Berjanji Setia di Air Terjun Janji
Di dekat tumpahan air terjun setinggi sekitar 30 meter ini, Liana (25) dan Binsar (27) terlihat duduk-duduk di sebongkah batu besar.
Seluruh rambut dan pakaian kedua sejoli ini basah oleh sapuan buih-buih Air Terjun Janji. “Aku janji setia sepanjang hidup denganmu Liona,” teriak Binsar samar-samar. Teriakannya kalah keras dibanding gemuruh tumpahan air terjun itu.
"Suweer,,, aku juga akan setia dampingimu Binsar,” balas Liana sambil mengangkat tangannya dengan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.
Sepengal adegan romantis sepasang kekasih dari Kota Medan yang mengaku ingin segera bertunangan dan menikah itu, sempat jadi perhatian beberapa pengunjung.
Tapi keduanya cuek. Usai berjanji seperti dalam adegan film drama cinta, mereka kembali berfoto narsis berlatar air terjun yang tak pernah letih menumpahkan berkubik-kubik air bersih alami. “Aiiih.., bikin iri,” ucap hati.
Tapi keduanya cuek. Usai berjanji seperti dalam adegan film drama cinta, mereka kembali berfoto narsis berlatar air terjun yang tak pernah letih menumpahkan berkubik-kubik air bersih alami. “Aiiih.., bikin iri,” ucap hati.
Ketika ditanya kenapa berjanji setia di air terjun yang berada di Desa Marbun, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) ini? Liana menjawab tanpa malu-malu.
“Buat seru-seruan aja Om, kawan-kawan kami juga pernah berikras setia di sini. Dan ternyata hubungannya tetap awet sampai sekarang,” akunya.
Binsar pun mengangguk-angguk kepalanya, membenarkan alasan pacarnya itu.
“Buat seru-seruan aja Om, kawan-kawan kami juga pernah berikras setia di sini. Dan ternyata hubungannya tetap awet sampai sekarang,” akunya.
Binsar pun mengangguk-angguk kepalanya, membenarkan alasan pacarnya itu.
Entahlah benar atau tidak keyakinan itu, yang pasti Air Terjun Janji sesuai namanya sudah bikin orang ingin datang dengan niat berjanji setia sebagai sepasang kekasih atau pun sebagai pasangan suami istri (pasutri) yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Realita itu, justru menambah daya pikat lagi bagi air terjun ini. Mungkin setelah membaca tulisan ini, bisa jadi ada travel agent maupun indie travel (operator tur/petualangan berbasis komunitas) yang terpikat membuat Paket Wisata Berjanji Setia di Air Terjun Janji. “Aiiih.., romantis kali paketnya,” kata hati lagi.
Di sudut lain tak jauh dari tumpahan Air Terjun Janji, puluhan pelajar SMA/SMK/MA dari Aceh dan Sumatera Utara yang mengikuti Lawatan Sejarah Daerah (LASEDA) 2016 yang diselenggarakan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, pun melakukan hal serupa. Namun janji yang mereka ucapan berbeda.
Para siswa/siswi yang didampingi beberapa guru pendamping dan panitia pelaksana ini, berjanji untuk mendalami dan mengambil nilai-nilai positif dari hasil kunjungan ke obyek-obyek sejarah dan budaya serta alam di Lembah Bakkara ini dan akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Humbang Hasundutan.., hebaaat…” teriak mereka kompak berpadu deru gemuruh tumpahan Air Terjun Janji.
Usai berfoto bersama, rombongan LASEDA ke-15 diperintahkan panitia segera ke bus masing-masing untuk kembali ke penginapan di Dolok Sanggul, ibukota Kabupetan Humbahas yang berjarak sekitar 22 Km atau sekitar 45 menit dari lokasi air terjun ini.
Lantaran waktu kunjungan terlampau singkat, sejumlah pelajar membandel. Mereka terus berfoto-foto dengan teman-teman baru yang mereka temui di kegiatan yang digelar BPNB Aceh setahun sekali ini. “Bentar lagi ya kak, foto-foto dulu, mumpung di sini,” ujar salah seorang siswi.
Bukan cuma pelajar, guru pendamping pun tak mau kalah. Yanti guru sejarah dari SMAN 2 Tanjung Balai, Sumut terlihat paling aktif ber-narsis ria. Bahkan beberapa kali dia minta tolong difoto.
Ah pesona air terjun yang berjarak sekitar 1 Km dari kota Kecamatan Baktiraja ini rupanya telah membuat mereka lupa diri, padahal hari sudah semakin senja.
Soalnya mereka masih ada kegiatan tampil dalam acara makan bersama sekaligus penutupan LASEDA 2016 di kediaman Bupati Humbahas yang bersebelahan dengan Kantor Bupati setempat.
Soalnya mereka masih ada kegiatan tampil dalam acara makan bersama sekaligus penutupan LASEDA 2016 di kediaman Bupati Humbahas yang bersebelahan dengan Kantor Bupati setempat.
Daya pikat Air Terjun Janji sejatinya memang bukan dari namanya saja. Panoramanya juga tak kalah elok dibanding Air Terjun Sipiso-piso yang sudah lebih dulu tersohor dan menjadi ikon air terjun di kawasan Danau Toba.
Kendati tak setinggi dan seheboh Sipiso-piso, tak bisa dipungkiri Air Terjun Janji menjadi salah satu anugerah alam terindah bagi Baktiraja khususnya dana Lembah Bakkara secara keseluruhan.
Air terjun ini bertengger di atas perbukitan. Tumpahannya sekilas terlihat seperti keluar dari bebatuan yang cukup besar.
Airnya bersih dan sejuk, mengoda siapapun untuk mandi atau sekadar berbasah-basah. Namun pengunjung disarankan tidak mandi langsung di tumlahan air terjun ini, selain dalamnya satu meter juga tumpahan airnya sangat deras.
Sebagai penggantinya, pengunjung bisa bermain-main air di alirannya dari atas bebatauan, atau kalau mau mandi bisa di kolam kamar mandi yang dibuat warga secara terpisah untuk wanita dan pria. Airnya dialirkan melalui pipa-pipa membentuk pancuran-pancuran air.
Sayangnya bilik-bilik pemandian yang terbuat dari lembaran plastik berwarna biru itu terasa menggangu pemandangan. Terkesan jadi kotor. Sebaiknya dibenahi atau kalau memang dipertahankan, harus dibuat yang lebih bagus dan tertata rapih.
Keistimewaan lainnya, untuk mencapai lokasi ke titik air terjun ini sangat mudah, tak perlu usaha keras. Dari tepi jalan desa atau pintu masuk sekitar 100 meter melalui undakan batu. Bahkan dari kejauhan termasuk dari tepi jalan, sosok air terjun ini sudah terlihat.
Fasilitas di air terjun ini pun terbilang lengkap dibanding air terjun lainnya. Ada tempat berkemah (camping ground), lokasi pemancingan, MCK, sebuah warung kecil di dekat pinu masuk, dan pondok santai serta parkir yang dikelola warga setempat.
Tak jauh dari air terjun ini ada Desa Tipang, yang rencananya bakal dijadikan Desa Wisata Budaya. Di desa ini terdapat sebuah restoran apung yang terapung di atas permukaan Danau Toba, namanya Restoran Apung Tipang Mas.
Di resto ini pengunjung dapat menikmati kuliner sambil memandangi pesona Danau Toba. Menu utamanya ikan bakar dengan sambal adaliman, sambal khas orang Batak.
Asyiknya lagi pengunjung bisa memilih ikan sesuai selera dengan cara menangkap sendiri dari kolam-kolam ikan di resto ini. Kalau mau bermalam, pengunjung tinggal pesan kamar di restoran terapung berpanorama cantik ini.
Asyiknya lagi pengunjung bisa memilih ikan sesuai selera dengan cara menangkap sendiri dari kolam-kolam ikan di resto ini. Kalau mau bermalam, pengunjung tinggal pesan kamar di restoran terapung berpanorama cantik ini.
Kelebihan lainnya, perjalanan menuju Air Terjun Janji dari Dolok Sanggul saja sudah menawan hati. Akses jalannya sudah beraspal meskipun di beberapa titik ada yang berlobang dan berkelok-kelok, naik turun dengan jurang di tepi kiri.
Namun pemandangan elok Lembah Bakkara dari atas dipastikan bakal bikin siapapun ingin mengabadikannya. Sepintas mirip panorama Danau Lut Tawar di Takengon, Aceh.
Tak heran ada beberapa spot pemberhentian yang biasa digunakan pengunjung untuk bernarsis ria sekaligus mengabadikan lembah itu.
Setelah pasar Kecamatan Baktiraja jalannya agak menyempit. Namun panorama bukit-bukit cadas dengan rerumputan dan pepohonan hijau bak bukit-bukit teletubis raksasa di kiri jalan dan pesona Danau Toba yang airnya tenang namun menghayutkan di sebelah kanan jalan, membuat perjalanan terasa menyenangkan.
Kendati Air Terjun Janji menawarkan beragam daya pikat, anehnya pengunjung yang datang menikmatinya tidak dikenai tiket masuk alias gratis.
Menurut Kabid Pariwisata Dishubpar Humbahas Nelson Lumbantoruan, Air Terjun Janji merupakan satu dari 10 lokasi air terjun yang ada di Humbahas. Air terjun tertinggi bernama Aek Sipang dengan ketinggian 125 meter, lalu Sipulak (75 m), Sisira (75 m), Simarhilang (50 m), dan lainnya.
Keempat air terjun tersebut, lanjut Nelson berada di satu desa yakni Sijarango, Kecamatan Pakkat. “Walau Air terjun Janji tak setinggi keempat air terjun tersebut. Tapi namanya paling tersohor dan ramai pengunjungnya,” aku Nelson.
Berdasarkan informasi Nelson itu, termasuk beragam daya pikat air terjun ditambah kemudahan mencapai lokasinya, penulis yakin Air Terjun Janji pasti sudah sering ditulis dan diekpos baik oleh blogger maupun jurnalis.
Agar tak sama, penulis pun mengambil sudut cerita berbeda. Kisah sejoli Liana dan Binsar yang berjanji setia di air terjun ini menjadi menjadi bahasan utama, ditambah daya pikat lain serta kunjungan singkat peserta LASEDA 2016 ke air terjun ini.
Sebagai pembeda lagi, di tulisan ini disertakan lirik lagu berjudul “Ke Danau Toba Jua”, yang penulis buat saat duduk-duduk di batu besar di tengah aliran Air Terjun Janji.
Lagu ber-genre pop melayu ini terinpirasi dari daya pikat Air Terjun Janji dan tentunya kisah asmara Liana dan Binsar yang sampai saat ini masih terganjal restu kedua orang tua masing-masing, lantaran mereka berbeda agama.
Begini lirik lagu bertajuk:
Ke Danau Toba Jua
Ke Danau Toba Jua
*Air gunung gemuruh mengalir
Tahu kemana arah bermuara
Lewati lembah, ngarai, dan dusun
Akhirnya ke Danau Toba jua
Reff:
Andai saja terbendung dinding
Air tenang mencari celah
Andai saja terbentang jurang
Air terjun melaju kencang
Bridge:
Tak peduli batu menghampar
Tetap tegar melawan rintang
Semua itu hanya halangan
Tuk sampai di hamparan harapan
**Begitu semestinya cinta ini
Berujung dalam ikatan norma
Lampaui coba, suka dan duka
Hingga arungi bahtera bahagia
Back to: reff2X, bridge,*
Ke Danau Toba Horas (6X)
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar