. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 18 Juli 2016

Menpar Arief Yahya: Alokasi APBN Harus Sesuai dengan Portofolio Industri

Bangsa ini mungkin bisa menang berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain, tapi hanya di sektor creative culture industry, bukan agriculture apalagi manufacturing. Untuk mewujudkan itu alokasi sumber dayanya, dalam hal ini APBN harus sesuai dengan portofolio bisnis atau portofolio industrinya.

“Tidak boleh portofolio industrinya adalah A, B, dan C tapi alokasi sumber dayanya terutama keuangan adalah X, W, dan Z. Itu ngga nyambung,” tandas Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya data berpidato dalam acara Halal Bihalal Kementerian Pariwisata (Kemenpar) 2016 di Balairung Susilo Soedarman, gedung Sapta Pesona, kantor Kemenpar, Jakarta, Senin (18/7).

“Alokasi APBN yang tidak nyambung dengan portofolio industri, ini berbahaya bagi bangsa kita,” tambahnya.

Menurut Arief Yahya di sector manufacturing apa yang bisa diandalkan dan dimenangkan bangsa ini. “Tolong sebut, ga ada. Mulai dari consumer goods, professional goods, dan military. Oke-lah kalau itu dilakukan boleh. Tetapi mohon paling tidak proporsional dengan creative culture industry,” imbaunya.

“Karena pidato saya ini tentang kemenangan. Menurut saya kemenangan itu harus direncanakan. Dan saya mampu membayangkan Indonesia ini bisa menang di dalam creative culture industry. Dan ketika kamu mampu membayangkan, memimpikannya, maka kamu akan bisa mengerjakan dan mencapainya. Seperti kata Walt Disney, If you dream it, you can do it,” terang Arief Yahya.

Dalam kesempatan itu, Arief Yahya kembali menegaskan bahwa bangsa ini hanya bisa berkompetisi dan menang di creative culture industry.

“Saya ulang lagi, di agriculture saya ga yakin kita bisa menang, sama Thailand saja kita belum tentu menang. Di manufacturing berulang-ulang kali saya sebutkan kalau membangun untuk keperluan domesik tapi kalau untuk melawan China itu hal mutahil, impossible. Sering saya contohkan, Anda memberi pisau di Depok harganya Rp 5.000 made in China, kita ke pandai besi ongkosnya saja Rp 15.000 belum besinya,” bebernya.

Hampir semua manufacture smartphone berbagai merek seperti siemen, sony ericsson, dan nokia, lanjut Arief Yahya sudah pindah ke China.

“Karena value chain-nya mereka sudah sangat efektif dan efisien. Begitupun black berry dan iphone sudah pindah ke China,” ungkapnya.

Arief Yahya juga mencontohkan negara yang sukses dengan creative industry-nya, salah satunya Korea, dimana creative industry-nya lebih tinggi daripada manufacturing. Kemudian Taiwan, sekarang sedang transform ke sektor itu, padahal manufacturing-nya juga bagus.

“Sementara kita yang punya modal creative culture industry dan kemungkin menang di sektor itu, malah tidak melakukan itu,” terangnya.

Buktinya Apa? “Berapa sih alokasi sumber daya (APBN) yang kita gunakan untuk ekonomi kreatif di Indonesia? Berapa persen waktu kita, kita alokasikan untuk ekonomi kreatif di Indonesia? Berapa persen pidato bapak itu tentang sesuatu yang kalau itu benar menjadi perhatian?” tanya Arief Yahya.

“Jadi intinya kalau ingin bangsa ini berkompetisi dan menang, alokasi APBN-nya harus A,B,C ga boleh X,W,Y,” tandas Arief Yahya lagi seraya disambut tepukan hangat para hadirin.

Acara Halal Bihalal Kemenpar juga dihadiri mantan Menparekraf Mari Elka Pangestu, Wamen Parekraf Sapta Nirwandar, ketua Badan Promosi Parwisata Indonesia (BPPI) sekaligus anggota DPR RI Komisi X Yanti Sukamdani, Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung Anang Sutono, sejumlah Deputi, Asdep, dan seluruh staf Kemenpar serta media.

Acara silaturahmi Idul Fitri 1437 H di kalangan Kemenpar ini juga dimeriahkan dengan pembacaan Ayat-Ayat Suci Al-qur’an oleh Qori Terbaik MTQ 1991 H. Mu’arif Abbas dengan saritilawah Shirley Pierelia Kurnia.

Lalu dilanjutkan ceramah bertema Solid, Speed, dan Smart dari sang motivator asal Bandung Ary Ginanjar Agustian serta hiburan penampilan musik dan tari serta Pesona Wayang Seleb dari Wayang Ajen production dengan dalang Wawan Gunawan alias Ki Dalang Wawan Ajen yang menampilkan lakon “Sembilan Cahaya Kawalian”.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji dan agung & humas kemenpar


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP