. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 04 Oktober 2014

Kemdikbud Berencana Gelar Lomba Cipta Seni Tenun Nusantara

Usai sukses menggelar Lomba Cipta Seni Batik Nusantara tiga kali sejak 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana juga menggelar lomba serupa untuk tenun pada masa datang.  

“Tenun juga tidak kalah pentingnya dari batik walau belum diakui UNESCO sebagai warisan budaya, jadi kegiatan transfer pengetahuan mengenai tenun harus ada, sama seperti batik,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud Kacung Marijan di sela-sela Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 yang digelar Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfiliman, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Kamis (2/10). 

Waktu pelaksanaan Lomba Cipta Seni Tenun Nusantara, lanjut Kacung bisa saja tahun depan diadakan. “Ini juga salah salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap tenun,” tambahnya. 

Dengan adanya lomba tersebut, diharapkan tenun akan terkonservasi secara baik, artinya ada regenarasi atau pewarisan ke generasi muda. Selain itu sebagai langkah pengembangan mengingat industri tenun juga mulai modern termasuk alat-alatnya. “Lomba tersebut nantinya juga akan menjadi ajang pemanfaatan, mengingat tenun bukan hanya digemari orang Indonesia melainkan juga bangsa lain,” terang Kacung lagi. 

Kata Kacung, dia pernah bertemu dengan seorang pengusaha tekstil asing yang mengambil produk tenun dari Malaysia. “Saya katakan saja mengapa tidak ambil tenun dari Indonesia, produksi tenun Indonesia jauh lebih bagus dan beragam,” jelasnya kepada pengusaha itu. 

Menurut Kacung lagi, Indonesia itu gudangnya tenun. Tenun Indonesia menyebar di sejumlah daerah. “Di Sumatera ada tenun Palembang yang disebut songket, lalu tenun ulos dari Sumatera Utara dan tenun Sumatera Barat, Lampung dan lainnya. Belum lagi beragam tenun dari wilayah Timur seperti NTB, terlebih NTT,” ungkapnya. 

Selama ini, lanjut Kacung pemerintah sudah memperkenalkan tenun tapi belum banyak. “Padahal kalau kita bisa transfer pengetahuan tentang tenun kemudian ada modernisasi termasuk teknologi serta dimanfaatkan untuk industri, jelas keuntungannya besar,” ujarnya. 

Keuntungan yang dimaksud Kacung disini antara lain perajinnya bisa memiliki pendapatan karena sekarang tenun juga dijadikan bahan alternatif untuk fashion dan interior oleh banyak orang. Sementara bagi masyarakat, pengembangan tenun bisa menjadi alternatif berbusana dan lainnya selain bahan dari batik. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Dirjen Kebudayaan, Kemdikbud Kacung Marijan.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP