Mari Elka Pangestu: Saya Banyak Belajar dari Bapak Presiden
Sebagai salah satu menteri yang pernah dan saat ini masih bekerja dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengaku mengenal baik gaya kepemimpinan SBY dan belajar banyak dari sang presiden, salah satunya bagaimana cara mengambil sebuah keputusan penting.
“Saya belajar banyak dari beliau, belajar untuk sabar juga,” akunya usai mendapatkan buku “Selalu Ada Pilihan” dari SBY lanagsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jum'at malam (17/1).
Dalam mengambil suatu keputusan, Mari mengaku permah keliru dalam menganalisa. “Saya punya pengalaman menganalisa sesuatu situasi dengan opsi A opsi B tapi ternyata itu belum benar,” terangnya.
Dalam kondisi seperti itu, Presiden SBY selalu mengarahkannya. “Ok kamu harus memikirkan pula kondisi politiknya, aspek ini, aspek itu sebelum mengambil keputusan,” jelas Marie mengenang bagaimana SBY mengarahkannya.
Setelah mendapat pengarahan dari SBY, Mari baru menyadari bahwa dalam mengambil keputusan harus mempelajari masalahnya dan harus bisa menawarkan solusinya. “Analisa kita bisa salah, kalau kita tidak punya pertimbangan-pertimbangan itu. Dan itulah yang saya pelajari dari bapak presiden untuk tidak cepat begitu saja mengambil keputusan,” akunya.
Kendati SBY seorang presiden namun menurut Mari tidak begitu saja memaksakan kehendaknya dalam memberikan pengarahan. “Saya nilai dia orang yang sangat bijak dalam memberi arahan-arahan kepada kami, menteri-menterinya,” akunya lagi.
Mari termasuk satu di antara 20 orang pilihan yang menerima langsung buku "Selalu Ada Pilihan" yang ditulis sendiri oleh SBY. Dari sejumlah menteri di jajaran Kabinet Jilid II, hanya Mari dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang mendapatkannya secara langsung dari SBY.
Jelas itu jadi kebanggaan tersendiri buatnya. “Saya rasa ini buku yg luar biasa. Sharing dari bapak presiden. Kami sebagai menteri yg pernah bekerja dengan bapak selama hampir 10 tahun sangat mengagumi apa yang telah bapak bisa tulis di sini. Bukan hanya pengalamannya sendiri, pun bagaimana suka-duka beliau menjadi pemimpin,” ujarnya.
Mari akan menjadikan buku yang didapatnya itu sebagai bekal dalam menghadapi banyak masalah yang bakal semakin rumit ke depan. “Dari buku ini saya juga bisa belajar bagaimana mengambil keputusan karena selalu ada pilihan dan tentu banyak kompleksnya,” ungkapnya seraya menunjukkan buku yang dimaksud kepada sejumlah media.
Ketika ditanya apakah ada rencana bikin buku selagi masih menjabat sebagai Menparekraf? Mari menjawab singkat dan apa adanya. “Rasanya belum. Aku tidak segitu disiplinnya kayak bapak presiden,” akunya.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar