. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 03 Juli 2010

Memacu Adrenalin di Tebing dan Jeram Toraja


Toraja tersohor lantaran budaya khasnya, sebut saja rambu tuka’, rambu solo’, dan desa wisata dengan tongkonan-nya. Padahal, obyek alamnya pun menarik untuk dijelajahi. Ada deretan tebing batu cadas yang menantang dipanjat, jeram-jeram sungai yang seru diarungi, dan obyek petualangan lain yang bisa memacu adrenalin Anda.

Toraja, Sulawesi Selatan berada di dataran tinggi. Banyak perbukitan bertebing cadas yang bisa digunakan untuk memacu adrenalin dengan memanjat hingga puncaknya. Coba saja Anda panjati tebing di Gunung Tinoring, 8 Km dari Kota Makale atau 26 Km dari Rantepao, pasti dijamin mengasyikkan.

Lokasi panjat lainnya ada di Tebing Sarera, tingginya sekitar 125 meter. Berada di Desa Bua, Toraja. Dan tak jauh dari Toraja, ada Tebing Bambapuang yang sudah lebih dulu tersohor di kalangan pemanjat tebing. Lokasi tebing lomestone setinggi 350 meter ini berada di Dusun Kotu, Desa Bambapuang, Kecamatan Anggereje, Kabupaten Enrekang, Selatan Toraja. Lokasi tebing Bambapuang bersebelahan dengan Gunung Nona dan Sungai Saddang.

Kalau Anda mau berarung jeram (rafting), ada dua salu (sungai) yang memiliki jeram-jeram yang selalu bergemuruh, yakni Salu Mai'ting di Desa Dende'-Piongan, Kecamatan Rinding Allo yang berjarak kurang lebih 60 Km dari Rantepao. Lokasi rafting lainnya di beberapa bagian Salu Sa’adan.

Paket rafting umumnya termasuk transportasi ke dan dari lokasi arung jeram, makan siang, camilan, buah-buahan, pemandu, porter, dan biaya parkir di lokasi arung jeram. Harga paket yang ditawarkan antara lain Rp 250.000 per orang untuk paket perjalanan 1 hari di Salu Mai’ting. Sedangakan di Salu Sa’adan yang ber-grade IV dan V harga paketnya Rp 1.400.000 per orang selama 3 hari. Operator arung jeram dapat dihubungi di kantornya di Kota Rantepao seperti Toranggo Buya, anak perusahaan Sobek Expedition, dan Indosella, atau melalui beberapa hotel berbintang, agen perjalanan, dan biro wisata di Toraja.

Bila Anda ingin mencoba dua kegiatan alam bebas yang menantang di atas, sebaiknya membeli paket atau menghubungi operator, pencinta alam atau pemanjat setempat yang sudah memahami kondisi lokasi masing-masing untuk mendapatkan informasi sekaligus sebagai pemandu.

Mau treking ke beberapa lokasi indah atau bersepeda gunung (mountain biking) juga jadi pilihan yang tak kala seru. Anda bisa ke desa wisata Batutumonga yang berada di lereng Gunung Sesean, Kecamatan Sesean Suloara. Dari lokasi ini, kita dapat menikmati panorama yang memesona berupa hamparan teras-teras sawah, perbukitan, hutan dan juga keseluruhan Rantepao, ibukota Kabupaten Toraja Utara (Torut) dari kejauhan.

Obyek ini dilengkapi beberapa rumah dan sebuah wisma yang dapat dijadikan sebagai tempat persinggahan atau akomodasi untuk menginap. Waktu terbaik ke obyek ini saat masa panen sekitar bulan Maret dan April atau ketika padi baru ditanam pada sekitar akhir bulan Juli dan Agustus karena menghadirkan keindahan alam yang indah serta aktivitas para petani yang menarik.

Batutumonga terletak sekitar 24 km dari Rantepao dan dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain Bemo dari Terminal Bolu, Rantepao. Atau naik ojek sepeda motor atau treking selama kurang lebih 4 jam.

Ke Tilangnga, Kecamatan Makale Utara, sekitar 12 km dari Rantepao. Di sana Anda bisa berenang di sebuah kolam alami yang airnya bersumber dari mata air yang sejuk dikelilingi oleh hutan bambu. Di kola mini ada belut-belut besar namun tidak berbahaya. Obyek ini ramai dikunjungi wisatwan pada akhir pekan atau hari libur. Tilangnga dapat dicapai dengan nain angkutan umum dari Terminal Bolu, Rantepao - Makale, dilanjutkan dengan ojek atau berjalan kaki.

Juga ke Makula’ di Kecamatan Sangalla' Selatan, sekitar 27 km dari Rantepao. Di tempat ini ada sumber mata air panas yang dialirkan ke tiga buah kolam. Kita dapat berendam atau berenang di tiga kolam air hangat tersebut yang konon airnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik. Di obyek ini dua ada akomodasi untuk menginap dan restoran kecil untuk kebutuhan makan minum.

Kalau suka beragrowisata, Anda bisa ke Perkebunan Kopi Arabika dan Robusta Toarco Jaya di daerah Pedamaran, Desa Bokin, Kecamatan Rantebua, sekitar 14 Km dari Rantepao.

Panduan
Toraja dapat dicapai via darat dari Makassar dengan membawa mobil sendiri, mengendari motor secara berkelompok, atau backpacking dengan naik bis umum dari Terminal Daya, Makassar. Bisa juga menyewa mobil rental dan biro perjalanan berikut sopirnya yang sudah berpengalaman memandu wisatawan ke Toraja. Tarifnya sewa mobil jenis kijang Rp 350.000 per 12 jam, belum termasuk makan dan minum sopir termasuk tipsnya. Waktu tempuhnya lebih cepat sekitar 6-7 jam.

Tersedia bis non AC 3/4 dengan kapasitas 25-30 orang, tarifnya berkisar Rp 100.000 per orang. Waktu tempuhnya sekitar 8-9 jam. Sedangkan bis executive kapasitas hingga 40 orang, TV/video, AC, dan sandaran/penyangga kaki, tarifnya lebih dari itu.

Via udara dari Bandara Hasanuddin Makassar ke Bandara Pongtiku, Tator dilayani oleh maskapai Dirgantara Air Service (DAS) yang mengoperasikan pesawat jenis Casa 212 dengan kapasitas 24 orang.

Ada beberapa pilihan akomodasi di Toraja. Ada Sahid Toraja Hotel, Toraja Heritage, Toraja Prince, Hotel Indra I, Hotal Indra II, Wisma Bungin, dan Penginapan Makale. Hotel Indra I berada di Jl. Landorundun No 63 Rantepao, Torut. Tarif kamarnya mulai dari Rp 180.000 sudah termasuk sarapan. Di kamarnya terdapat TV dan Air Panas. Extra bed Rp 50.000.

Rumah makan juga sudah banyak, namun bagi muslim perlu waspada karena banyak restoran atau kedai yang menyajikan menu babi. Tapi tak perlu kuatir, ada beberapa rumah makan yang dikelola muslim dan menyajikan aneka menu halal seperti nasi goreng, capcay, dan lainnya.

Bila ingin menikmati makanan halal, datang saja ke Rumah Makan Hj. Idaman di Jalan Merdeka, Makale, tepatnya di sebelah Masjid Raya Makale yang berarsitektur tua. Atau rumah makan Padang dan Solo.

Cendera mata khas Toraja yang dapat dibeli untuk oleh-oleh antara lain bermacam kaos bertuliskan Toraja, aneka aksesoris, ukiran, dan kopi Toraja di Pasar Bolu, Ke’te Kesu’, dan sejumlah counter di hotel.

Waktu terbaik ke Toraja, saat penyelenggaraan acara Lovely December yang digelar Pemkab Toraja Utara dan Pemprov Sulsel pada November s/d Desember, dengan puncak acara pada 26 Desember. Pasalnya selama sebulan digelar sejumlah pentas seni-budaya, upacara adat, pameran kerajinan tangan & kuliner tradisional, lomba rafting, dan lainnya. Untungnya lagi, kita akan mendapat diskon inap 50 % di hotel-hotel setempat selama acara berlangsung.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP