. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 14 Juli 2016

Wow Bravo! Pariwisata Indonesia Panen Penghargaan dan Pengakuan Dunia Tahun Ini

Baru saja melewati semester pertama 2016, Pariwisata Indonesia sudah kebanjiran penghargaan dan pengakuan dari berbagai ajang, even, media, dan lainnya yang berskala internasional. Mulai dari kategori pulau wisata, pulau privasi, destinasi menyelam, destinasi Ramadhan, hotel, Top 10 Loneny Planet, dan lainnya. Wow, Bravo!

Di ajang "Traveler's Choice 2016" yang dikeluarkan situs perjalanan TripAdvisor, khusus untuk kategori "Pulau Terbaik di Dunia", Indonesia diwakili Bali berhasil menduduki urutan kelima dan di posisi teratas untuk kategori "Pulau Terbaik di Asia".

Tak lama kemudian Pulau Dewata mendapat pengakuan dunia lagi dari Travel+Leisure, sebuah majalah wisata bergengsi dari Amerika Serikat yang setiap tahun membuat angket khusus untuk pembaca dalam rangka mengetahui hotel, resor, kota, pulau, spa, maskapai, dan cruise terbaik di dunia.

Khusus untuk penghargaan "Pulau Terbaik di Dunia", Bali berada di rangking kesepuluh. Posisi pertama dan kesembilan ditempati Pulau Palawan (Filifina), Borocay (Filipina), Ischia (Italia),Weiheke Island (Selandia Baru), Santorini (Yunani), Cebu (Filipina), Maui (Hawaii-AS), Hilton Head (South Carolina-AS, dan Kauai (Hawaii-AS).

Salah satu alasan kenapa Bali terpilih masuk Top 10 karena pulau bergunung Agung ini memiliki sejarah dan arsitektur yang begitu indah, selaian pemandangan yang luar biasa, makanan yang lezat, dan orang-orang yang sangat baik.

Di bulan Juni, giliran lembaga pemerintah yang mengurus pariwisata, yakni Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang meraih The Most Beautiful Diving Destination 2016 dalam perhelatan Diving and Resort Travel Expo (DRT) 2016 yang dilaksanakan di Taipei Flora Expo Dome, Taiwan, Jumat (17/6).

Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 700 spot diving dan snorkeling. Indonesia juga memiliki 20 titik penyelaman di Bunaken - Sulawesi Utara, Taman Nasional Wakatobi, 88 titik penyelaman di Selat Lembeh - Sulawesi Utara serta tiga spot diving di Pulau Weh - Aceh.

Sejumlah titik penyelaman lainnya juga tersebar di Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinci -NTT, 50 titik menyelam laut Alor, 28 titik penyelaman di Derawan, spot diving di Teluk Cenderawasih dan Raja Ampat.

Menanggapi penghargaan itu, Menpar Arief Yahya mengaku tidak kaget lagi. "Justru kalau tidak juara dunia, tidak dapat award, itu malah ajaib! Karena faktanya, kita memang yang terhebat untuk urusan underwater, dalam wisata bahari. Silakan cari bandingannya deh, atraksi kita gak ada yang mengalahkan," ujarnya.

Bukan cuma wisata bahari, pariwisata halal Indonesia juga menoreh prestasi tingkat dunia lagi. Kali ini Indonesia meraih peringkat ke-2 dari Top 20 Destinations for Muslim Travelers in Ramadan atau Destinasi Favorit Wisatawan untuk Libur Ramadhan 2016 versi The MasterCard-CrescentRating Ramadan Travel Report.

Ketua Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia, Riyanto Sofyan mengatakan sekuragnya ada 3 kriteria utama penilaian Muslim Travel Index di Bulan Ramadhan.

“Pertama, temperatur rata-rata di siang hari di bulan Ramadhan. Kedua, lamanya waktu puasa, dan ketiga, posisi Global Muslim Travel Index, Crescentrating, dan MasterCard,” jelas Riyanto di Jakarta baru-baru ini.

Jika dibandingkan negara lain, suhu dan lamanya waktu berpuasa di Indonesia terbilang aman sekitar 13,5 jam. “Bandingkan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) bisa sekitar 17 jam dengan temperatur 50 derajat Celsius,” terang Riyanto.

Menurut Riyanto keberhasilan Indonesia ini tak lepas dari arahan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kepada Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia. “Beliau menyarankan agar Wonderful Indonesia berpartisipasi disemua even Halal Tourism dan Mainstream Tourism,” aku Riyanto.

Hotel di Indonesia pun mendapat penghargaan berkelas dunia. Kali ini Nihiwatu, terpilih sebagai hotel terbaik nomor 1 dunia tahun 2016 versi majalah pariwisata berbasis di AS, Travel+Leisure dari ajang "World's Best Travel Awards 2016".

Nihiwatu yang berada di Desa Hobawawi, Wanukaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur berhasil mengalahkan sejumlah hotel bergengsi di AS, Selandia Baru, Australia, Ekuador dan Cile.

Hotel ini mendapat predkat bergengsi itu berkat menggabungkan kemewahan dengan unsur budaya lokal ditambah adanya kegiatan social responsibility yang dilakukan pihak hotel bersama para tamunya yakni dari sebagian keuntungan Nihiwatu disumbangkan ke Yayasan Sumba (Sumba Foundation) yang dipelopori oleh pendiri Nihiwatu, Claude Graves dan Sean Downs pada 2001.

Keistimewaan lain, Nihiwatu memperkerjana 90 persen tenaga lokal. Dan keindahannya tiada tanding, berupa vila tiga kamar berbentuk rumah pohon di atas tebing yang menghadap langsung Samudera Hindia. Ditambah 33 akomodasi vila dengan kolam renang pribadi serta pemandangan indah ke Pantai Nihi.

Harga sewanya mulai dari 650 dollar AS (Rp 8,5 juta) untuk One Bedroom Villa sampai 12.000 dollar AS (Rp 157 juta) untuk Five Bedroom Estate per malam. Tapi biss naik dua kali lipat saat high season, Juni-Oktober dan Desember-Januari.

Setelah itu wisata bahari Indonesia kembali mendapat pengakuan internasional.

Kali ini pengelola Pulau Nikoi, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) berhak mendapatkan jempol. Kenapa? Karena pulau privasi seluas 16,9 hektar, sejauh 8 kilometer atau 5 mil dari pantai Timur Bintan itu dinobatkan sebagai The Best Private Island 2016 oleh Conde Nast Traveller, salah satu majalah pariwisata global terkemuka.

Sebagai pulau private terbaik dunia berkat kelestarian dan keindahan alam, fasilitas, dan pelayanannya, Nikoi berhasil mengalahkan Amanpulo (Filipina) yang berada di posisi kedua, dan seterusnya Turtle Island (Fiji), Pulau Danau Malaren (Swedia), Pulau Ariara (Filipina), Pulau Necker (Virgin Islands), Pulau Velaa (Maladewa), North Island (Selandia Baru), Ile des Deux Cocos (Mauritius), dan di peringkat kesepuluh Parrot Cay (Karibia).

Kenapa Nikoi bisa mendapat predikat teratas sebagai pulau private terbaik di dunia? Menurut Conde Nast Traveller dari mulai resor, kenyamanan, fasilitas, panorama, hingga harga, Pulau Nikoi lah pemenangnya.

Keistimewaan wisata pulau ini, tulis Conde Nast Traveller dibuat dengan konsep alami, back to nature. Kendati berkonsep alam dan sederhana namun fasilitas dalam vila dibuat sangat modern. Menu yang disediakan dan pelayanannya juga berkelas dunia.

Satu lagi yang membuat Conde Nast Traveller takjub, konsumsi energi di Pulau Nikoi sangat irit. Dan semuanya ramah lingkungan, tidak ada televisi dan AC di dalam kamar.

Listrik pun hanya menggunakan genset. Penerangan untuk jalan-jalan lampu colok. Bahkan bahan makanan hampir seluruhnya merupakan lokal, dengan tujuan mengurangi jejak karbon.

Kelebihan lainnya, Nikoi juga memaksimalkan desain ramah lingkungan, yaitu dengan ventilasi alam, penggunaan kayu apung sebagai material konstruksi, dan beratap alang-alang.

Soal harga sewa, Conde Nast Traveller membandingkan dengan sejumlah pulau private di Filipina yang tergolong bagus seperti Ariara dan Amanpulo. Harga sewa sebuah kamar di Amanpulo sampai US $ 1.375 per malam, sedangkan Ariara biayanya US $ 715 per orang, per malam.

Bandingkan dengan di Nikoi, untuk satu kamar tidur di vilanya untuk dua orang di hari kerja, hanya dikenakan charge USD $ 375. Sementara untuk akhir pekan, tarif harganya hanya US $ 500.

Jelas harga resor-resor Filipina itu selangit. Bagai langit dan bumi dibanding Nikoi yang jauh lebih terjangkau namun tetap berstandar kelas dunia di segala hal.

Pulau Nikoi berjarak 85 kilometer atau 53 mil sebelah Tenggara Singapore. Pulau yang disewa oleh Andrew dan Julia Dixon, pasangan dari Australia saat berkunjung ke Bintan, Kepri tahun 2005 lalu keduanya membangun resort butik dengan nama Nikoi Island, yang sudah dibuka sejak 2007, sampai tahun 2010 tetap konsisten dengan 15 resort di tepi pantai, sebelum saat ini menjadi 48 vila.

Sebelumnya, Nikoi juga pernah menjadi runner-up di Wild Asia’s 2009 Responsible Tourism Awards, untuk kategori operator akomodasi kecil dan menengah sertta beberapa penghargaan bergengsi laian seperti Treehugger –Best Resort Award 2013, Condé Nast – World’s Best Private Island Resorts (2013), dan Travel + Leisure – Global Vision Award Sustainability (2013).

Pengakuan dunia lain buat Pariwisata Indonesia datang dari Lonely Planet. Baru-baru ini, penerbit panduan perjalanan dan media digital terbesar di dunia ini menetapkan Pemuteran Bali di posisi 7 besar untuk kategori Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia 2016.

Di posisi pertama hingga keenam diduduki Hokkaido (Jepang), Shanghai (Cina), Jeonju (Korea Selatan), Con Dao Islands (Vietnam), Hong Kong (Tiongkok), dan Ipoh (Malaysia). Sedanhgkan diurutan kedelapan hingga 10 ditempati Kepulauan Trang (Thailand), Meghalaya (India), dan Taitung (Taiwan).

Menpar Arief Yahya berbangga dengan prestasi yang ditorehkan Pemuteran Bali itu.

Maklum saja dia tahun lalu pernah sampai berbusa-busa mempresentasikan konservasi yang dilakukan masyarakat di Pemuteran Bali, kepada para petinggi UNWTO - United Nation World Tourism Organization di markasnya, Madrid, Spanyol hingga akhirnya, Pemuteran masuk dan dapat award dari UNWTO 2015, yang melibatkan publik untuk konservasi bawah laut yang sukses.

Tahun ini Pemuteran, lanjut Arief Yahya, mendapat penghargaan kembali oleh Lonely Planet. Ini prestasi dunia juga, karena konsistensi menumbuh biakkan terumbu karang dengan mengalirkan listrik bertegangan rendah bawah laut hingga membuat pertumbuhan corral lebih cepat dan lebih subur. Pola ini juga sudah mulai dikembangkan di Gili Trawangan Lombok, dan hasilnya juga sukses.

Menurut pakar perjalanan internasional Lonely Planet, Chris Zeiher, penghargaan ini diberikan berdasarkan rekomendasi ratusan ide yang disampaikan tim yang terdiri atas penulis, blogger, twitter, termasuk wisatawan.

Kriterianya berdasarkan berbagai faktor, di antaranya aktualitas, kenyamanan dalam berwisata serta nilai lain. Dan hasilnya, keheningan dan pesona alam kawasan Pemuteran, Bali yang berada 200 Km dari Denpasar itu dianggap layak masuk ke dalam jajaran elit Asia.

Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali, I Ketut Ardana menjelaskan pembangunan dan pelestarian kawasan Pemuteran sangat terjaga. Semuanya kental dengan adat Bali. Operator diving, lanjut Ardana dibatasi, begitupun jumlah hotel hingga pedagang oleh peraturan adat.

Di desa ini hanya ada sekitar 12 hotel, resor, dan homestay. Total kamarnya sekitar 1.000 kamar Harga sewanya mulai dari Rp 500.000 per malam.

Aktivitas wisatawan yang didominasi wisman di kawasan ini antara lain diving, snorkeling, jet ski, sampai melihat terumbu karang dari atas kapal beralas kaca.

Sebelumnya dua destinasi bahari utama Indonesia yakni Raja Ampat di Papua Barat dan Taman Nasional Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dinobatkan sebagai destinasi snorkeling terbaik dunia atau Worlds Best Snorkeling Destination, berdasarkan survei Cable News Network (CNN) yang dituangkan di edisi internasional pada akhir 2015.

Dua destinasi kebanggaan Indonesia itu, berhasil mengalahkan Kepulauan Galapagos di Ekuador yang berada di peringkat ketiga dalam survei tersebut.

Kemudian peringkat keempat hingga 11 yakni Coral Triangles (Filipina), Silver Bank (Republik Dominika), Palau di Micronesia, Greet Barrier Reef (Australia), Pulau Solomon, Isla Holbox (Mexico), dan Kealakekua Bay di Big Island, Hawai.

Atas semua prestasi itu, Travelplusindonesia mengucapkan selamat, semoga saja bisa tetap dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan.

Dan sekarang tahun 2016 baru saja memasuki semester kedua. Penghargaan dan pengakuan tingkat dunia apa lagi yang akan diraih Pariwisata Indonesia hingga akhir tahun ini? Sabar ya…, kita tunggu saja sama-sama kabar baiknya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji, dok.indonesia.travel, nihiwatu, & @kemenpar



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP