. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 12 Agustus 2016

Sepekan Pesta Danau Kelimutu, Salah Satu Cara NTT Capai Target 2,8 Juta Wisnus 2016

Di tahun 2016, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menetapkan target jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 260 juta perjalanan, 108 %-nya atau 2,8 juta perjalanan wisnus diharapkan dapat dicapai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu caranya dengan menggelar Sepekan Pesta Danau Kelimutu.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Esthy Reko Astuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kemenpar, Muhammad Iqbal Alamsjah di acara pembukaan acara Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016 di Lapangan KONI, Kota Ende, Rabu (10/8) malam.

Perhelatan Sepekan Pesta Danau Kelimutu secara rutin sebagai even Nasional tahunan ini diharapkan dapat menjadi media pariwisata kawasan Ende-Kelimutu dan sekitarnya. “Even ini digelar sekaligus untuk mendukung tercapainya target 2,8 juta perjalanan wisnus,” terang Iqbal.

Potensi alam dan budaya yang melekat pada Danau Kelimutu, lanjut Iqbal dapat menjadi salah satu modal utama bagi pertumbuhan sektor pariwisata NTT, khususnya Kabupaten Ende.

Di antara portofolio produk budaya yang dimiliki Indonesia, lanjut Iqbal, legenda Kelimutu beserta Ritual Pati Ka Dua Bapu Ata Mata merupakan salah satu warisan budaya potensial yang dimiliki masyarakat Ende.

“Potensi budaya berua ritual adat ini jika disandingkan dengan keindahan alam danau toba, maka dapat menjadi produk pariwisata unggulan bagi Kabupaten Ende,” ungkapnya.

Dengan mengemas perpaduan alam dan budaya tersebut dalam sebuah even Sepekan Pesta Danau Kelimutu diharapkan dapat meningkatkan popularitas Danau Kelimutu beserta budayanya kepada khalayak luas.

"Even ini menjadi media efektif mendatangkan wisatawan dan meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata Kabupaten Ende,” terang Iqbal.

Semakin berkembangnya sektor pariwisata Kabupaten Ende, sambung Iqbal diharapkan dapat menjadi trigger bagi tumbuhnya ekonomi kerakyatan di Kabupaten Ende dan sekitarnya. “Semua itu pada akhirnya akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat,” tambahnya.

Esthy dalam sambutannya yang dibacakan Iqbal berpesan agar Pemda Kabupaten Ende, pemerhati, dan pelaku seni budaya serta masyarakatnya senantiasa berkomitmen dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam dan keragamanan budayanya.

“Karena semakin dilestarikan, akan semakin mensejahterakan, seperti kerap disampaikan Menpar Arief Yahya,” terang Esthy seraya berharap even ini dapat memberikan semangat baru untuk terus mendukung program pemerintah dalam mempromosikan pariwisata.

Setelah membacakan kata sambutan Esthy di pembukaan Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016, Iqbal mengatakan sejak pemerintahan Jokowi dengan kabinet kerjanya, kementerian ini bernama Kementerian Pariwisata, bukan lagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Kementerian Pariwisata sekarang sudah single ministry dengan menterinya Arief Yahya,” jelas Iqbal.

Iqbal menyampaikan itu lantaran pembawa acara (MC) pembukaan even ini keliru mengucapkan Menpar dengan sebutan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lalu menyebut Kementerian Pariwisata dengan sebutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebanyak 2 kali.


Usai mengikuti pembukaan acara, Iqbal beserta beberapa staf Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar mendampingi sejumlah media melakukan kunjungan ke beberapa objek wisata di Kabupaten Ende dan sekitarnya antara lain ke Kampung Adat Wolotopo di Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.

Di kampung adat yang masih menyisakan sejumah kuburan batu dan 2 rumah adat ini, rombongan diterima oleh Bernadus Dei selaku mosalaki pu'u (kepala adat).

Usai menerima penjelasan tentang kampung adat dari Bernandus serta melihat-lihat isi salah satu rumah adat tersebut, rombongan sempat melihat beberapa kaum perempuan setempat menunjukkan keahliannya dalam bertenun. Tak lupa rombongan membeli beberapa helai kain, selendang, dan ikat kepala dari tenun hasil keuletan dan kesabaran perempuan-perempuan kampung adat tersebut.

"Selain ikut memajukan objek wisata budaya Ende, tentu kunjungan ini sekaligus juga turun menghidupkan perekonomian masyarakat kampung adat ini. Caranya ya dengan membeli produk yang mereka hasilkan." pungkas Iqbal.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP