. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 26 Juni 2016

Percepat Pengembangan Wisata Halal, STP Bandung Bentuk EHTC

Gemes melihat perkembangan pengembangan wisata halal di Tanah Air terutama di daerah-daerah yang berjalan lamban, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung pun ambil langkah dengan membentuk Enhai Halal Tourism Centre atau disingkat EHTC, saat Ramadhan.

Dalam keterangan tertulis yang dikirim Ketua STP Bandung, Anang Sutono kepada Travelplusindonesia via WA, dijelaskan bahwa STP Bandung selalu berperan aktif dalam mendorong percepatan program wisata halal di Tanah Air, tentunya sebagai agen of change.

Salah satu caranya dengan membangun human capital building yaitu pembentukan karakter manusia melalui sistem pendukung dalam penyediaan produk dan layanan destinasi wisata halal Indonesia.

EHTC ini merupakan wadah untuk membantu pariwisata Indonesia. “Tugasnya antara lain melakukan riset tentang halal tourism destination. Selain itu learning and community development atau membangun human capital and community services,” terang Anang yang meresmikan EHTC ini di Hotel Golden Flower, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (24/6).

Anang menambahkan EHTC diresmikan untuk menjawab kebutuhan destinasi wisata halal bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Menurut Anang halal tourism tengah menjadi tren di dunia karena memiliki nilai ekonomi sangat luar biasa. Oleh karena itu STP Bandung ingin turut andil mengembangkan wisata halal di Tanah Air melalui EHTC.

Pembentukan EHTC ini, lanjut Anang berdasarkan kajian untuk membantu memuluskan impian Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dengan kontribusi dari pasar wisata halal sebesar 5 juta pada tahun 2019.

Termasuk untuk mencapai target 275 juta wisatawan nusantara (wisnus)  dengan kontribusi dari pasar wisata halal bisa mencapai 241 juta orang.

“Tentu juga untuk mewujudkan keinginan Kemenpar yang menargetkan posisi daya saing wisata halal Indonesia dalam Global Moslem Tourism Index (GMTI) menjadi nomor satu dunia,” tambah Anang.

Untuk itu, EHTC yang bervisi menjadi Pusat Kajian Destinasi Wisata Halal Indonesia yang berstandar internasional, akan melaksanakan program kerjanya tahun ini pasca-lebaran.

“Kami habis lebaran langsung gerak. Prioritas tahap awal, kami akan melakukan pemetaan ekosistem destinasi halal di Jawa Barat. Selanjutnya mengkaji model destinasi wisata halal berbasis masyarakat di Kota Malang, Jawa timur,” terang Anang yang menargetkan selama 2 bulan kajian awal tersebut akan rampung mengingat metode dan instrumennya sudah siap.

Tim yang terlibat dalam kajian tahap awal nanti, lanjut Anang terdiri dari berbagai unsur yang terintegrasi. “Pentahelix, ada dari akademisi dan lainnya sesuai anjuran Menpar Arief Yahya,” ujarnya.

Sebagai catatan, berdasarkan peringkat negara yang sudah menerapkan Halal Tourism destination dari GMTI, Indonesia berada di posisi keempat. Posisi pertama diduduki Malaysia, berikutnya Uni Emirat Arab dan Turki.

Kalau halal tourism ini terus dikembangkan secara serius dengan memaksimalkan EHTC, sambung Anang, pihaknya optimis Indonesia dapat meraih peringkat pertama halal tourism destination di dunia. “Paling lambat pada tahun 2020,” pungkasnya penuh percaya diri.

Meskipun terbilang agak terlambat, upaya STP Bandung dengan EHTC-nya ini diharapkan bakal mempercepat pengembangan wisata halal yang tengah gencar-gencarnya digaungkan pemerintah.

Aaah… biarlah telat, daripada tidak sama sekali berbuat.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: dok. STPB

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP