. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 09 Juni 2014

International Photo Week Indonesia 2014 Digelar di Empat Daerah

Jakarta, Buton, Labuan Bajo, dan Lombok terpilih sebagai lokasi pemotretan International Photo Week Indonesia (IPWI) 2014. Keempat daerah tersebut dinilai memiliki spot-spot obyek yang indah, menarik, dan unik untuk diabadikan dengan kamera foto. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan keempat daerah yang terpilih sebagai lokasi pemotretan IPWI 2014 karena memiliki keindahan alam, keunikan, dan kekhasan tersendiri.

“Keempat daerah tersebut memiliki banyak spot-spot objek fotografi yang menarik, mulai dari keanekaragaman seni budaya, keindahan alam, serta keunikan flora dan fauna-nya untuk diabadikan melalui kamera,” jelas Mari saat membuka IPWI 2014 di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu malam, (7/6). 

Menurut Mari, Buton merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang sedang menggeliat pariwisatanya. “Buton memiliki budaya yang unik dan peninggalan kesultanan dengan benteng terbesar,” jelasnya.

Labuan Bajo adalah pelabuhan kecil yang cantik di ujung paling Barat Pulau Flores, NTT. “Daerah ini menjadi pintu masuk ke Taman Nasional Komodo yang dikenal sebagai habitatnya Komodo atau dragon,” ujarnya.

Lombok di NTB dengan pantai-pantai yang indah dan asri ditambah keunikan budayanya. “Daerah ini sedang bangkit mengejar kesusksesan pariwisata Bali,” kata Mari.

Sedangkan Jakarta merupakan kota kosmopolitan dengan gedung-gedung pencakar langit dan pusat perdagangannya. “Ibukota Indonesia ini memiliki sejumlah obyek wisata masa lalu dan masa kini yang menarik untuk difoto,” kata Mari.

IPWI 2014 berlangsung sejak tanggal 6 s/d 17 Juni mendatang. Kegiatan yang digelar Kemenparekraf ini diikuti 40 peserta perwakilan dari 25 negara antara lain USA, Australia, Inggris, Perancis, Rusia, Italia, Bahrain, Belgia, Canada, Spanyol, Swedia, Finlandia, Irlandia, Maroko, Mesir, Myanmar, Norwegia, Oman, Sri Lanka, Serbia, Tunisia, United Arab Emirate, China, Thailand, dan Turki.

Peserta yang diundang adalah fotografer yang masih aktif memotret dan aktif dalam media sosial sehingga dapat menyebarluaskan kekayaan ragam budaya dan wisata Indonesia. 

Selama IPWI 2014 seluruh peserta akan mengikuti kegiatan yang terdiri dari hunting foto, seminar, dan diskusi fotografi. 

Seminar fotografi akan menghadirkan 2 pembicara yakni Jacob Reznicki dari USA, seorang Master kehormatan dari Asosiasi Fotografer Profesional Amerika yang juga ahli dalam sisi hukum hak cipta suatu foto dan Reha Bilir dari Turki, fotografer yang hasil karyanya sangat artistik. 

Kedua pembicara tersebut akan memberikan pengetahuan tentang dunia fotografi secara luas kepada fotografer Indonesia. Di setiap destinasi yang menjadi tempat pelaksanaan IPWI 2014 akan diadakan pertemuan peserta dengan fotografer lokal sehingga diharapkan terjadi interaksi dan sharing pengelaman sehingga menambah kemampuan dan wawasan fotografi masing-masing. 

Sebelumnya, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ahman Sya mengatakan banyaknya kegiatan-kegiatan fotografi internasional yang dilaksanakan di Indonesia dan banyak fotografer Indonesia yang diundang untuk menghadiri seminar, workshop, dan pameran di luar negeri menunjukan bahwa fotografi Indonesia diperhitungkan oleh dunia internasional. Oleh karena itu fotografi dianggap sangat penting untuk menjadi ujung tombak pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. 

 ”Lewat IPWI diharapkan peserta dalam negeri semakin mencintai tanah airnya sedangkan peserta asing tentu akan semakin mengenal Indonesia seutuhnya,” harapnya. IPWI 2014 merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia kepada fotografer internasional khususnya dan masyarakat mancanegara pada umumnya.

Ahman Sya optimis kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam mempromosikan potensi pariwisata Indonesia ke dunia internasional. 

Kegiatan ini juga diharapkan mampu membuka dan memperluas jaringan kerja dan komunikasi antara fotografer Indonesia dengan fotografer internasional. 

Menurut Ahman Sy, fotografer sebagai agen pariwisata memiliki peran strategis untuk mendukung dan mempelopori promosi dan perubahan-perubahan tersebut. “Melalui foto karya fotografer merupakan suatu cara mudah masuk ke media sosial untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia,” jelasnya. 

Dalam malam pembukaan IPWI 2014 seluruh peserta mengenakan pakaian batik bermotif kamera. Beberapa peserta memberikan cenderamata kepada Mari Elka Pangestu. Sebelum makan malam bersama, seluruh peserta dihibur dengan Kembang Tarub, tarian tradisional Betawi yang dibawakan oleh 6 penari perempuan muda. 

Seluruh peserta IPWI 2014 juga berkempatan belajar memainkan angklung, alat musik tradisional Sunda yang terbuat dari bambu, bersama kelompok angklung Mang Udjo. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Peserta International Photo Week Indonesia (IPWI) 2014 berfoto bersama Menparekraf Mari Elka Pangestu di Museum Nasional, Jakarta. 
2. Logo IPWI 2014 
3. Peserta IPWI 2014 belajar angklung.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP