. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 13 Agustus 2014

Yanti Sukamdani Usulkan Quantum Leap Parekraf Buat Jokowi

Dalam buku “22 Solusi Cerdas Jokowi untuk Indonesia” menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) 20 juta sampai 25 juta dan wisatwan usantara (wisnus) 275 juta sampai tahun 2019. Indonesia juga akan mengembangkan ekonomi kreatif (ekraf) mengingat sektor ini sangat menjanjikan terbukti berasil menduduki peringkat ke 7 dalam kontribusi bagi produk domesik bruto (PDB) Nasional. 

Badan Pusat Statisitk (BPS) mencatat kontribusi sektor pariwisata bagi PDB sampai dengan September 2013 mencapai 9.120,85 dolar AS di peringkat ke 5 dan meningkat menjadi 10.054,1 dolar AS di posisi ke 4.

Untuk mencapai kedua target sektor tersebut, ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), Yanti Sukamdani mencetuskan sebuah gagasan bernama Quantum Leap Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).

Gagasannya ini disinyalir sebagai upayanya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kabinet Jokowi. “Quantun Leap Parekraf itu lompatan atau terobosan untuk mencapai target yang diharapkan,” jelasnya saat memperkenalkan gagasannya itu kepada sejumlah media di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Rabu, (13/8).

Terobosan yang disusulkan perempuan bernama lengkap Wiryanti Sukamdani ini untuk mencapai target kunjungan wisman sebagaimana diharapkan Jokowi antara lain pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur daerah.

“SDM parekraf harus memiliki sertifikasi profesi, kompetensi, dan lembaga sertifikasi usaha (LSU) untuk menilai produk, pelayanan, dan pengelolaan,” jelasnya.

Infrastruktur, terutama aksebilitas dan konektivitas ke destinasi tujuan pariwisata harus berjalan baik agar wisatawan memiliki kenyamanan dan kemudahan untuk berwisata ke sejumlah daerah di Indonesia. “Pengembangan SDM dan penyediaan infrastruktur pariwisata adalah harga mati yan harus diutamakan,” imbuhnya.

Terkait pemikiran Jokowi yang akan membuat Tol Laut, Yanti yang juga ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ini berharap agar wisata kapal pesiar (cruise ship) dikembangkan lebih intens dengan memperbanyak pelabuhan dan marina.

Kata Yanti, target cruise ship di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 ada 159.578 wisatawan yang datang dengan 309 calls di 113 destinasi. Pada tahun 2014 menjadi 202.836 wisatawan dengan 384 calls di 115 destinasi. Sedangkan target 2016 diharapkan mencapai 500.000 orang dengan 700 calls di 150 destinasi.

Yanti menambahkan ada 7 tema wisata minat khusus yang akan dikembangkan yakni wisata budaya & sejarah,  alam dan ekowisata, olahraga rekreasi, kapal pesiar,  kuliner dan belanja, kesehatan dan kebugaran, dan wisata meeting, incentive, conference & exhibition (MICE). “Namun yang menjadi prioritas utama ada lima yakni MICE, ekowisata, olahraga dan rekreasi, kapal pesiar, dan kuliner,” ujarnya.

Adapun pasar wisman utama Indonesia berasal dari tiga yakni Singapura, Malaysia, dan Australia. Sedangkan pasar wisman yang menajadi unggulan selain ketiga negara di atas juga ada China, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, USA, Inggris, dan Perancis. Sementara pasar wisman yang potensial berasal dari lima negara yakni India, Belanda, Timur Tengah, Jerman, dan Rusia. “Untuk pasar wisnus utamanya dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku, Papua,” ungkapnya.

Di bidang ekraf, Yanti demikian sapaan akrabnya mengusulkan agar diperbanyak event dan great sales dalam setahun untuk meningkatkan promosi bagi kunjungan wisman dan perjalanan wisnus. Misalnya dengan membuat duty free shop sebagai daya tarik wisatawan untuk berbelanja seperti pusat kreativitas produk lokal, emporium batik, dan handycraft.

“Event-nya yang dibuat antara lain Indonesia Tourism & Creatif Economy Fair (ITCEF) dan INA Culinary Fair yang menjadi sarana pameran, penjualan multiproduk, paket wisata, cinderamata, dan kuliner,” ujarnya.

Menurutnya, jika semua itu dilakukan dan dibenahi, bukan hanya target 20 juta wisman yang diraih, pun akan mendatangkan devisa negara lebih besar sehingga ujungnya dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi Indonesia.

Ketika ditanya apa Yanti siap menjadi Menparekraf Kabinet Jokowi? Dia nampak terkejut namun pasang wajah senang. “Saya serahkan kepada presiden terpilih. Karena itu hak prerogatif presiden,” ujarnya seraya memberi masukan sebaiknya Menparekraf itu orang yang benar-benar memahami sektor tersebut.

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Ketua BPPI Yanti Sukamdani berbaju merah, mencetuskan gagasan Quantum Leap Parekraf buat Jokowi.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP