. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 06 Agustus 2014

Kaulinan Barudak Bakal Meriahkan Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional 2014

Sejumlah kesenian tradisional dipastikan akan meramaikan puncak acara Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional (LCSPN) 2014 di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Agustus nanti. Salah satunya Kaulinan Barudak atau permainan tradisional anak-anak Sunda tempo dulu. Uniknya, beberapa permainan yang dimainkan oleh anak-anak ini disertai dengan kakawihan/hariring atau nyanyian.

Permainan yang ada di Kaulinan Barudak ada yang masih dikenal dan ada yang tidak lantaran sudah jarang atau bahkan tidak pernah dimainkan oleh anak-anak modern sekarang ini. 

Ada belasan permainan anak tradisional dalam Kaulinan Barudak antara lain Empet-empetan, Hong-hongan, Congklak, Cingciripit, Encrak, Galah, Engkle, Gatrik, Gugunungan, Lalandakan, Ambil-ambilan, dan Oray-orayan serta Ucing-ucingan.

Kaulinan (permainan) Empet-empetan dimainkan anak laki-laki pada saat panen. Batang padi jadi alat permainan ini adalah. Ada juga yang menyambungnya dengan daun kelapa. Dipotong sedikit didekat buku batang padi(agar menghasilkan suara yang bagus). Bagian lain juga diberi lubang seperti suling. Dalam permainan ini ada lagu yang dinyanyikan, yakni:
Ojok-ojok ami-ami.
Dirorojok ku jarami 
Ojok-ojok uat-uat 
Ngarorojok nu dibuat 
Ojok-ojok aung-aung 
Ngarorojok nu disaung 

Sementara Encrak merupakan permainan khusus anak-anak perempuan, biasanya disebut bola bekel. Peralatan yang digunakan adalah bola kecil dan kewuk/kulit kerang ataupun bisa diganti dengan biji-biji yang kecil.

Cara bermainnya kewuk/biji-bijian dilemparkan dengan pelan bersamaan dengan bola kecil. Kewuk/biji-bijian itu harus diambil sambil bola dilempar. Ketika bola kecil dilempar, maka kewuk harus segera diambil. Biasanya permainan ini dilakukan di lantai.

Lain lagi dengan Oray-orayan. Anak-anak yang memainkannya saling memegang pundak temannya yang berada di depan, layaknya ular. Berjalan sambil bernyanyi lagu Oray-orayan.
Oray-orayan luar-leor mapay sawah 
Tong ka sawah parena keur sedeng beukah 
Oray-orayan luar-leor mapay sawah 
Tong ka leuwi di leuwi loba nu mandi 
Oray-orayan Oray naon 
Oray bungka Bungka naon 
Bungka laut Laut naon
Laut dipa Dipa naon 
Di pandeuri..ri..ri..ri 

Lalu anak yang berada terdepan harus menangkap anak yang paling ujung atau yang menjadi ekor ular itu. 

Sedangkan Ucing-ucingan salah satu permainan yang dapat dilakukan baik oleh anak lelaki maupun perempuan. Sebelum memulai permainan biasanya mereka bernyanyi dahulu.
Cing cangkeling 
Manuk cingkleung cindeten 
Plos ka kolong 
Bapa satar buleneng 

Jari telujuk salah satu peserta akan menunjuk ke setiap peserta, tepat dikata “buleneng”, telunjuknya akan menunjuk ke satu orang. Anak yang kena tunjuk harus menjadi kucing lalu mengejar anak-anak yang lain. 

Menurut Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof. Dr. Kacung Marijan dalam siaran persnya, Rabu (6/8), Kaulinan Barudak disuguhkan dalam puncak LCSPN yang diselenggarakan Kemendikbud, Kemenparekraf, dan Kemsetneg tahun ini adalah dalam upaya turut melestarikan sejumlah permainan tradisional Indonesia khususnya yang  berasal dari daerah Sunda.

Sebenarnya di beberapa daerah di Tatar Sunda seperti Karawang, Bogor, dan Bandung, Kaulinan Barudak sudah difestivalkan, baik oleh dinas kebudayaan setempat maupun komunitas pecinta budaya.

Tahun lalu misalnya Festival Kaulinan Barudak Sunda digagas Komunitas Hong di Kota Bandung dengan menampilkan sembilan permainan yang dilombakan yakni Jajangkungan, Rorodaan, Bedil Jepret, Sumpit, Papancakan, Gasing, Gatrik, Babalonan Sarung, dan Sorodot Gaplok.

Yang mernarik pesertanya bukan anak-anak pelajar dari Jabar saja, ada sekelompok turis bule dari 7 negara di antaranya Swiss, Bulgaria, dan Bornia yang turut bermain permainan tradisional yang sudah sangat jarang dimainkan anak-anak sekarang.

Selain Kaulinan Barudak, masih ada kesenian tradisional lainnya yang bakal meramaikan puncak LCSPN 2014 yang digelar oleh tiga kementerian terkait yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemsekneg) ini, yakni Kacapi Suling dari Sanggar Seni Gelar Gunara. 

Kesenian khas Cianjuran yang juga disebut Kacapian dengan menggunaklan alat musik kecapi dan suling ini akan menghibur rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sejumlah kawih atau lagu Sunda di Jati Putih, kawasan hutan lindung di istana tersebut. 

Di samping itu ada pementasan Tarian Wayang Hihid Panghelaran dari Sanggar Edas untuk menyambut SBY beserta rombongan menuju tenda utama serta Tari Sayang Menda dari Padepokan Sarotama Karanganyar, Jawa Tengah serta penampilan para alumni LCSPN 2006-2013. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Salah satu permainan anak tradisional dalam Kaulinan Barundak Sunda. dok. tamanideindonesia 
2. Kesenian Kacapi Suling khas Cianjuran. dok. keseniantradisionalindonesia

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP