Mother Boat Bakal Jadi Ikon Musi Triboatton 2012
Jika lomba triathlon memadukan tiga olahraga sekaligus yakni renang, lari, dan balap sepeda, Musi Triboatton pun begitu namun yang diperlombakan tiga balap perahu sekaligus, yaitu rafting, canoeing, dan traditional boat race. Yang menarik justru mother boat yang bakal menjadi ikon tourism sport event yang baru pertama kali digelar di Indonesia bahkan dunia ini.
Tim teknis Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) pusat, Effendi Soen mengatakan, selain tiga jenis perahu (boat) yang diperlombakan di Musi Triboatton 2012, nantinya juga akan ada Mother Boat yang akan menjadi ikon penyelenggaraan ini. “Masing-masing perahu akan disesuaikan dengan medan penggunaannya. Untuk di Daerah Tanjung Raya akan menggunakan River Boat sedangkan di Tebing Tinggi menggunakan Dragon Boat. Sementara mother boat digunakan untuk berwisata air di lairan yang lebih aman,” jelasnya saat launcning Musi Triboatton 2012 di Jakarta, Selasa (16/10/2012).
Mother Boat, lanjutnya berkapasitas sampai 25 orang. “Nantinya kapal wisata pesiar ini bakal mengantar para peserta, tamu dan juga awak media menyusuri Sungai Musi. Diharapkan Mother Boat ini kelak dipakai terus untuk tujuan wisata Sungai Musi,” jelasnya.
Khusus medan tersulit bagi peserta River Boat, lanjutnya membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi. “Oleh karenanya sistem keamanannya juga akan lebih maksimal dengan menempatkan perahu pengawal, perahu keamanan, dan tim SAR,” paparnya.
Mantan kamerawan TVRI ini menambahkan yang dinilai dalam Musi Triboatton 2012 ini adalah daya tahan yang tinggi, harus terukur, serta pemakaian alat-alat keselamatan. “Perahu yang di gunakan dari jenis perahu Karet, Kayak, dan Dragon Boat,” tambahnya.
Rute Musi Triboatton 2012 akan diselenggarakan pada tanggal 6-11 November 2012 ini terdiri atas enam etape yang melalui Kota Palembang, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Banyuasin sepanjang 500 kilometer.
Diharapkan ajang yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Pemprov Sumsel ini dapat mengembalikan kejayaan dan kemasyuran Sungai Musi sebagai sungai terpanjang di Sumatera yang bernilai historis dan peradaban yang mengagumkan.
Wakil Menteri Parekraf Sapta Nirwandar mengatakan, popularitas Sungai Musi yang tempo dulu dikenal sebagai pusat peradaban dan perdagangan dapat diangkat kembali melalui event ini yang kemudian menjadi wisata sungai.
Cara ini, lanjutnya, sudah dilakukan lebih dulu oleh negara-negara maju, terutama di beberapa negara Eropa bahkan negara tetangga, seperti Thailand, yang telah mengembangkan river cruise. “Lihat saja Sungai Danube atau Sungai Rhein di Eropa, peminatnya luar biasa. Selama berminggu-minggu wisatawan tinggal di kapal sambil menyusuri sungai. Kita bias menjadikan Sungai Musi sebagai seperti itu juga, pelan-pelam sambil diikuti pembenahan terus-menerus,” ungkapnya.
Sayangnya, lanjut Sapta, Sungai Musi airnya masih cokelat dan banyak enceng gondok serta kotoran manusia. "Beda dengan sungai di Thailand yang enak dilihat. Sungai di negara-negara tetangga kita itu sudah menjadi bagian dari wisata sungai,” paparnya.
Sapta menambahkan di negara-negara maju, “river view” menjadi sesuatu yang mahal. Konsep “river view”biasa dipakai oleh hotel-hotel dengan kamar menghadap ke sungai. “Tapi sekarang kebanyakan hotel di sekitar Sungai Musi membelakangi sungai. Lewat event ini, saya tantang hotel di Sumsel mulai juga menghadap ke sungai,” imbaunya.
Melalui event olahraga ini, lanjut Sapta kelak diharapkan Sungai Musi dapat menjadi jadi ikon dunia, mengingat ini satu-satunya di dunia. ”Dan Sungai Musi kita jadikan wisata sungai terbaik, menjadi contoh sungai- sungai lain di Indonesia,” ujarnya.
Musi Triboatton mengambungkan unsur olahraga dan pariwisata yaitu mempromosikan pariwisata Sumsel lewat ajang lomba olahraga sungai. Lomba dilengkapi dengan kunjungan ke obyek wisata, pertunjukan kesenian tradisional, dan sajian kuliner tradisional Susel seperti Pempek, Tampoyak Ikan Patin, Mie Celor, dan lainnya.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin berharap event ini dapat menarik kunjungan wisnus dan wisman. “Saya harapkan masyarakat Sumsel khususnya yang ada di sekitar sungai musi berpartisipasi menjaga kebersihan Sungai Musi,” imbaunya.
Event bakal diikuti 10 tim dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Australia, Vietnam, Selandia Baru, Nepal, Kamboja, dan Myanmmar. Para peserta akan berlomba dengan menggunakan peraturan lomba dayung dan rafting internasional dengan melibatkan juri dan pengawas dari organisasi olah raga dayung internasional. Mereka akan memperebutkan hadiah mencapai Rp500 juta.
Ketua Bidang Organisiasi PODSI, Young Mardinal Djamaluddin mengatakan, pihaknya selaku induk olahraga dayung tengah mempersiapkan aturan pelaksanaan Musi Triboatton 2012, termasuk sistem penilaian.
Kasubid Promosi Wilayah Sumatera, Kemenparekraf, Raseno Arya mengatakan kegiatan ini telah lama dipersiapkan dan saat ini telah mencapai kesiapan 80%. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Kadis Provinsi dan Kabupaten/kota. Mereka semua sudah siap untuk menerima para tamu yang ada. Kendalanya di debit air. Semoga pas pelaksanaan debit air Sungai Musi memadai sehingga perlombaan ini dapat terlaksana secara maksimal,” ungkapnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar