparang, Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Lombok tanggal 3 Oktober 2016, dikuti 150 pemuda/i dari Lombok dan Sumbawa yang datang dari berbagai komunitas.

Grand launching GenPI NTB ini boleh dibilang lebih spesial karena dihadiri oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang sempat berfoto narsis bareng Gubernur NTB Zainul Majdi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) NTB Lalu Fauzal serta para serdadu promosi GenPI NTB..

GenPI NTB terdiri atas muda-mudi yang selama ini aktif melakukan promosi pariwisata melalui travel blog dan sejumlah media sosial (medsos) seperti facebook, twitter, instagram, path, dan lainnya. Mereka mendapat julukan “Laskar Digital Merah Putih”.

Para anggota GenPi NTB ini sudah mengadakan berbagai kegiatan off line antara lain bersih pantai, penghijauan, dan transplantasi terumbu karang, seraya mempromosikan Pesona Indonesia.

GenPI Aceh terbentuk usai sosialiasi “Optimalisasi Peningkatan Wisata Halal Melalui Media Sosial” di Hotel Oasis Atjeh, Selasa (6/9/2016) yang diresmikan Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara (Asdep SP2N) Kemenpar yang sebelumnya membuka acara sosialisasi tersebut. Makmur Dimila terpilih secara aklamasi sebagai Koordinator GenPI Aceh.

Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi memberikan apresiasi kepada Kemenpar karena Aceh mendapatkan kesempatan yang kedua setelah pembentukan GenPI Jabar di Bandung.

GenPI Aceh pun turut berperan dalam memenangkan Pariwisata Aceh dan Indonesia di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016.

Salah satu ciri khas GenPI Aceh adalah twitter buzzer dalam promosi parawisata Aceh dan Indonesia. Buktinya mereka sudah tiga kali membuat sebuah event masuk dalam 10 besar trending topic Indonesia di twitter, berkolaborasi dengan komunitas lain.

Lain lagi dengan GenPI Sumbar yang terbentuk di Bukittinggi. Anggotanya terdiri atas muda-mudi dari tingkat SLTA dan sederajat sampai Perguruan Tinggi serta sejumlah komunitas kegemaran anak muda. Pembinanya Muhammad Abdi yang juga Dekan Fakultas Pariwisata UMSB.

Selain turut membantu pemerintah provinsi dan pusat dalam mem-vote WHTA 2016 untuk pemenangan di tingkat Internasional, GenPI Sumbar juga ikut mempromosikan dan memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-232 tahun dan Hari Ibu serta merayakan kemenangan di ajang WHTA 2016.

Mereka menuangkan ide mengangkat kegiatan pariwisata yang berhubungan dengan pelestarian budaya lokal yaitu prosesi memasak rendang dengan gaya jadul (jaman dulu) dalam sebuah festival bertajuk Festival Buktitinggi Marandang.

Di festival perdana yang berlangsung di pedestrian Jam Gadang, Bukittinggi pada tanggal 24 Desember tahun lalu ada lomba memasak Randang Kurai dengan menggunkan resep nenek moyang secara tradisional, mulai dari memangkua kelapa sampai mengaco randang dikuali.

Menariknya lagi pesertanya mengenakan pakaian basiba, tangkuluak, dan alas kaki memakai tengkelek. Kemudian memasak rendangnya di atas tungku api dengan kayu bakar. Untuk menyalakan apinya pun menggunakan suluah.

Melihat sepak terjang GenPI di provinsi-provinsi tersebut, jelas keberadaan mereka sangat positif karena turut mempromosikan pariwisata minimal di daerahnya masing-masing dan branding Pesona Indonesia hingga semakin me-Nasional bahkan mendunia.

Di tahun 2017 ini, Kemenpar juga akan mendekrasikan GenPI Maluku di Ambon pada tanggal 7 Februari mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017.

Gebrakan awal GenPI Maluku yang merupakan GenPI kelima ini diharapkan dapat ikut mempromosikan wisata jalur rempah dengan segala potensinya, mengingat dalam perhelatan HPN 2017, Kemenpar juga melaksanakan kegiatan talkshow bertema “Optimalisasi Target Pasar Wisata Tematik Jalur Rempah” yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang wisata tematik jalur rempah.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Foto: wisata-jalan-jalan.kampung-media, kompasiana, koetaradja, minangkabaunews & minangtourism

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP