Bandung Kian “Genit” di Mata Wisman
Bandung belakangan semakin “genit” di mata wisatawan mancanegara (wisman). Buktinya kunjungan wisman ke Kota Kembang, Jawa Barat ini lewat Bandara Husein Sastranegara pada periode Januari sampai September 2012 ini membengkak fantastik. Jika tahun lalu pada periode yang sama hanya berjumlah 82.624 orang, tahun ini mencapai 106.324 orang atau naik 28,68 %.
“Bandung terasa kian genit dimata wisman karena kota ini selalu ramai dengan event lokal yang dikemas secara menarik,” kata Direktur Pemasaran Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) M. Faried di Jakarta, usai soft launching acara Komodo Karnaval, Minggu (11/11/2012).
Daya tarik utama bandung, lanjutnya masih tetap sama yakni fashion dan food atau kulinernya juga beragam. “Kedua daya tarik ini membuat Bandung jadi destinasi wisata belanja dan kuliner yang sangat digemari terutama wisman asal negeri jiran,” tambahnya.
Berdasar data kunjungan wisman menurut pintu masuk dan kebangsaan periode Januari-September 2012 yang dikeluarkan Kemenparekraf, wisman terbanyak yang datang ke kota berjuluk Paris Van Java ini melalui Bandara Husein Sastranegara adalah Malaysia mencapai 81.054 orang. Disusul Singapura (16.846 orang), Amerika (761 orang), Australia (689), India (627), dan Jepang sebanyak 617 orang.
Menurut Faried, Malaysia masih menjadi penyumbang wisman terbanyak ke Bandung lewat Bandara Husein Sastranegara karena adanya conecting direct filgh dari Kualalumpur-Bandung “Begitu juga dari Singapura ke Bandung, ” jelasnya.
Peningkatan jumlah wisman di beberapa pintu masuk bandara selama periode tersebut, lanjutnya ada yang tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional, ada yang biasa-biasa saja, dan ada yang mengalami penurunan. “Dan peningkatan wisman via Bandara Husein Sastranegara, Bandung sangat fantastik,” akunya.
Bandara Husein Sastranegara, Bandung mengalami peningkatan tertinggi pertama sebesar 28, 68 %. Disusul di tempat kedua dan seterusnya Bandara Polonia (9,40 %), Adi Sucipto-Jogja (8,86%), Sepinggan-Balikpapan(7,66%), Adi Sumarmo-Semarang (7,19%), Juanda-Surabaya(6,34%), dan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta yang meningkat sekitar 5,80 %.
Sementara yang mengalami penurunan drastis adalah Bandara Internasional Lombok (BIL) sebesar -20,61. Disusul Sultan Syarif Kasim II-Pekanbaru (-6,72%), Sam Ratulangi-Manado (-4,50%), dan Bandara Sultan Hasanuddin-Makasar dengan penurunan sebesar -0,83 %.
“Semestinya kota lain mencontoh apa yang dilakukan Bandung yang kreatif membuat berbagai event lokal dengan kemasan menarik sehingga kotanya hidup dan menarik minat wisman untuk berkunjung,” tutup Faried.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: ist.
0 komentar:
Posting Komentar