. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 29 September 2016

Intip Danau Rana, Andalan Pesona Alam Bumi Kayu Putih

Ada tiga danau di Indonesia yang namanya rada-rada mirip, yakni Danau Ranau , Danau Rana Mese, dan Danau Rana. Dari ketiga danau itu, Danau Rana boleh dibilang kurang begitu dikenal orang. Nah tahun ini, pemkab setempat berusaha mengangkat danau itu agar namanya me-Nasional lewat sebuah festival bertajuk Festival Pesona Bupolo.

Sebelum TravelPlusIndonesia mengupas lebih jauh pesona Danau Rana, ada baiknya kita mengenal sekilas Danau Ranau dan Rana Mese.

Letak pasti Danau Ranau di perbatasan antara Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Danau seluas 125, 9 Km persegi ini merupakan danau terbesar ke dua di Pulau Sumatera setelah Danau Toba.

Sementara Danau Rana Mese berada di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Akses ke lokasi danau yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (Mdpl) dengan luas areal danau sekitar 11,5 hektar dan kedalaman 43 meter pada bagian cekung ini, relatif lebih mudah dijangkau karena berada di tepi jalan lintas Flores.

Sedangkan Danau Rana lokasinya di Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, sekitar 123 Km dari Namlea, Ibukota Kabuaten Buru. Danau yang berada di ketinggian 700 Mdpl ini merupakan danau terbesar di Maluku dengan panjang sekitar 43 Km.

“Danau Rana merupakan objek wisata alam utama Kabupaten Buru,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kominfo (Disparkom) Kabupaten Buru Istanto Setyahadi usai menghadiri acara launching Festival Pesona Bupolo (FPB) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar), Jakarta, Rabu (28/9) yang dihadiri Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, dan Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara.

Menurut Istanto, Danau Rana akan menjadi ikon pariwisata Kabupaten Buru. “Kita tengah fokus menatanya dan mempromosikannya. Jadi mulai tahun ini kita baru kembangkan Danau Rana menjadi destinasi wisata,” terangnya.

Keistimewaan Danau Rana, lanjut Istanto berada di atas ketinggian. “Saya belum tahu apakah danau itu bekas kepundan gunung api yang meletus ratusan tahuan atau bukan,” terangnya.

Kondisi alamnya masih asri, tenang, sejuk, dan airnya jernih serta beberapa bagian permukaan airnya dipenuhi tanaman bunya teratai.

Kelebihan lainnya, danau ini dikelilingi desa-desa adat. “Ada 10 desa adat antar lain Wamamboli, Kaktuan, Erdafa, Waimite, Wagrahi, dan Waireman yang masing-masing warganya masih memegang kuat aturan adat setempat,” tembahnya.

Jadi pengunjung yang datang ke Danau Rana, selain menikmati pemandangan alam danau juga bisa melihat kehidupan masyarakat adat setempat. “Termasuk melihat rumah tradisional buru yang dominan terbuat dari kayu, tarian tradisional antara lain Tari Sawat Buru sebagai ucapan selamat datang bagi tamu yang berkunjung,” jelas Istanto.

Di Danau Rana-nya sendiri, pengunjung bisa berkeliling dengan menyewa perahu dayung milik penduduk setempat dengan harga sekitar Rp 100 ribu per perahu, sudah termasuk dengan seorang pemandu, yang siap mengantar pengunjung mengelilingi danau.

“Perahunya tidak boleh bermesin, jadi harus mendayung. Pengunjung juga tidak diperbolehkan membunuh binatang, termasuk memancing. Ini sesuai adat masyarakat setempat. Kita sendiri belum tahu ikan apa saja yang menghuni danau itu,” terang Istanto.

Keberadaan destinasi Danau Rana ini, sambung Istanto kelak akan menambah objek wisata lain yang sudah ada di Kabupaten Buru seperti pantai, budaya, kuliner, dan objek wisata bahari khususnya bawah laut. “Saat ini yang menjadi objek wisata utama dan kerap di kunjungi wisatawan adalah Danau Rana dan Pantai Jikumerasa,” ungkapnya.

Kelebihan Danau Rana lainnya, merupakan objek wisata yang berkonsep adventure. “Akses jalannya sudah terbuka walau belum diaspal. Perjalanan dari penginapan resort pantai terdekat yakni di Desa Wampala, Kecamatan Air Buaya dengan mobil offroad sekitar 3 jam. Melewati hutan-hutan tropis, pokoknya lebih kepetualangan,” terang Istanto.

Kata dia pengunjung yang berkunjung ke Danau Rana lebih praktis inap di resort pantai di Desa Wampala dibanding di Kota Namlea. “Kalau inap di Kota Namlea esoknya harus ke Wampala dengan mobil rental sekitar 2 jam perjalanan karena jarka Namlea ke Wampala sekitar 80 Km. Harga sewa mobil sekitar Rp 500 ribu – Rp 750 ribu per hari,” jelasnya.

Saat ini sudah ada paket wisata ke Danau Rana yang dijual. “Paketnya berdurasi 1 malam 2 hari, inap di resort pantai di Wampala, paginya offroad ke Danau Rana selam 3 jam,” terangnya.

Selama perjalanan menuju Danau Rana dari Wampala sekitar 43 Km, pengunjung disuguhkan pemandangan alam yang indah, beraneka jenis tumbuhan yang berada di hutan lindung, dan menikmati keindahan desa-desa di pesisir Barat Pulau Buru dari gunung.

Alternatif lain ke Danau Rana bisa lewat laut. Dari kota Namlea menggunakan speedboat menuju Desa Tifu, Kecamatan Leksula sekitar 5 jam perjalanan. Setelah sampai di Desa Tifu, bisa menggunakan truk menuju Desa Waelo yang berjarak sekitar 40 Km.

Dari sini petualangan baru dimulai menuju pusat danau Rana sekitar 6 jam dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan akan melewati perkampungan asli Pulau Buru.

Tahun ini merupakan waktu terbaik untuk datang ke Danau Rana, soalnya bersamaan dengan penyelenggaraan FPB 2016 yang akan berlangsung di Namlea, pada 8-12 Oktober mendatang.

Mengapa? Karena di festival kali pertama ini ada serangkaian kegiatan seperti  Tour The Rana pada (8/10), transpalasi terumbu karang dan lomba manggurebe perahu (9/10), lomba perahu hias dan festival layang-layang (10/10), dan hiburan seni budaya serta pameran pada (11/10).

Usai mengintip Danau Rana, jangan lupa singgah ke Pantai Jikumerasa, Pantai Waeperang, Pantai Waprea, Pantai Seit, dan Bukit Cinta atau Bukit Tatanggo serta menyelam di spot diving Waprea dan Waeperang.

Kalau masih ada waktu luang datang ke tepat penulingan asli (tradisional) minyak katu putih yang merupakan produk unggulan Pulau Buru ini.

Jangan lupa cicipi kuliner khasnya seperti aneka sajian sereal dari Hotong, es buah naga, ikan kuah kuning, dan ikan bakar serta rujak jikumerasa.

Danau Rana berada di tengah pedalaman Pulau Buru yang berjuluk Bumi Kayu Putih. Pulau Buru merupakan salah satu pulau besar di Kepulauan Maluku. Luasnya 8.473,2 Km persegi, dan panjang garis pantainya 427,2 Km.

Pulau Buru menempati urutan ketiga setekah Pulau Hamahera di Maluku Utara, dan Pulau Seram di Maluku Tengah. Kondisi topografinya secara umum berupa perbukitan dan pegunungan, dengan puncak tertingginya 2.736 Mdpl.

Tak begitu sulit menjangkau Pulau Buru. Dari Pulau Jawa, misalnya dari Jakarta bisa naik pesawat tujuan Kota Ambon atau dengan kapal laut. Dari Ambon lalu lanjutkan dengan kapal laut ke Bumi Kayu Putih ini, atau bisa juga dengan pesawat kecil.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto:  fikri-humas kemenpar, dok.malukuprov.go.id, burukab.go.id, wisatamaluku & map wikipedia

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP