Jawa Barat, Aceh, dan Yogyakarta Berjaya di Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara 2014
Lagu pop daerah Sunda, Aceh, dan Yogyakarta kini yang berjaya di Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara (LCLPDN) 2014 dengan meraih juara satu, dua dan tiga. Di ajang LCPDN ke tiga ini, ketiga lagu dari daerah tersbut berhasil menglahakan 121 lagu pop daerah lainnya dari 33 provinsi seluruh Indonesia.
Di dua ajang sebelumnya, ketiga daerah tersebut tidak bergigi. Di LCLPDN pertama tahun 2012, lagu Sio Ugude dari Papua karya Nova Anugrah Hani dan Ronald Wilson yang menjadi pemenang pertama.
Juara kedua diraih lagu asal Jawa Timur berjudul Tanah Jawi ciptaan Dhanny Nugraha. Sedangkan juara ketiga lagu daerah Batak, Sumatera Utara berjudul Ingot Toba ciptaan Jefrey Antonius Situmeang.
Di LCLPDN kedua tahun 2013, juara pertamanya lagu Batak “Horas Indonesia” dari Sumatera Utara yang diciptakan Dhani Nugraha. Juara keduanya lagu pop Minang, Sumatera Barat berjudul “Gadih Minang” karya Chikita Meidy yang dulu pernah menjadi penyanyi cilik.
Pemenang Lomba Cipta Lagu Pop Daerah Nusantara 2014 selain mendapat piagam penghargaan, juga dipilih 6 juara yakni para juara satu, dua, tiga hingga harapan tiga juga dengan total hadiah uang sebesar Rp 85 juta. Para pemenangnya pun mendapatkan kesempatan rekaman karyanya dalam album CD.
Berikut pememang lengkapnya. Juara pertama diraih lagu Sunda berjudul “Lembur Abdi” karya Jovan Zachari dan Egar Marasati dari Bogor, Jawa Barat. Keduanya berhak atas hadiah uang sebesar Rp 30 juta. Yang menarik pencipta lirik lagu ini masih berusia 17 tahun, pelajar kelas 3 SMA. Juara kedua lagu “Kayoh U Meurandeh” (Asrul Halim dan Prasisto Budhi Prahmono dari Sabang, Aceh) yang mendapatkan hadiah uang Rp 20 juta. Sedangkan juara ketiga lagu “Batik Ngayogjakarta” ciptaan Wahyudi Minarko dari Jogyakarta, yang membawa pulang uang Rp 10 juta.
Juara harapan satu lagu “Idi Gamak Nenek Kaji” karya Dodi Darmadi dari Lombok Timur, NTB. Yang menarik lagu galau bergenre pop slow lirih ini terinpirasi dari kisah nyata penulisnya lantaran kekasihnya dilarikan pemuda lain. Dodi pun berhak atas hadiah 7,5 juta.
Juara harapan dua lagu Banjar berjudul “Kayu Baimbai” karya Jefri Albari dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang mendapatkan uang Rp 6,5 juta. Sedangkan juara harapan 3 lagu berirama Melayu berjudul “Tari Rentak Melayu” ciptaan Geiskha Erwin dari Kota Baru, Jambi. Dia pun berhak atas hadiah uang sebesar Rp 6 juta.
Ketua panitia LCLPDN 2012 Totok Sediyantoro mengatakan juara pencipta lagu pop daerah ini ditentukan berdasarkan kriteria melodi lagu, harmoni, lirik, komposisi, dan kesesuaian tema yang mengangkat kedaerahannya atau keontetikan dan kearifan lokal masing-masing daerah. “Sekadar informasi, rencananya rangkaian malam grand final LCLPDN 2014 ini akan ditayangkan di Metro TV pada 22 Oktober mendatang,” jelas Totok.
Kendati lagu pop daerah kurang peminatnya, namun berdasarkan data dari Asosisasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) penjualan album pop daerah di beberapa daerah cukup tinggi, terutama di daerah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Beberapa penyanyi tersohor menyanyikan 10 lagu finalis, antara lain Rafly Kande, Nina Tamam, dan Ita Purnamasari. Nina menyanyikan dua lagu yakni Betawi Kite dari daerah DKI Jakarta dan lagu Kayuh Baimbai dari Banjar, Kalimantan Selatan. Sementara Ita Purnama Sari membawakan lagu Nang Suroboyo dari Jawa Timur. Sedangkan Rafly Kande menyanyikan Lagu asal daerahnya Kayoh U Meurandeh.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Para pemenang LCLPDN 2014 berfoto bersama Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Pariwisata Esthy Reko Astuti, anggota DPR RI asal Aceh Nasir Djamil, dan para dewan juri.
2. Rafly Kande penyanyi ternama Aceh saat menyanyikan lagu Kayoh U Meurandeh di Grand Final LCLPDN 2014.
0 komentar:
Posting Komentar