Revitalisasi Keraton (Harus) Bangun Keraton Baru
Revitalisasi keraton yang tengah digiatkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tak cukup hanya sekadar melestarikan seni adiluhung yang ada di keraton. Revitalisasi juga harus membangun keraton-keraton yang sudah hancur akibat tergilas waktu, peperangan maupun penjajahan.
Demikian disampaikan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Kesultanan Palembang Darussalam saat memberi sambutan pembuka acara Sarasehan Revitalisasi Sejarah dan Keraton Nusantara yang berlangsung di hall Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu malam (4/11/2012).
“Revitalisasi harus bersifat menyeluruh yakni merekonstruksi atau membangun kembali keraton-keraton yang dulu pernah ada namun hancur akibat peperangan antarkerajaan maupun penjajahan dengan bangunan keraton-keraton yang baru,” jelas Sultan Pelembang yang juga merangkap sebagai Ketua Umum Yayasan Sultan Raja Nusantara (Yarasutra).
Dia menyebutkan beberapa keraton di Palembang yang sudah hancur bahkan tak berbekas seperti Keratoon Kuto Gawang dan Keraton Beringin Berjanggut. "Beberapa keraton lainnya juga sudah beralih fungsi, baik bangunan maupun lahannya,” terangnya.
Revitalisasi keraton juga harus mampu mengembalikan kembali fungsi keraton sebagai garda terdepan dalam kekuatan NKRI.
Revitalisasi keraton, lanjutnya juga harus menjadikan keraton sebagai kekuatan filter untuk menangkis dan menyaring masuknya budaya asing yang negatif dan cenderung merusak budaya asli bangsa ini.
“Saya menghimbau supaya kegiatan perayaan budaya asing seperti acara heloween dan valentines day tidak digelar di hotel-hotel. Itu bukan budaya asli kita,” tandas sultan berambut panjang sebahu ini.
Sehari sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan revitalisasi keraton diadakan sebagai upaya melestarikan keberadaan dan mengembalikan fungsi keraton-keraton sebagai sumber seni adiluhung.
Ada beberapa kegiatan yang sudah dan akan dilakukan di antaranya Gelar Cipta Seni Keraton Nusantara 2012. “Tahun depan rencananya juga akan dibuat Lomba Kreativitas dan Seni Keraton Nusantara, supaya tercipta seni-seni adiluhung keraton yang baru sehingga bukan seni keraton bukan sekadar hidup pun makin berkualitas,” jelasnya.
Di kesempatan lain, Sekjen Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN) Hery Iclas St Majalelo Sati pernah menghimbau agar keraton-keraton yang sudah hancur ataupun rusak parah direnovasi dan dijadikan cagar budaya sehingga terselamatkan.
Keraton yang memerlukan perhatian antara lain berada di Sumenep (Madura, Jatim) dan di Palembang (Sumsel). “FSKN akan bertahap meminta pemerintah memberikan perhatian terhadap bangunan-bangunan keraton tersebut,” jelasnya.
Sarasehan Revitalisasi Sejarah dan Keraton Nusantara merupakan bagian dari acara Gelar Cipta Seni Keraton Nusantara 2012 yang digelar Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Kemendikbud bekerjasama dengan TMII, dan Yarasutra selama dua hari, Sabtu-Minggu (3-4/11/2012) di TMII.
Sarasehan ini diikuti sejumlah raja, sultan, dan para sejarawan dengan harapan kegitaan revitalisasi keraton benar-benar terselenggara secara utuh, mengembalikan fungsi dan peran aktif keraton-keraton Nusantara dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar