. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 05 Juni 2014

Menuai Keceriaan Lewat Outbound di Kaki Gede-Pangrango

Usai mengikuti rally diskusi Workshop Standarisasi Penyediaan Informasi Parekraf yang digelar Pusat Komunikasi Publik (Puskompublik), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), para pesertanya larut dalam keceriaan, ber-outbound di lapangan rumput Yasmin Resort & Conference Hotel, Cipanas, Jawa Barat yang berpanorama elok.

Fatma, peserta workshop bertema “E-Magazine sebagai Media Publikasi dan Komunikasi Online Potensi Parekraf Daerah” yang mengikuti outbound pagi ini, terlihat sumringah ketika timnya berhasil menjadi pemenang dalam permainan “Balik Dunia”. 

Timnya mengalahkan Irma rekannya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buton yang tergabung dalam tim lain yang berusia lebih muda. “Mana nih yang muda, masa kalah sama yang tua-tua,” celetuk Fatma.

Irma pun membalasnya. “Sengaja koq, kami pura-pura mengalah,” ujarnya disambut derai tawa rekan-rekan timnya yang lain, yang berasal dari disbudapar berbagai kabupaten dan kota di Indonesia.

Permainan “Balik Dunia” menggunakan alat bantu terpal plastik berwarna biru yang bagian tengahnya diberi tanda silang.

Tiap tim diharuskan membalik terpal itu dengan hanya menggunakan kaki secepat mungkin tanpa menginjak rumput. “Kalau ada anggota tim yang injak rumput berarti gugur. Pemenangnya, tim yang berhasil lebih dulu membalik terpal itu tanpa menyentuh rumput,” jelas Dwi Faturahman dari PT. Gala Cipta Persada selaku event organizer workshop sekaligus instruktur outbound di Cipanas, Kamis (5/6).

Kata Dwi, salah satu permainan dalam outbound ini bertujuan membangun kerjasama tim. “Ini permainan team building. Diharapkan pesertanya termotivasi untuk kompak dan bersemangat dalam mencapai sebuah pekerjaan agar berhasil dengan baik sesuai target,” jelasnya.

Permainan “Balik Dunia” menjadi penutup kegiatan outbound kali ini. Sebelumnya pesertanya memainkan sejumlah permainan lain mulai dari “Tangkap Harimau” dan People to People

Dua permainan tersebut sebagai pembuka sebelum masuk ke permainan inti. “Kedua permainan itu sebagai ice breaking dan sekaligus membuat kelompok atau tim,” ujar Dwi. 

Permainan “Tangkap Harimau”, caranya mudah sekali. “Setiap mendengar kata ‘harimau’, setiap peserta harus memegang telunjuk rekannya secara acak dan cepat. Siapa yang tidak mendapatkan telunjuk rekannya, dikenakan sanksi yang bersifat memperkenalkan diri,” papar Dwi. 

Usai ice breaking, dilanjutkan dengan permainan team building Transfer Ball. Permainan yang juga bertujuan membentuk kerjasama tim ini menggunakan alat bantu bola pimpong atau bola tenis meja. “Permainan ini juga membutuhkan kekompakan tim berikut strategi memenangkannya. Siapa yang lebih cepat mengumpulkan bola pimpong dalam wadah, tim itulah yang menang,” kata Dwi lagi. 

Berikutnya masih permainan team building yang diberi nama “Ikat Kaki”. Dalam permainan ini setiap peserta dalam satu tim, kakinya diikat satu sama lain lalu bergerak secepatnya dari titik start ke finish. “Tim tercepat dan tidak terlepas ikatan kaki seluruh anggotanya, itulah juaranya,” jelas Dwi. 

Untuk mengikti paket outbound tersebut, Dwi memasang tarif Rp 200 ribu per orang. “Itu hanya biaya paket outbound-nya saja, biasa dari pagi usai sarapan sampai jelang makan siang. Kalau termasuk menginap dan lainnya, tarifnya sesuai jenis akomodasi, lokasi dan lainnya,” ungkapnya.

Outbound atau kegiatan pelatihan dan pendidikan media luar ruang merupakan salah satu acara yang wajib diadakan dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf bila berlangsung selama beberapa hari di luar Jakarta. 

Menurut Kepala Bidang Informasi Publik, Puskompublik, Kemenparekraf, Glory Hastanto yang memantau pelaksanaan outbound kali ini, kegiatan outbound sebagai mata acara dalam workshop yang ketentuannya sudah baku, tidak bisa diganti dengan kegiatan lain.

“Kalau dilihat dari manfaatnya, outbound yang disebut team building ini memang bagus. Pesertanya bisa lebih kenal, lebih cair, dan dapat menumbuhkan keceriaan dan kekompakan,” akunya. 

Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, outbound di Resorts Yasmin ini punya keistimewaan sendiri. Selain berhawa sejuk dan teduh, pemandangannya juga menawan berlatarbelakang Gunung Gede dengan kawahnya yang terlihat menganga dari kejauhan, tanda gunung itu masih aktif. Nampak juga Gunung Pangrango di sebelahnya yang berdiri gagah namun tak aktif. 

Maklum saja, karena lokasi resort seluas 8 hektar ini berada persis di kaki kedua gunung yang popular dikalangan pendaki ini. Jadi seluruh pesertanya bukan hanya mendapatkan keceriaan saat ber-outbound, pun menikmati suasana alam pegunungan berudara sejuk sekaligus berpanorama indah. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji-travelplus@yahoo.com) 

Captions
1. Narsis bebas usai outbound. 
2. Serunya main Balik Dunia buat kekompakan.
3. Tim tua tetap bergaya.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP