. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 01 November 2016

Ini Dia Target MICE Indonesia hingga 2020

Gaung pemberitaan Meetings, Inventions, Conferences, dan Exhibitions (MICE) di Tanah Air, jujur kurang sekencang tahun-tahun sebelumnya. Namun bukan berarti tidak ada kegiatan apalagi target yang ingin dicapai. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menangani MICE ternyata mentargetkan sektor ‘sexy’ dan ‘elegan’ ini naik 10 persen hingga tahun 2019.

Kemenpar juga mentargetkan MICE Indonesia bisa masuk ke posisi 5 besar se-Asia Pasifik sampai tahun 2020.

Saat ini peringkat Indonesia di Asia Pasifik dan Timur Tengah bertengger di urutan 12. Jelas masih kalah dibanding Singapura yang bercokol di ranking 6, Malaysia (7), dan Thailand (8). Apalagi di tingkat dunia.

Berdasarkan data International Congress and Convention Association (ICCA) tahun 2014, MICE Indonesia masih berada di urutan ke-42 dengan 76 meetings. Posisi itu terpatut jauh dengan Singapura yang berada di posisi 29 dengan 142 meetings, Malaysia (30) dengan 133 meetings, dan Thailand (33) dengan 118 meetings.

Alhamdulillah di tingkat ASEAN, tiga kota/daerah di Indonesia masuk dalam peringkat kota yang diminati MICE, yakni Bali yang menduduki peringkat ke-15 dengan 38 meetings, Jakarta (26) dengan 19 meetings, dan Jogjakarta (49) dengan 10 meetings.

Sedangkan kota/negara yang paling diminati atau berada di peringkat pertama masih ditempati Singapura dengan 142 meetings, disusul Kuala Lumpur-Malaysia (8) dengan 79 meetings, dan Bangkok-Thailand (9) dengan 73 meetings.

Melihat posisi Indonesia tersebut, Kemenpar memasang target untuk menaikkan peringkat MICE Indonesia di Asia Pasifik hingga 2020 dari posisi ke-12 menuju 5 besar, dari jumlah events 76 menjadi 150.

Bukan cuma itu, Kemenpar juga akan mendongkrak jumlah wisman MICE dari 5 persen menjadi 10 persen sekaligus menambah jumlah pendapatan sebesar USD 2,5 miliar.


Menpar Arief Yahya dalam sebuah kesempatan menekankan bahwa MICE merupakan potensi yang terpendam dari Wonderful Indonesia. Potensinya masih sangat bisa dipacu/ditingkatkan.

Faktor pendukungnya, Indonesia memiliki sekurangnya 8 kota/daerah destinasi MICE yaitu Bali (terutama Nusa Dua), Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Bandung, Medan, Makassar, Balikpapan, dan Manado. Ke-8-nya amat potensial menjaring iven dan wisman MICE.

Untuk itu Arief Yahya menghimbau agar pihak-pihak terkait lebih agresif di berbagai iven internasional untuk menjaring wisman MICE dan memenangkan tender sebagai tuan rumah MICE.

Selain itu membuat paket-paket MICE yang menarik, yakni yang menjual MICE plus tour sebagai incentive-nya.

Dia memberi contoh, Bali menjual Paket MICE Bali selama 5-7 hari dengan fasilitas free melihat berbagai atraksi dan berkunjung ke berbagai objek wisata unggulan di Bali.

Untuk mencapai target di atas, berbagai upaya dilakukan Kemenpar. Tahun ini misalnya mengikuti berbagai iven terkait MICE di antaranya Singapore MICE Forum (SMF) & Asia Meeting & Incentive Travel Exchange (AMITE) 2016 yang berlangsung di Sands Expo & Convention Center, Singapura, 27-29 Juli lalu.

Keikutsertaan di dua iven MICE bertaraf internasional itu tentunya sekaligus untuk menebar pesona Wonderful Indonesia. Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana dalam sebuah kesempatan menjelaskan SMF & AMITE 2016 merupakan kegiatan business to business meeting sekaligus MICE Forum yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh SACEOS.

Di dua ivent tersebut, Kemenpar menjadi sponsor dan berkesempatan promosi dengan benefit yang banyak antara lain Branding Exposure pada seluruh material promosi SMF&AMITE 2016, Appointment set untuk 8 sellers Indonesia, dan Passes untuk 8 delegasi Kemenpar pada forum tersebut.

Kemenpar juga berkesempatan mensponsori pelaksanaan closing reception untuk 100 pax dan famtrip ke Jakarta serta Bali untuk 40 buyers.

Di iven tersebut Kemenpar membawa 8 industri Pariwisata, terutama 10 destinasi selain Bali. Ke-8 industri itu Pacific World-Bali, The Laguna Bali & The St. Regis Bali Resort-Bali, BAM Tours-Bali, Panorama Destination-Jakarta, Indonesia National Convention Bureau-Jakarta, Montigo Resorts Nongsa-Batam, Bintan Lagoon-Bintan, dan Bhara Tours-Jawa Barat.

Promosi pariwisata Indonesia dalam iven tersebut diarahkan untuk fasilitasi penguatan B to B, antara lain di booth pameran dan di acara welcome dinner agar sellers Indonesia bisa bertemu dengan buyers berkualitas. Tujuannya untuk menarik wisman agar membeli paket wisata ke Tanah Air atau membuat MICE di Indonesia.

Baru-baru ini di kesempatan lain, Menpar Arief Yahya menegaskan bahwa MICE itu penting.

Menurutnya MICE itu bagian dari Manmade Tourism, yang saat ini komposisinya masih 5%. Lalu Cultural dengan proporsi terbesar 60% diikuti Nature 35% yang menjadi alasan wisman datang ke Tanah Air.

Secara sistematis, MICE itu mampu menghadirkan wisatawan berkelas dan berkualitas ke Indonesia.

Untuk mewujudkan target itu, lanjut Arief Yahya, Kemenpar sudah menyiapkan budget sekitar US$10 juta untuk memenangkan bidding berbagai MICE internasional.

Naskah: foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji & dok. baliconvention


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP