. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 13 Juli 2011

11 Cara Asyik Menikmati "Little Netherland" Semarang


Jalan-jalan ke Kawasan Kota Lama Semarang yang berjuluk "Little Netherland" jelas memberikan atmosfir berbeda. Kita seolah berada di kehidupan pemerintahan kolonial Belanda tempo doeloe. Agar perjalanan ke kawasan penuh bangunan kuno ini lebih mengasyikkan, perlu cara lain untuk menikmatinya. Apa saja?

Seperti kota-kota besar Indonesia lainnya, Semarang juga memiliki Kawasan Kota Lama atau Outstatd yang masih terpelihara dengan baik. Kawasan yang dulunya menjadi pusat perdagangan ini, belakangan kian ramai dikunjungi wisatawan baik lokal, nusantara maupun mancanegara.

Kebanyakan pengunjung yang datang ke Kawasan Kota Lama Semarang, sekadar ingin melihat beberapa bangunan kuno yang arsitekturnya paling menonjol dibanding bangunan tua lain di kawasan tersebut, antara lain Gereja Blenduk, Jembatan Berok, yang dulu bernama De Zuider Por, Mercusuar, Stasiun Tawang, PT. Masscom Graphy, Polder Tawang, dan Susteran Ordo Fransiskan.

Di sana, biasanya pengunjung hanya mengabadikan bangunan-bangun tersebut dengan kamera saku digital ataupun kamera handphone, sekaligus gambar diri berlatar bangunannya.

Nah, biar kunjungan ke “Little Netherland” Semarang lebih mengasyikan dan mengesankan, ikuti cara lain versi travelplusindonesia.

1. Sebelum berkunjung ke Kawasan Kota Lama Semarang, cari informasi mengenai kawasan tersebut untuk mengetahu lokasi, semua gedung tuanya, berikut sejarahnya.

2. Bawa kamera dan atau video kamera untuk mengabadikannnya. Cari angle yang berbeda dari foto-foto yang sudah ada. Atau cari bangunan atau obyek lain yang jarang terekam oleh pengunjung.

3. Kalau tujuannya untuk memotret, cari waktu yang tepat yakni pagi hingga jelang siang. Dan sore hingga malam untuk mendapatkan suasana lain.

4. Sebaiknya datang dalam kelompok kecil 2-5 orang untuk saling sharing info dan lainnya. Lebih bagus lagi ditambah dengan mewawancari ahli sejarah atau orang yang mengetahui sejarah kawasan ini untuk mendapatkan info yang akurat.

5. Selain dengan berjalan kaki dari satu bangunan ke bangunan lain, coba juga dengan cara menaiki sepeda onthel untuk mendapatkan atmosfir tempo doeloe.

6. Untuk menghindari panas, kenakan pakaian yang mudah menyerap keringat dan sandal atau sepatu yang nyaman dipakai untuk berkeliling. Jangan lupa membawa topi, payung, dan sunblock untuk menghalau terik matahari serta handuk kecil untuk menyapu keringat.

7. Sesekali boleh saja mengenakan pakaian ala tempo doeloe, seperti pakaian nona dan tuan Belanda atau pakaian tentara untuk lebih memperkuat kesan tua itu.

8. Menikmati santap siang atau malam di rumah makan atau warung di kawasan tersebut. Misalnya ke Warung Sate dan Gule Kambing 29 di seberang Gereja Blenduk atau ke Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur (IBC) dekat bangunan Jiwasaraya, tak jauh dari Gereja Blenduk.

9. Sesekali berkunjung pada malam hari untuk mendapatkan suasana lain. Amati dan rasakan perbedaannya dibanding berkunjung siang hari.

10. Telusuri perbedaan bangunan-bangunannya baik fisik maupun fungsinya sekarang. Gali lebih dalam lewat berbegai nara sumber seperti pemiliknya kini, sejarahwan yang memahami kawasan ini, dan lainnya. Catat dan buat tulisan hasil pengamatan lalu muat di jejaring sosial, webblog, dan lainnya. Cara terakhir ini menjadikan jalan-jalan ke kawasan tua Anda bernilai lebih. Anda dipastikan bukan sekadar membawa foto-foto narsis melainkan juga oleh-oleh cerdas tentang sejarah kawasan ini.

11. Cara lain dengan mengikuti kegiatan jalan-jalan ke kawasan ini yang diadakan oleh komunitas pencinta bangunan tua dan bersejarah di Semarang atau membeli paket wisata di travel agent yang menjual paket wisata ini.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP