. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 23 Juni 2016

Pro-Kontra Naiknya Tiket Masuk Papandayan Saat Ramadhan

Rupanya Ramadhan tahun ini bukan cuma sayur-mayur dan daging yang harganya melonjak. Tiket masuk ke gunung pun ikut-ikutan latah naik. Ini terjadi khusus di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.

Semula tiket masuk ke gunung aktif berketinggian 2665 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini untuk setiap pendaki lokal pada hari biasa/kerja Rp 15.000 rupiah, sekarang menjadi Rp 20.000. Pada hari libur jadi Rp 30.000 per orang. Kalau rombongan pelajar Rp 18.000 per orang pada hari biasa sedangkan pada hari libur Rp 19.500 per orang.

Khusus pendaki mancanegara, awalnya Rp 100.000 menjadi Rp 200.000 pada hari biasa, dan bertambah menjadi Rp 300.000 per orang saat hari libur. Kalau pelajar asing rombongan tidak turun, tetap Rp 200.000 per orang pada hari biasa dan Rp 300.000 per orang saat hari libur.

Tarif parkir kendaraan pada hari biasa baik untuk pendaki lokal maupun mancanegara sama. Untuk roda 2 Rp 12.000, roda 4 Rp 25.000, roda 6 Rp 110.000, dan sepeda Rp 7.000. Namun pada hari libur naik, untuk roda 2 jadi Rp 17.000, roda 4 Rp 35.000, roda 6 Rp 150.000, dan sepeda – Rp 10.000.

Jika ingin kemping di kawasan papandayan dikenakan biaya Rp 35.000 per orang per malam, kemping rombongan pelajar Rp 22.500 per orang per malam.

Biaya shooting di gunung ini dikenakan tarif Rp 2.850.000, foto prewedding Rp 1.700.000, umbul-umbul (per tiang) Rp.110.000, dan jasa stand (maksimal 4X4 meter) Rp 550.000.

Perubahan harga ini mulai berlaku pertengahan bulan ini, tepatnya 15 Juni 2016 sesuai PP No 12 Tahun 2014 tentang jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)yang berlaku pada kementrian kehutanan, Surat Keputusan Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam No.113/IV-SET /2014 Tanggal 17 juni 2014 Tentang Penetapan Rayon di Taman Nasional, Taman wisata Alam, dan Taman Buru, dan Surat Keputusan Direktur Utama PT. Asri Indah Lestari No.1/Dir/Kpts. III/AIL/TWA.Papandayan/2016.


Ramai Peminat Gunung
Papandayan merupakan gunung api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Loksinya sekitar 70 Km sebelah tenggara Kota Bandung.

Pascaerupsi terakhir, gunung ini makin ramai peminatnya, bukan hanya pendaki gunung pun wisatawan biasa.

Lantaran pesona gunung ini bukan cuma kawah-kawahnya, seperti Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk yang masih mengeluarkan uap dari bagian dalamnya.

Di samping itu juga banyak spot yang bagus, eksotik, dan menarik Pondok Salada, Tegal Alun, dan Dead Forest alias Hutan Mati. Ditambah variasi topografinya, selain berbukit curam juga terdapat tebing-tebing batu yang terjal.

Pendaki yang ramai mengunjungi Papandayan umumnya dari Bandung, Jabodetabek, dan sejumlah daerah lain. Biasanya mereka datang secara kelompok kecil maupun rombongan besar yang dikelola oleh indie travel atau oprator perjalanan berbasis komunitas.

Adapun perkiraan estimasi biaya perjalanan ke Gunung Papandayan dari Jakarta dengan naik bus AC Primajasa seharga Rp 52.000 per orang, turun di Terminal Guntur, Kota Garut. Selanjutnya naik elf ke simpang Cisurupan naik angkot dengan biaya sekitar Rp 15.000 per orang.

Kemudian ke Gerbang Papandayan naik mobil pick up dengan tariff sekitar Rp 25.000 – Rp 30.000. Pilihan lain naik ojek tapi tarfinya lebih mahal, bisa mencapai Rp 50.000 lebih per orang.

Dengan adanya kenaikan tarif tiket masuk sejak Ramadhan ini, berarti bertambah pengeluaran setiap pendaki yang hendak menikmati pesona Papandayan pasca-lebaran nanti.

Kenaikan ini pun mendapat respon pro dan kontra. Kebanyakan pendaki merasa keberatan dengan adanya kenaikan tarif tiket masuk Papandayan dengan alasan fasilitasnya tidak sebanding.

“Kalau mau naik fasilitas umum bagi pengunjungm mulai dari MCK yang bersih, tempat mengambil air di spot-spot kemping, mushola dan lainnya harus tersedia,” ujar Andi (26) pendaki asal Bandung yang kontra.

Namun dilain pihak, justru ada yang setuju dengan alasan untuk menekan jumlah pengunjung Papandayaan pada saat-saat tertentu seperti musim liburan sekolah/kuliah dan akhir tahun yang biasanya membludak.

“Semakin banyak pengunjung yang datang pada saat bersamaan, kemungknikan kerusakan kawasan Papandayan akan terjadi. Seperti penumpukan sampah dan lainnya,” ungkap Badu (30), pendaki asal Jakarta yang pro dengan kenaikan tarif tiket masuk tersebut.

Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, akibat kenaikan tarif tiket masuk Papandayan, sejumlah indie travel yang biasanya rajin membuat paket open trip pendakian ke Papandayan, terlihat kurang bergairah.

Buktinya di social media (sosmed) terutama Instagram, sejak awal Ramadhan justru banyak Indie Travel yang beralih membuat dan menjual paket pendakian ke gunung lain terutama ke Rinjani, Prau, Semeru, Kerinci, Latimojong, Merbabu, dan lainnya. Sedikit sekali yang menjual paket pendakian ke Papandayan, hanya satu-dua indie travel saja.

Travelplusindonesia memperkirakan kondisi itu akan kembali normal, dengan kata lain kenaikan tarif tiket masuk Papandayan tidak akan mengurangi minata pendaki untuk mendakinya.

Karena apa? Karena gunung ini merupakan salah satu gunung berpanorama cantik di Jawa Barat bahkan di Indonesia dengan sejumlah spot alamnya yang menawan dan khas.

Kelebihan lainnya, aksesnya relatif mudah dijangkau dan medan pendakiannya pun tidak terlalu ekstrim, terutama buat pendaki pemula.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP