. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 06 Agustus 2011

Indonesia Jaring Wisman dari Kota-Kota Lapis Kedua India


Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari beberapa negara Eropa, termasuk Malaysia ke Indonesia menurun pada semester awal tahun ini. Pemerintah pun mencari alternantif pasar baru, salah satunya wisatawan dari kota-kota lapis kedua India. Kota apa saja dan berapa target pasar India yang akan dijaring tahun ini?

Direktur Promosi Luar Negeri, Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenbudpar Noviendi Makalam mengatakan jumlah wisman dari beberapa negara Eropa dan juga Malaysia mengalami penurunan pada semester awal tahun ini. “Dan penurunannya agak mengkhawatirkan,” akunya di Jakarta, Jumat (5/8/2011).

Untuk mengatasi hal itu Direktorat Promosi Luar Negeri mencari beberapa alternative sesuai segmen pasarnya. “Untuk high and of market kita sangat naksir dengan India. Pasar seqment ini dari India sangat hebat,” kata Noviendi.

India merupakan negara berpenduduk terbanyak kedua di dunia dengan jumlah sekitar 1 miliar orang lebih. Ini menjadi peluang pasar yang besar bagi Indonesia mengingat perekonomian India relatif stabil dan membaik.

Selama ini sasaran promosi Indonesia ke India terutama ke kota-kota besar utamanya seperti New Delhi yang berpenduduk 9.900.000 orang, Mumbai (12.000.000 orang), dan Calcutta (4.800.000 orang).

Indonesia pernah mengikuti India International Travel Mart (IITM) di Mumbai pada 2009. Dalam event itu, Indonesia mendapatkan dua penghargaan yaitu Destination of The Year Award dan Best Decorated Stand Award.

Kata Noviendi, tahun ini Indonesia menjaring pasar di kota-kota India lainnya. “Kita baru pulang promosi wisata dari kota-kota lapis kedua India yakni Hyderabad, Chennai, dan Banglore selama 3 hari pekan lalu, termasuk pameran wisata di Banglore,” jelasnya.

Dari hasil pertemuan di tiga kota baru tersebut sangat memuaskan. “Semua industri yang kita ajak tidak ada yang cemberut. Semuanya happy-happy. Nilai transaksi kontrak yang dicapai lebih dari Rp100 miliar,” ungkapnya.

Dari tiga kota lapis kedua india yang dikunjungi, lanjutnya, yang paling potensial adalah pasar dari Chennai dan Banglore.

Chennai berpenduduk sekitar 4.500.000 orang dan Hyderabad berpenduduk 3.700.000 orang. Sekitar 1 juta warga negara India bekerja di bidang hi-tech dan outsourching. Sebagian besar kegiatan tersebut berada di Kota Banglore yang merupakan pusat industri teknologi informasi dan komunikasi.

Selama ini kunjungan wisatawan India ke Indonesia selalu meningkat setiap tahun. Tahun lalu jumlahnya 145 ribu orang, kemudian meningkat menjadi 160 ribu pada 2010. “Tahun ini kita menargetkan 170 ribu lebih wisatawan India,” jelas Noviendi optimis.

Namun masih ada satu kendala untuk mewujudkan target tersebut yakni belum adanya flight. “Tapi ada kabar baik, saya dengar tim Maskapai Garuda Indonesia sedang di New Delhi membicarakan kemungkinan adanya flight India-Indonesia,” jelasnya yang berharap Indonesia kelak menjadi ultimate destination bagi wisatawan asal negeri Hidustan itu, bukan sebagai last destination.

Bali Disukai
Bali masih menjadi destinasi yang disukai wisatawan India. Menurut Kepala Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kepariwisataan Universitas Udayana, Agung Suryawan Wiranatha, kunjungan wisatawan India ke Bali menunjukkan grafik peningkatan dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. Pada 2009 sebanyak 30.813 dan pada 2010 meningkat menjadi 40.777 orang.

Kegiatan wisata yang disukai wisatawan India di Bali, lanjut Agung, cukup beragam terutama wisata pantai, petualangan, dan wisata budaya seperti menonton pertunjukan budaya dan ke museum. “Berbelanja dan wisata kesehatan atau wellness juga disukai wisatwan India,” jelasnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP