. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 10 September 2014

Maluku Utara Bakal Pamerkan Sejuta Pesonanya di Senayan City

Provinsi Maluku Utara berencana memamerkan beragam potensi wisata dan ekonomi kreatifnya di Jakarta dalam bentuk festival bertajuk Kie Raha International Festival (KIF). Venue yang dipilih Senayan City, salah satu mall elit di Jakarta, pada 7-12 Oktober 2014 mendatang. Cara ini diambil sekaligus untuk memikat hati warga Jakarta agar mau berwisata ke Maluku Utara. 

Festival pertama yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Pemprov Maluku Utara dan Pemkab/kota se-Maluku Utara ini mengambil tema “Experience The Wonders of North Maluku” atau Merasakan Keajaiban dari Maluku Utara. 

Sembilan kabupaten/kota se-Maluku Utara akan meramaikan acara ini lewat pentas seni budaya dengan menampilkan tarian, atraksi musik tradisional, lagu, fashion show baju adat daerah, dan aneka produk kuliner. Tak ketinggalan dimeriahkan dengan pameran produk pembangunan, kegiatan seminar dan workshop tentang pengembangan potensi pariwisata, ekonomi kreatif serta seni budaya masyarakat Maluku Utara.

Kie Raha sendiri bermakna empat gunung, Kie berarti gunung, Raha adalah empat. Ini melambangkan bahwa Maluku Utara menaungi empat kesultanan sekaligus yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan yang kini tersebar di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara.

Untuk ke depannya, KIF 2014 rencananya akan diselenggarakan di masing-masing kabupaten/kota di Maluku Utara tersebut secara bergantian dari tahun ke tahun. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan tujuan penyelenggaraan event ini sebagai ajang untuk mempromosikan produk pariwisata dan ekraf serta seni budayanya kepada masyarakat luas di Jakarta dengan harapan akan meningkatkan kunjungan  wisnus maupun wisman ke provinsi ini.

“Maluku Utara memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Budaya masyarakatnya menjadi paduan seni budaya Timur Indonesia serta kekayaan bahari dan rempah-rempahnya yang melimpah menjadi daya tarik pariwisata tersendiri,” jelas Sapta di Jakarta, baru-baru ini.

Namun kekayaan dan potensi pariwisata Maluku Utara, lanjut Sapta belum banyak terekspos atau terpublikasikan. “Melalui event KIF 2014 ini diharapkan dapat meningkatkan promosi kepariwisataan Maluku Utara secara Nasional maupun internasional,” tambahnya.

Menurut Sapta, dengan promosi pariwisata yang gencar dan efektif akan mendorong kunjungan wisatawan ke Maluku Utara terus meningkat. Berdasarkan data Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku Utara selama tiga tahun terakhir 2011-2013 mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2011 sebanyak 5.945 wisatawan, tahun 2012 menjadi 15.500 wisatawan, dan tahun 2013 meningkat lagi menjadi 37.186 wisatawan.

Wakil Gubernur Maluku Utara Muhammad Natsir Thaib menjelaskan Maluku Utara bukan hanya dikaruniai Tuhan dengan pesona alam yang sangat indah, pun memiliki seni budaya yang menarik serta kuliner yang lezat dan khas. “Kalau semua potensi itu dipromosikan dengan baik akan menarik minat wisnus dan wisman berkunjung ke Maluku Utara. Semua potensi pariwisata dan ekonomi kreatif serta seni budaya Malut kita coba promosikan dalam event KIF 2014,” terangnya.

Potensi wisata bahari Maluku Utara antara lain taman laut yang juga sebagai lokasi selam seperti di Perairan Gura Ici dan Pulau Widi, Kabupaten Halmahera Selatan serta di Pulau Oto, Kabupaten Halmahera Tengah, dan pemandangan Pulau Maitara dan Tidore seperti yang keindahannya tergambar di lembaran uang kertas Rp 1.000, serta Pantai Rum dengan bebatuan reagam bentuk dan ukuran.

Potensi wisata sejarahnya berupa benteng peninggalan kolonial antara lain Benteng Oranye, Benteng Kalamata di Ternate, Benteng Toreh dan Benteng Tahula di Tidore, Tugu Pendaratan Spanyol yang dibuat Kedubes Spanyol pada 30 Maret 1993, peninggalan Perang Dunia II di Pulau Morotai yang pernah menjadi tuan rumah event Sail Indonesia pada September 2012, serta peninggalan sejarah berupa Sigi Kolano (masjid kesultanan) dan kedaton atau keraton dari empat kesultanan besarnya.

Wisata alamnya antara lain Gunung Gamalama yang namanya cukup tersohor. Ada 3 jalur pendakian ke puncaknya yang berketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, yakni melalui Desa Moya, Desa Malikurubu, dan Desa Akehuda. Jalur pendakian termudah lewat Desa Mayo. Selain Gunung Gamalama, masih ada beberapa gunung api lagi di Maluku Utara yakni Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat, Gunung Kiebesi di Halmahera Selatan, Gunung Ibu, dan Gunung Dakona di Kabupaten Halmahera Utara serta beberapa danau yakni Danau Tolire dan Danau Laguna.

Maluku Utara juga terkenal dengan fauna yang diberinama burung bidadari, yakni burung cantik dengan bulu yang indah sehingga tampak seperti mengenakan dasi.

Untuk kulinernya, Maluku Utara terkenal dengan olahan masakan dari Kepiting Kenari, Gohu Ikang, Popeda, Bagea, dan Ikan Cakalang Bakar. Bagi pecinta pedas di sini tersedia bermacam dabu-dabu atau sambal seperti sambal roa, sambal kenari, sambal pepaya dan masih banyak lagi hingga provinsi ini mendapat predikat provinsi Seribu Dabu-Dabu. 

Sedangkan potensi wisata budayanya, ada yang terangkum dalam bentuk festival antar lain Legu Gam di Ternate dan Festival Tidore di Tidore. Legu Gam merupakan festival tahunan ini digelar Kesultanan Ternate bertepatan dengan hari jadi Sultan Ternate Sultan Mudaffar Syah. Festivalnya berbentuk pesta rakyat. 

Sementara Festival Tidore yang digelar untuk melestarikan dan memperkenalkan adat istiadat masyarakat Tidore antara lain ritual mengambil air suci di gunung untuk dibawa ke Kesultanan Tidore. 

Selain itu ada tradisi Makan Saro yang biasanya dilakukan pada saat pesta perkawinan, khitanan, dan khataman (tamat) Qur’an. Tradisi makan bersama ini sampai sekarang masih hidup dalam masyarakat Tidore, Maluku Utara dan tentunya juga di lingkungan Kesultanan Tidore. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Sepenggal pemandangan bahari Maluku Utara yang memesona sampai tergambar dalam lembaran uang kertas Rp 1.000. 
2. Aneka lepet berbentuk unik salah satu menu Makan Saro, tradisi warga Tidore, Maluku Utara.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP