Kemenparekraf Promosi Obyek Wisata Lewat Kegiatan Outbound Tahunan
Kegiatan Outbound yang digelar Pusat Komunikasi Publik (PKP), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) setiap jelang akhir tahun, bukan semata silaturahmi antara staff PKP dan para jurnalis yang biasa meliput kegiatan Kemenparekraf, pun sekaligus mempromosikan obyek wisata yang menjadi lokasi kegiatan. Kegiatan ini pun didahului dengan Orientasi peningkatan pemahaman bidang Parekraf.
Dulu, sebelum Kemenbudpar berubah nama menjadi Kemenparekraf, Orientasi peningkatan pemahamannya tentu dibidang budpar. Dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Menurut Kepala PKP Kemenparekraf I Gusti Ngurah Putra, tahun ini sedianya Menparekraf Mari Elka Pangestu dan Wamenparekraf Sapta Nirwandar yang menjadi narasumber sekaligus memberi Orientasi pemahaman Parekraf. Namun karena sesuatu hal, keduanya berhalangan dan akhirnya digantikan oleh Sekjen Kemenparekraf Wardiyatmo dan Badan Pengembangan Pasar, Budi.
Berdasarkan catatan Travelplusindonesia, setiap tahun lokasi dan kegiatan yang dilakukan dalam Outbound dan Orintasi ini selalu tak sama. Tiga tahun sebelumnya, Jawa Barat menjadi lokasi kegiatan ini, mulai dari resort di kawasan Puncak Bogor, lalu Jatinangor, dan tahun lalu di kawasan wisata Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Kegiatan Outbondnya pun beda. Di Puncak Bogor berupa Outbound santai berikut fun games. Begitu juga sewaktu di Jatinangor. Yang agak berbeda sewaktu di Pangalengan, Outbound-nya agak memicu adrenalin antara lain rafting, flaying fox, dan paint ball.
Kendati agak beraroma petualangan, Outbound tahun lalu di Jatinangor tidak ada yang cedera apalagi meninggal dunia. Aman-aman saja, karena memang menggunakan instruktur yang ahli dibidangnya dan didukung pesertanya sehat-sehat semua.
Bukan sekadar Outbond, di ketiga kegiatan sebelumnya itu setiap peserta dalam hal ini jurnalis diharapkan menulis atau meliput obyek wisata yang menjadi lokasi kegiatan termasuk kegiatannya. Juga ada lomba foto terkait obyek wisata dan kegiatannya yang semuanya berhadiah. Otomatis obyek wisata yang menjadi lokasi berikut kuliner dan budayanya ikut terpromosikan karena dipublish jurnalis yang ikut serta.
Tahun ini, akhirnya terpilih lokasi di luar Jabar, yakni Pulau Umang, Banten. Rupanya PKP Kemenparekraf mendengar masukan beberapa jurnalis peserta Outbound tahun lalu yang menyarankan lokasi selanjutnya jangan di Jabar lagi untuk memberi kesempatan obyek wisata daerah atau provinsi lain terekspose.
Usulan pertama, jelas Banten karena lokasinya terbilang dekat dengan Jakarta. Kemudian ada usulan lain di Lampung. Namun akhirnya PKP menentukan Pulau Umang, Banten. "Sebelumnya ada kandidat lain yakni Pulau Tidung di Kepulauan Seribu, masih dia kawasan Jakarta. Namun PKP Kemenparekraf akhirnya memilih Pulau Umang," jelas Ivan salah satu panitia event organizer di Orientasi dan Outbound 2011.
Pemilihan Pulau Umang juga untuk memberi atmosfir lain. Jika tahun lalu Outbound-nya bersuasana alam pegunungan berhawa sejuk, maka tahun ini beratmosfir pantai dan laut.
Berdasarkan pengamatan penulis, banyak manfaat yang didapat dari kegiatan Orientasi dan Outbound ini. Kegiatan Orientasi Peningkatan Pemahaman Bidang Perekraf misalnya, jelas memberi manfaat bagi para jurnalis terutama yang baru bergabung atau meliput bidang ini.
Sementara kegiatan Outbound, selain memperkuat tali silaturahmi antara staff PKP Kemenparekraf dengan para jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Kebudayaan dan Pariwisata (Forbudpar) maupun yang belum, juga memberi kesempatan bagi para jurnalis mendapatkan bahan baru, baik itu obyek wisata, nara sumber dan lainnya untuk ditulis, disiarkan ataupun ditayangkan.
Selaku ketua Forbudpar, saya berharap kedepan kegiatan ini terus berlanjut. Dan tentunya dengan catatan persiapan yang harus dilakukan benar-benar lebih matang. Mulai dari survey lokasi dengan melibatkan orang lapangan yang memang mengerti atau biasa menggelar kegiatan luar ruangan ini. Termasuk pembuatan itenenary, penyediaan tim medis dari panitia termasuk di lokasi kegiatan, dan tentunya menggunakan intstruktur Outbound ataupun watersport yang terpercaya serta tak ketinggalan mencek riwayat kesehatan para peserta dengan dokter berkompeten.
Jika ditemui penyakit seperti stroke, asma, jantung dan lainnya yang membahayakan, sebaiknya peserta dilarang mengikuti kegiatan yang berat atau melelahkan.
Tahun depan, Outbound ini juga harus memberi kesempatan bagi obyek wisata di daerah atau provinsi lain, semisal Resort Kalianda di Lampung, atau lokasi lainnya.
Ibarat pepatah usang, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, begitulah perumpamaan Orientasi dan Outbound yang digelar Kemenparekraf ini karena memang banyak manfaatnya.
Oleh karenanya, jangan karena ada kejadian meninggal dunianya Eri Anugerah, jurnalis koran Media Indonesia dalam kegiatan Outbound di Pulau Umang, 3 Desember 2011 lalu, kegiatan ini jadi terhenti pada tahun-tahun berikutnya. Karena memang bukan Outbound yang menyebabkan kematian rekan tercinta ini.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar