JFC 2014 Plus WACI, Apa Jadinya?

Ratusan peraga berkostum “aneh, nyentrik, plus megah” sesuai tema yang diangkat diprediksi bakal menghipnotis massa di Kota jember, Jawa Timur lagi tahun ini. Mereka akan berlenggak-lenggok dibawah tatapan ratusan ribu pasang mata dan jepretan serta sorotan kamera dalam dan luar negeri di jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 Km. 

Namun ada yang beda dengan gelaran Jember Fashion Carnival (JFC) kali ini dengan keikutasertaan pemerintah dalam hal ini dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sepeti kita ketahui JFC lahir nyaris tanpa campur tangan kekuasaan (pemerintah).

Bahkan penggagas dan pendiri JFC Dynand Fariz pernah berseloroh enggan ada turun tangan pemerintah dalam setiap penyelengaraan JFC, lantaran takut konsepnya jadi berubah.

Namun, setidaknya sampai JFC mulai dikenal dan diundang Presiden SBY tampil di Istana Negara, Dynan Fariz mulai membuka hati. Dan terbukti, penyelenggaraan JFC tahun ini, dia mau menerima dukungan dari Kemenparekraf. “Dukungannya kenceng dong. Siapa dulu yang deketin,” kata seorang event organizer menjawab celotehan itu.

Kemenparekraf menginisiasi penyelenggaraan Wondeful Artchipelago Carnival Indonesia (WACI) sebagai rangkaian dari (JFC) International Event 2014.

WACI akan berlangsung disela-sela rangkaian JFC 2014, tepatnya tanggal 23 Agustus 2014. Ada tujuh perwakilan provinsi yang tampil, yakni DKI Jakarta, Bali, Kepulauan Riau, Kaltim, Jawa Tengah dan Bangka Belitung serta Jember selaku tuan rumah perwakilan Jatim.

Masing-masing provinsi akan mengirimkan 50 orang yang terdiri dari tim defile performer yaitu pembawa bendera, talent atau model, dan pemain musik pengiring sambil memamerkan budaya-budaya lokal baik melalui kostum maupun tari-tarian tradisional.

"Jadi kami menginisiasi dan memfasilitasi penyelenggaraan WACI sebagai etalase atau visualisasi karnaval-karnaval di Indonesia yang memiliki karakteristik masing-masing daerah untuk dipublikasikan ke seluruh dunia," kata Direktur Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kemenparekraf, Akhyaruddin dalam peluncuran WACI di di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Kamis, (7/8).

Akhyaruddin menegaskan WACI terselenggara bukan untuk menyaingi atau memindahkan eksistensi even karnaval daerah ke Jember tetapi lebih bertujuan untuk mempresentasikan kepada media internasional untuk melihat potensi keindahan, keunikan serta keberagaman daya tarik destinasi wisata di Indonesia.

Dynand Fariz selaku Ketua DPP Akari (Asosiasi Karnaval Indonesia) mengatakan konten dalam WACI dan kekuatan utama terletak pada local wisdom yang diproses menuju industri kreatif. "Untuk tahap awal WACI akan menjadi salah satu slot acara dalam JFC International Event 2014," katanya.

Menurutnya keenam provinsi yang mengikuti WACI sudah lolos seleksi kriteria yang ditetapkan AKARI, antara lain telah memiliki dan terbentuk DPD AKARI yang aktif, dan daerah tersebut sudah memiliki reputasi karnaval secara berkelanjutan setiap tahun minimal empat kali.

"Mereka juga telah mendapatkan pembekalan atau coaching clinic terkait penyelanggaran dan manajemen event, termasuk juga bagaimana membuat kostum dari bahan khas daerah mereka tapi yang sama di tubuh karena ini akan mereka kenakan di catwalk," jelasnya.

 Kepala Dinas Budpar Kabupaten Jember, Arif Cahyono Ari menjelaskan JFC 2014 yang akan berlangsung 4 hari pada 21-24 Agustus ini akan menampilkan rangkaian atraksi seru. "Ada Kid Karnaval, tampilan adwear busana fall winter, disamping WACI tadi," terangnya.

Penasaran bakal seperti apa JFC tahun ini dengan kehadiran Kemenparekraf lewat sisispan WACI-nya, apakah bisa membuat JFC 2014 lebih spektakuler atau justru sebaliknya, malah menghilangkan jati diri dan kekhasannya? Datang, lihat, dan nilailah!

Naskah dan foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions: 
1. Salah satu kostum Jember Fashion Carnival yang unik.