Erupsi Sinabung Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Sumut
Bencana erupsi Gunung Sinabung yang masih berlangsung hingga saat ini menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak mempengaruhi perjalanan wisatawan ke Sumatera Utara (Sumut) melalui Bandara Internasional Kualanamu karena lokasinya relatif jauh.
“Erupsi Gunung Sinabung hanya berdampak terhadap daerah disekitar radius 5 km, hal ini tidak mempengaruhi perjalanan wisatawan ke Sumatera Utara,” kata Firmansyah Rahim, Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kemenparekraf mewakili Menparekraf Mari Elka Pengestu usai mengunjungi lokasi pengungsian korban bencana erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumut, Selasa (4/2).
Dalam siaran persnya Firmansyah mengatakan, erupsi Sinabung juga tidak membawa dampak pada destinasi favorit di Sumut seperti Danau Toba dan Kota Medan yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara (wisman).
Upaya pemerintah terhadap musibah bencana Sinabung saat ini fokus pada penanganan para pengungsi, yakni bagaimana agar pengungsi di tempat penampungan tetap sehat dan aman dengan ketersediaan makanan dan obat-obatan yang mencukupi. ”Pasca-tanggap darurat nanti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan bahu membahu untuk mempercepat pemulihan,” kata Firmansyah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusdatin Kemenparekraf menunjukkan bahwa pada Januari, Februari, dan Maret merupakan masa low seasons, yang ditandai dengan tingkat kunjungan wisman ke Indonesia relatif kecil, sedangkan pada tiga bulan berikutnya April, Mei, dan Juni biasanya terjadi peningkatan atau memasuki masa high season.
Sebagai gambaran kunjungan wisman melalui pintu masuk Bandara Kualanamu pada tiga bulan pertama Januari, Februari, dan Maret 2013 atau low seasons masing-masing sebanyak 14.405, 16.419, dan 17.932 orang. Sementara pada April 2013 menunjukkan trend sedikit menurun sebesar 15.011 orang, kemudian memasuki high season Mei dan Juni naik kembali masing-masing sebanyak 20.659 dan 20.729 orang.
Puncak kunjungan wisman melalui Kualanamu terjadi pada November dan Desember 2013 sebesar 24.784 dan 27.948 orang atau dua kali lipat lebih besar dibanding saat low seasons pada Januari 2013.
Firmansyah Rahim menjelaskan sepanjang tahun 2013 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 8.802.129 orang atau mengalami pertumbuhan sebesar 9,42% dibandingkan tahun 2012 sebesar 8.044.462 orang, sedangkan perolehan devisa pariwisata 2013 sebesar US$ 10 milyar atau meningkat 10,23%.
Menurutnya meningkatnya kunjungan wisman 2013 antara lain dikarenakan semakin mudahnya aksesibilitas ke destinasi pariwisata dengan bertambahnya konektivitas penerbangan langsung dari negara-negara sumber wisman ke destinasi unggulan di Indonesia, antara lain Danau Toba, maupun adanya fasilitas bandara baru seperti Kualanamu sehingga banyak maskapai penerbangan internasional membuka jalur baru atau menambah frekuensi penerbangan ke Kualanamu.
Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Gemapala
0 komentar:
Posting Komentar