. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 26 April 2015

Delegasi Asing di Festival of Nations 2015 Paling Laris Dimintai Foto

Inilah Elizabeth, perempuan Myanmar yang mengenakan pakaian tradisional khas negaranya. Dalam Festival of Nations, di Dago, Bandung, Ahad (26/4), dia menjadi salah satu peserta asing yang kerap dimintai foto oleh para pengunjung. 

Wajahnya yang cantik dan pakaiannya yang menarik, mampu memikat perhatian masyarakat, relawan, dan wisatawan dalam side event yang digelar dalam kaitan menyemarakkan puncak peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Kembang ini.
Bukan hanya Elizabeth dan timnya yang banyak dimintai foto oleh para pengunjung, peserta asing lainnya terutama dari Filipina, Jepang, Yunani, dan Bangladesh juga mendapat permintaan yang sama.

Mereka mendapat perhatian khusus lantaran mengenakan pakaian tradisonal masing-masing negaranya yang mungkin jarang dilihat masyarakat Indonesia.

Perhatian penonton bukan semata pada perempuan atau pria muda yang cantik dan tampan seperti perempuan-perempuan muda Jepang yang berpakaian kimono dan pria Yunani dengan topi Sparta-nya, pun perempuan dan pria dewasa. Misalnya perempuan asal Filipina yang karakter wajahnya sepintas mirip aktris kawakan Christine Hakim, dan juga pria-pria tua Jepang yang mengenakan pakaian khas berwarna  merah.

Peserta dari Indonesia pun tak kalah menariknya dari delegasi asing. Salah satunya tim dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat yang menghadirkan sejumlah perempuan berpakaian kebaya modern berwarna biru dan pink. 

“Kami dari tim penari Jepin Tempurun dari Sanggar Bougenvile, Kota Pontianak, “ aku Lisani Atika (20), salah satu penari yang masih tercatat sebagai mahasiswi Universitas Tanjupura (Untan). 

Para penari tarian khas Melayu Kalimantan ini pun banyak dimintai foto bersama pengunjung. 

Begitu juga dengan Yogi, masih dari tim Pontianak. Mahasiswa Untan berdarah Jawa dan Dayak ini pun banyak dimintai foto lantaran mengenakan pakaiann khas pria Dayak Punan, Kapuas Hulu. 

Delegasi negara-negara peserta KAA lainnya yang ikut festival ini ada Cina, Srilangka, India, Korea Selatan, Thailand, Mesir, dan Madagaskar serta Autralia.

Beberapa delagasi asing juga menampilkan kesenian masing-masing. Bangladesh misalnya membawakan tarian khas negara mereka yang dipadu dengan drama musikal, Korea Selatan memainkan musik tradisional mereka yang terdiri dari alat musik tabuh dan alat musik tiup yang mirip terompet, dan tim Mesir menyuguhkan tarian perut khas negeri piramid tersebut. 

Dari dalam negeri, Kota Bandung, Kediri, dan Palembang tak mau kalah menampilkan tarian tradisonal masing-masing daerahnya, termasuk suguhan PencakSsilat dan Tari Kecak. 

Para delagasi asing juga menawarkan kerajinan tangan khas negaranya di masing-masing stand berbentuk tenda kerucut berwarna putih yang berdereat di kiri-kanan Jalan Dago. Kamboja misalnya menampilkan kerajinan kota-kotak aksesoris dan tas dari rotan, Srilangka berupa pernak-pernik pakaian khasnya, Filipina memamerkan aneka tas khasnya, dan Tiongkok membawa kaos bermotif hurrf Mandarin, pedang, dan kipas tangan. Sejumlah pengunjung pun banyak yang membeli kerajinan-kerajinan tersebut dengan harga cukup terjangkau.

Festival of Nations yang mengusung slogan 'Kulturasun', plesetan dari bahasa Sunda 'Sampurasun' yang kerap digunakan sebagai kata sapaan oleh masyarakat Bandung ini dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.

Ada dua panggung di festival ini. Panggung kecil berada didekat pintu masuk dan panggung utama di bawah fly over Pasopati, tak jauh dari gerai aneka oleh-oleh khas Bandung, Kartika Sari.

Kedua panggung itu digunakan untuk pertunjukan budaya dari beberapa Negara. Pertunjukan musik dari Maliq & d'Essentials hingga Naif juga turut meramaikan festival yang berlangsung hingga malam. 

Secara keseluruhan Festival of Nations berlangsung sukses karena mendapat perhatian bukan hanya masyarakat Bandung dan sekitarnya, pun wisatawan yang sengaja datang untuk melihat secara langsung sejumlah side events KAA 2015 ini.

“Saya ke festival ini khusus melihat budaya dan membeli, kerajinan negara-negara asing sekaligus berfoto-foto sama mereka,” aku Sherin (28), wisatawan Nusantara asal Jakarta yang datang bersama dua rekannya. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions
1. Elizabeth salah satu peserta dari delegasi Myanmar dalam Festival of Nations 2015 di Dago, Bandung. 
2. Para pria tua Jepang juga dimintai foto bersama relawan Festival of Nations. 3. Para penari Jepin Tempurun dari Kota Pontianak.
4. Perempuan Filipina dengan berkostum pakaian tradisonal salah satu daerah di negaranya.
5. Ribuan pengunjung memadati Festival of Nations bertajuk Kulturasun..

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP